Memiliki sumur di rumah adalah sebuah keuntungan besar, namun tantangan sering muncul, terutama ketika kualitas air menurun. Salah satu masalah visual yang paling sering dihadapi pemilik sumur adalah munculnya air sumur berlumut. Air yang seharusnya jernih dan aman tiba-tiba berubah warna menjadi kehijauan, kadang disertai bau yang tidak sedap. Fenomena ini bukan hanya mengganggu estetika tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai keamanannya untuk dikonsumsi atau digunakan sehari-hari.
Apa Penyebab Utama Air Sumur Menjadi Berlumut?
Lumut, secara teknis, adalah alga atau mikroorganisme mirip tumbuhan yang berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang lembap dan mendapat asupan nutrisi yang cukup. Ketika hal ini terjadi di dalam sumur, beberapa faktor utama patut dipertimbangkan:
1. Cahaya Matahari Masuk: Ini adalah penyebab paling fundamental. Sumur yang terbuka atau memiliki penutup yang tidak rapat memungkinkan sinar matahari menembus ke dalam air. Sinar UV dari matahari adalah energi utama yang dibutuhkan alga (lumut) untuk melakukan fotosintesis dan berkembang biak.
2. Kandungan Nutrien Tinggi: Lumut membutuhkan nutrisi untuk tumbuh. Dalam konteks air sumur, ini sering kali berarti adanya peningkatan kadar fosfat atau nitrat. Sumber nutrisi ini bisa berasal dari rembesan air permukaan yang membawa pupuk pertanian, limbah rumah tangga yang tidak terolah dengan baik, atau bahkan dari dekomposisi material organik di dasar sumur.
3. Sirkulasi Air yang Buruk: Air yang tergenang lama tanpa pergerakan yang memadai akan menjadi tempat ideal bagi kolonisasi mikroorganisme. Jika pompa jarang digunakan atau debit air sangat rendah, air menjadi 'stagnan' dan memicu pertumbuhan alga.
4. Kedalaman Sumur dan Struktur Dinding: Sumur yang dangkal lebih rentan terhadap kontaminasi permukaan. Selain itu, dinding sumur yang kasar atau memiliki celah dapat menjadi tempat melekatnya spora lumut, yang kemudian menyebar ketika air bergerak.
Dampak Negatif Air Sumur Berlumut
Mengabaikan air sumur yang berlumut dapat membawa konsekuensi jangka panjang. Meskipun sebagian besar alga tidak langsung beracun, mereka dapat memproduksi senyawa berbau tak sedap (seperti geosmin dan 2-MIB) yang membuat air terasa sangat tidak enak diminum. Lebih serius lagi, beberapa jenis alga biru-hijau (cyanobacteria) dapat melepaskan toksin berbahaya yang mengganggu kesehatan pencernaan dan saraf jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Selain itu, penumpukan lumut secara fisik dapat menyumbat sistem penyaringan air, mengurangi efisiensi pompa, dan meninggalkan residu lengket pada pipa dan keran rumah Anda.
Langkah Efektif Mengatasi Air Sumur Berlumut
Menghilangkan lumut memerlukan pendekatan komprehensif yang berfokus pada pencegahan masuknya cahaya dan pembersihan nutrisi. Berikut adalah beberapa langkah solusi yang bisa diterapkan:
1. Tutup Rapat dan Gelapkan Sumur: Prioritas utama adalah memutus sumber energi mereka. Pastikan penutup sumur (casing) benar-benar rapat dan terbuat dari bahan yang tidak tembus cahaya (misalnya, beton atau plat logam tebal). Tidak boleh ada celah bagi sinar matahari masuk.
2. Pengurasan dan Pembersihan Fisik (Shock Treatment): Jika lumut sudah parah, sumur harus dikuras total. Setelah kering, dinding sumur harus disikat untuk menghilangkan lapisan biofilm lumut yang menempel. Setelah pembersihan fisik, sumur biasanya didisinfeksi menggunakan klorin dosis tinggi (proses klorinasi kejutan) untuk membunuh sisa-sisa mikroba yang tertinggal.
3. Optimalkan Sistem Filtrasi: Untuk penggunaan jangka panjang, pertimbangkan pemasangan filter bertingkat. Filter karbon aktif efektif menghilangkan senyawa organik penyebab bau, sementara filter pasir atau keramik membantu menangkap partikel mikro yang tersisa. Jika masalah nitrat tinggi, diperlukan proses penjernihan air khusus.
4. Aerasi Rutin: Mengalirkan atau menggerakkan air secara teratur (misalnya, dengan menggunakan pompa secara periodik) dapat mencegah air menjadi stagnan dan kurang disukai oleh pertumbuhan alga.
Mengatasi air sumur berlumut memang memerlukan usaha, namun dengan menjaga kebersihan struktur sumur dan membatasi akses cahaya serta kontaminan permukaan, Anda dapat memastikan pasokan air bersih dan sehat untuk kebutuhan keluarga.