Perubahan pada indra pengecap adalah hal yang umum dialami banyak orang. Salah satu keluhan yang sering muncul adalah ketika air liur terasa tawar, atau kadang disertai sensasi seperti rasa logam, pahit, atau hambar secara keseluruhan. Air liur, atau saliva, memiliki peran krusial dalam kesehatan mulut, pencernaan, dan menjaga keseimbangan rasa di lidah kita. Ketika rasa air liur berubah, ini seringkali menjadi indikasi adanya perubahan internal dalam tubuh.
Sebelum membahas penyebabnya, penting untuk memahami mengapa air liur tidak boleh dianggap remeh. Air liur membantu melarutkan makanan sehingga reseptor rasa di lidah dapat bekerja optimal. Selain itu, ia membersihkan sisa makanan, menetralkan asam yang diproduksi oleh bakteri, serta mengandung enzim dan antibodi yang melindungi gigi dan gusi dari infeksi. Ketika sensasi air liur terasa tawar, fungsi-fungsi ini mungkin sedikit terganggu.
Sensasi rasa yang berubah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah ringan hingga kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya:
Ini adalah penyebab paling umum. Kurangnya asupan cairan membuat produksi air liur menurun drastis. Air liur menjadi lebih kental dan konsentrasinya berubah, sehingga memberikan sensasi hambar atau tawar yang menonjol karena kurangnya mineral dan enzim yang terlarut di dalamnya.
Kondisi mulut kering kronis, atau xerostomia, terjadi ketika kelenjar ludah tidak memproduksi air liur yang cukup. Xerostomia bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu (seperti antihistamin, antidepresan, atau obat tekanan darah), penyakit autoimun (seperti Sindrom Sjögren), atau paparan radiasi pada area kepala dan leher.
Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan penumpukan bakteri berlebih. Bakteri ini dapat mengganggu keseimbangan pH di mulut, yang pada akhirnya memengaruhi rasa air liur. Infeksi atau peradangan pada gusi juga dapat berkontribusi pada perubahan rasa.
Banyak obat-obatan yang bekerja dengan memengaruhi sistem saraf otonom, yang juga mengatur produksi air liur. Setelah memulai pengobatan baru, wajar jika Anda merasakan perubahan rasa, termasuk ketika air liur terasa tawar.
Terkadang, masalahnya terletak pada lidah itu sendiri. Kerusakan pada kuncup pengecap (akibat infeksi virus seperti flu, trauma, atau kekurangan nutrisi tertentu seperti Zinc) dapat menyebabkan persepsi rasa yang kacau atau kurang intens.
Jika Anda mengalami sensasi ini, ada beberapa langkah mandiri yang bisa segera dicoba untuk melihat apakah kondisinya membaik:
Meskipun seringkali tidak berbahaya, jika sensasi air liur terasa tawar ini berlangsung lama (lebih dari satu atau dua minggu), disertai dengan kesulitan menelan, nyeri kronis di mulut, atau perubahan rasa yang sangat mengganggu kualitas hidup Anda, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter umum. Dokter dapat mengevaluasi obat-obatan yang Anda konsumsi, memeriksa kondisi kelenjar ludah Anda, dan mencari tahu apakah ada akar masalah medis yang mendasarinya.