Basmallah Travel: Membangun Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah yang Hakiki
Basmallah Travel hadir sebagai mitra perjalanan suci Anda, memastikan setiap langkah di Tanah Suci Makkah dan Madinah terlaksana dengan khusyuk, nyaman, dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Ini adalah panduan lengkap bagi calon jamaah Umrah dan Haji untuk memahami secara mendalam setiap aspek perjalanan spiritual yang agung ini.
I. Esensi Perjalanan Spiritual Bersama Basmallah Travel
Perjalanan Haji dan Umrah adalah undangan istimewa dari Allah SWT, sebuah kesempatan emas untuk membersihkan diri dari dosa dan meraih derajat takwa. Basmallah Travel memahami bahwa perjalanan ini bukan sekadar wisata religi, melainkan sebuah totalitas penyerahan diri (taslim) kepada Sang Pencipta. Filosofi layanan kami berakar pada prinsip "Ibadah Maksimal, Pelayanan Optimal".
Visi dan Misi Basmallah Travel
Visi kami adalah menjadi penyedia layanan Haji dan Umrah terdepan yang mengedepankan integritas spiritual dan profesionalisme tinggi. Misi Basmallah Travel mencakup:
Pendampingan Syariah: Menyediakan pembimbing (mutawwif) yang kompeten dalam fiqih ibadah, memastikan setiap rukun dan wajib ibadah terlaksana dengan benar.
Kenyamanan Logistik: Menyediakan akomodasi yang dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, transportasi yang nyaman, serta manajemen perjalanan yang efisien.
Pembinaan Intensif: Menyelenggarakan manasik yang mendalam, tidak hanya teknis, tetapi juga substansi spiritual dari setiap ritual.
Ka'bah, Pusat Ibadah di Makkah Al-Mukarramah.
II. Persiapan Komprehensif Sebelum Keberangkatan
Keberhasilan perjalanan ibadah dimulai jauh sebelum kaki menginjak Tanah Suci. Persiapan harus mencakup aspek fisik, mental, finansial, dan syariah. Basmallah Travel memberikan panduan terperinci agar jamaah siap 100%.
A. Persiapan Fiqih dan Manasik
Memahami rukun, wajib, dan sunnah ibadah adalah fondasi. Kami menekankan bahwa manasik bukan sekadar teori, tetapi simulasi praktik yang mendalam.
Jenis-jenis Umrah/Haji: Jamaah perlu memahami perbedaan antara Haji Ifrad, Qiran, dan Tamattu’ (untuk Haji) serta rukun-rukun Umrah (Ihram, Tawaf, Sa'i, Tahallul). Mayoritas jamaah reguler Basmallah Travel memilih Umrah Tamattu' karena kemudahannya.
Tata Cara Ber-Ihram: Detail tentang mandi sunnah, wewangian (sebelum ihram), niat, dan larangan-larangan ihram (muharramat al-ihram). Larangan ini harus dipahami secara menyeluruh, termasuk larangan memotong kuku, rambut, berburu, hingga larangan berhubungan suami istri. Kelalaian dalam hal ini memerlukan denda (dam).
Hukum Dam (Denda): Memahami situasi apa saja yang memerlukan denda, jenis-jenis dam (tertib dan takhyir), dan cara pelaksanaannya. Ini penting untuk mengantisipasi kesalahan yang tidak disengaja selama beribadah.
Hafalan Doa: Selain doa-doa wajib (seperti niat dan talbiyah), kami mendorong jamaah menghafal doa-doa sunnah di tempat mustajab (Multazam, Hijr Ismail, antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, serta di Shafa dan Marwah).
B. Kesehatan dan Fisik
Haji dan Umrah adalah ibadah fisik yang berat, terutama saat musim panas atau musim Haji dengan kepadatan tinggi. Kesehatan prima adalah modal utama.
Pemeriksaan Kesehatan Wajib:
Vaksinasi Meningitis: Wajib bagi semua jamaah. Basmallah Travel memastikan sertifikat vaksin (ICV) sah dan diakui oleh otoritas Saudi.
Vaksinasi Influenza: Sangat dianjurkan untuk mencegah penularan di keramaian.
Pengelolaan Penyakit Kronis: Jamaah dengan diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung harus membawa stok obat yang cukup (untuk 40 hari) dan surat keterangan dokter yang menjelaskan kondisi mereka.
Latihan Fisik: Rutin berjalan kaki minimal 1-2 jam per hari selama sebulan sebelum keberangkatan untuk membiasakan kaki menghadapi Tawaf dan Sa'i yang panjang, serta perjalanan jauh di Arafah dan Mina.
C. Logistik dan Pengepakan Barang
Efisiensi dalam pengepakan sangat menentukan kenyamanan. Barang bawaan harus difokuskan pada kebutuhan esensial ibadah dan kesehatan.
Pakaian Ihram: Minimal dua set. Untuk wanita, pakaian yang menutup aurat sempurna, tidak menarik perhatian, dan mudah digunakan untuk wudhu.
Perlengkapan Kesehatan Pribadi: Masker N95 (penting saat musim flu atau kepadatan tinggi), vitamin, obat pereda nyeri, pelembab non-parfum, dan alas kaki yang nyaman untuk Tawaf.
Dokumen Penting: Paspor, visa, tiket, dan kartu identitas jamaah yang dikeluarkan oleh Basmallah Travel harus selalu disimpan dalam tas kecil yang melekat di tubuh.
Alat Komunikasi: Ponsel dengan paket data internasional atau kartu SIM lokal (dibantu oleh tim Basmallah Travel saat tiba di Jeddah/Madinah).
III. Panduan Fiqih Umrah: Inti Ibadah Ringkas
Umrah dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Meskipun lebih ringkas dari Haji, setiap rukunnya harus dipenuhi dengan khusyuk dan tertib. Berikut adalah detail pelaksanaan Umrah bersama Basmallah Travel.
A. Memulai Ihram (Niat di Miqat)
Miqat adalah batas waktu dan tempat untuk memulai niat ihram. Bagi jamaah dari Indonesia yang terbang langsung ke Jeddah, niat diambil di atas pesawat ketika melintasi perbatasan Miqat (Yalamlam/Qarnul Manazil).
Penting: Setelah mengenakan pakaian ihram (sudah di hotel di Madinah atau di rumah sebelum bandara, tetapi tanpa niat), jamaah harus sudah mandi sunnah dan memakai wewangian (khususnya laki-laki). Niat diucapkan saat berada di Miqat atau mendekatinya. Niat berbunyi: "Labbaika Allahumma 'Umratan" (Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk menunaikan Umrah).
Setelah niat, jamaah wajib menjaga 10 larangan ihram sampai Tahallul.
B. Tawaf: Mengelilingi Baitullah
Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dan diakhiri sejajar dengan Hajar Aswad (Batu Hitam). Jamaah laki-laki dianjurkan melakukan Idhtiba' (membuka bahu kanan) dan Ramal (berlari kecil) pada tiga putaran pertama.
Prosedur Tawaf yang Tepat:
Start di Hajar Aswad: Sebelum memulai, pastikan Ka'bah berada di sebelah kiri. Beri isyarat (isti’lam) dan ucapkan "Bismillahi Allahu Akbar".
Putaran 1-7: Saat melintas antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, sunnah membaca doa sapu jagat: "Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-'akhirati hasanah wa qina 'adzaban-nar."
Shalat di Maqam Ibrahim: Setelah selesai 7 putaran, jamaah wajib shalat sunnah Tawaf 2 rakaat, idealnya di belakang Maqam Ibrahim, atau di mana saja di Masjidil Haram.
Minum Air Zamzam: Sunnah meminum air Zamzam setelah shalat Tawaf.
C. Sa'i: Perjalanan Shafa dan Marwah
Sa'i adalah berjalan kaki antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali bolak-balik. Dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah.
Awal di Shafa: Menghadap Ka'bah, bertakbir, dan berdoa.
Green Light (Lampu Hijau): Laki-laki disunnahkan berlari kecil di area antara dua lampu hijau (Al-Milain Al-Akhdarain). Wanita tetap berjalan normal.
Akhir di Marwah: Putaran ke-7 berakhir di Marwah. Sa'i dihitung sebagai satu kali perjalanan (Shafa ke Marwah = 1; Marwah ke Shafa = 2).
D. Tahallul (Pencukuran Rambut)
Tahallul menandai berakhirnya Umrah dan diperbolehkannya kembali melakukan larangan-larangan ihram. Bagi laki-laki, yang utama adalah mencukur habis (menggundul/halq); minimal memotong sebagian rambut (taqshir). Bagi wanita, cukup memotong sepanjang satu ruas jari (sekitar 1-2 cm).
Basmallah Travel memastikan tempat cukur yang bersih dan higienis disediakan atau diatur, seringkali di sekitar Marwah atau hotel.
IV. Panduan Fiqih Haji: Pelaksanaan Rukun Islam ke-5
Haji hanya dilaksanakan pada bulan-bulan Haji (Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah), puncaknya antara tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah. Perjalanan ini jauh lebih kompleks, melibatkan pergerakan masif antar kota dan tempat-tempat suci (Makkah, Mina, Arafah, Muzdalifah).
A. Jenis-jenis Haji dan Niat
Pemilihan jenis Haji (Tamattu’, Qiran, Ifrad) sangat penting karena memengaruhi kewajiban Dam dan waktu memulai Ihram Haji. Jamaah Basmallah Travel akan dipandu memilih jenis yang paling sesuai dengan kondisi fisik dan jadwal mereka.
B. Rangkaian Ritual Puncak Haji (8-13 Dzulhijjah)
1. Hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
Hari persiapan. Jamaah berihram untuk Haji dari hotel di Makkah atau Miqat jika belum Tamattu'. Setelah shalat Subuh, jamaah bergerak menuju Mina. Di Mina, jamaah melaksanakan shalat lima waktu (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Subuh) diqashar dan dijamak. Mabit (menginap) di Mina pada malam 9 Dzulhijjah adalah sunnah yang sangat ditekankan.
2. Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah)
Wukuf adalah rukun Haji yang terpenting; Haji tidak sah tanpa Wukuf. Basmallah Travel menyediakan tenda Arafah yang nyaman dan bimbingan Wukuf secara intensif.
Waktu Wukuf: Dimulai setelah tergelincir matahari (Dzuhur) hingga terbit fajar pada 10 Dzulhijjah.
Amalan Utama: Memperbanyak doa, zikir, membaca Al-Qur'an, dan introspeksi diri (muhasabah). Ini adalah saat Allah SWT paling banyak mengampuni hamba-Nya. Jamaah harus sepenuhnya fokus beribadah, menjauhi hal yang sia-sia.
Area Tenda di Arafah, tempat Wukuf (Rukun Haji).
3. Mabit di Muzdalifah (Malam 10 Dzulhijjah)
Setelah matahari terbenam di Arafah, jamaah bergerak ke Muzdalifah. Mabit (berhenti sejenak/menginap) di Muzdalifah adalah wajib Haji.
Waktu: Sejak tengah malam (setelah melewati garis batas Arafah) hingga terbit fajar.
Kegiatan: Mengumpulkan kerikil (batu kecil) untuk melontar jumrah (minimal 7 butir untuk Jumrah Aqabah). Memperbanyak zikir dan istirahat.
4. Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
Hari ini memiliki tiga ritual wajib utama (Aqabah, Tahallul Awal, Tawaf Ifadah) yang harus dilaksanakan berurutan atau diselesaikan sebelum hari Tasyrik berakhir.
Melontar Jumrah Aqabah: Melontar 7 kerikil ke tiang Jumrah Aqabah (tiang besar) di Mina. Setiap lontaran disertai takbir.
Menyembelih Qurban (Nahr): Wajib bagi jamaah Tamattu' dan Qiran (Dam). Basmallah Travel memfasilitasi pelaksanaan dam ini secara terpusat, memastikan hewan kurban disembelih sesuai syariat.
Tahallul Awal: Setelah melontar dan mencukur/memotong rambut. Semua larangan ihram dicabut, kecuali berhubungan suami istri.
Tawaf Ifadah: Tawaf rukun Haji yang dilaksanakan di Masjidil Haram. Ini harus diikuti dengan Sa’i (jika belum Sa’i Haji). Setelah Tawaf Ifadah, jamaah sepenuhnya Tahallul Akbar.
5. Hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah)
Wajib Mabit di Mina dan melaksanakan lontar jumrah. Jamaah Basmallah Travel di Mina akan tinggal di tenda dengan fasilitas standar yang disediakan oleh muassasah Saudi.
Melontar Jumrah: Melontar ketiga jumrah (Ula/Kecil, Wustha/Tengah, Aqabah/Besar) masing-masing 7 kerikil, dilakukan setelah Dzuhur.
Nafar Awal (12 Dzulhijjah): Jika ingin segera meninggalkan Mina, jamaah harus keluar sebelum matahari terbenam pada 12 Dzulhijjah.
Nafar Tsani (13 Dzulhijjah): Jamaah yang memilih Nafar Tsani wajib melontar jumrah pada 13 Dzulhijjah dan meninggalkan Mina setelah itu.
C. Tawaf Wada' (Perpisahan)
Setelah seluruh ritual Haji atau Umrah selesai, jamaah yang akan meninggalkan Makkah wajib melaksanakan Tawaf Wada' (Tawaf Perpisahan) sebagai penghormatan terakhir kepada Baitullah. Wanita yang sedang haid atau nifas tidak wajib melaksanakannya.
V. Manajemen Logistik dan Kenyamanan Perjalanan
Basmallah Travel menyadari bahwa ibadah yang khusyuk memerlukan ketenangan hati, dan ketenangan hati dicapai melalui manajemen logistik yang profesional dan terencana.
A. Akomodasi Bintang Lima Dekat Haram
Kami memastikan akomodasi di Makkah dan Madinah berada dalam radius berjalan kaki (maksimal 500 meter) dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kedekatan ini sangat penting, terutama bagi lansia, untuk memudahkan akses shalat berjamaah 5 waktu.
Fasilitas Hotel: Standar kamar yang bersih, fasilitas makanan Indonesia (catering atau restoran hotel), dan layanan kamar yang responsif.
Ketersediaan Pembimbing: Mutawwif selalu berada di hotel untuk memberikan konsultasi dan bimbingan, khususnya saat manasik mandiri di hotel.
B. Pergerakan dan Transportasi Antar Kota
Perjalanan antara Makkah dan Madinah menggunakan bus eksekutif ber-AC. Jadwal pergerakan diatur sedemikian rupa untuk menghindari kemacetan puncak, meskipun dalam musim Haji, penyesuaian waktu adalah hal yang tak terhindarkan.
Sistem Trasnportasi Mashair (Haji):
Selama periode Haji (8-13 Dzulhijjah), pergerakan jamaah (Mashair) diatur ketat oleh pemerintah Saudi. Basmallah Travel memastikan setiap jamaah memahami jadwal dan titik kumpul pergerakan:
Makkah ke Mina (8 Dzulhijjah): Biasanya menggunakan bus atau berjalan kaki, tergantung lokasi tenda.
Mina ke Arafah (9 Dzulhijjah pagi): Pergerakan masif, memerlukan kesabaran dan fisik yang prima.
Arafah ke Muzdalifah (Malam 10 Dzulhijjah): Perjalanan tersulit karena kepadatan manusia. Kami menggunakan sistem kloter kecil agar jamaah tidak terpisah.
Muzdalifah ke Mina (Pagi 10 Dzulhijjah): Jamaah biasanya berjalan kaki atau menggunakan shuttle bus, bergerak cepat untuk melontar Jumrah Aqabah.
C. Layanan Kesehatan dan Keamanan Darurat
Basmallah Travel menyediakan tim medis pendamping dan berkoordinasi dengan klinik kesehatan setempat.
Protokol Kehilangan/Darurat:
Setiap jamaah dibekali kartu identitas yang mencantumkan nomor kontak Mutawwif, alamat hotel, dan logo Basmallah Travel. Jika terpisah dari rombongan:
Tetap tenang dan cari area Masjidil Haram/Nabawi yang mudah dikenali (seperti menara jam atau pintu gerbang utama).
Hubungi Mutawwif segera. Jika tidak bisa, laporkan kepada Askar (polisi Saudi) terdekat.
Jika kehilangan dokumen atau tas, segera laporkan ke kantor pusat Basmallah Travel di Makkah untuk dibantu pengurusan di Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI).
VI. Ziarah dan Menapak Tilas Sejarah Islam di Tanah Suci
Selain rukun ibadah wajib, Basmallah Travel mengajak jamaah untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah (ziarah) di Makkah dan Madinah untuk memperkuat pemahaman konteks keislaman.
A. Kota Madinah Al-Munawwarah: Kota Nabi
Madinah adalah tempat berhijrahnya Rasulullah SAW. Waktu di Madinah dihabiskan untuk shalat di Masjid Nabawi, ziarah ke Raudhah, dan mengunjungi makam Nabi.
Destinasi Utama di Madinah:
Raudhah: Area mulia di dalam Masjid Nabawi, yang disebut sebagai "Taman Surga". Kunjungan ke Raudhah difasilitasi dengan pendaftaran jadwal resmi untuk menghindari kepadatan.
Makam Baqi': Pemakaman para sahabat Nabi. Jamaah laki-laki dapat berziarah dan mendoakan penghuni Baqi’.
Masjid Quba: Masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah SAW. Shalat 2 rakaat di Quba mendapatkan pahala setara Umrah.
Jabal Uhud: Lokasi perang Uhud. Mengingat pengorbanan para sahabat dan syuhada.
Khandaq/Masjid Tujuh: Lokasi perang Khandaq (parit).
B. Kota Makkah Al-Mukarramah: Pusat Dunia
Makkah adalah tempat kelahiran Nabi dan lokasi Masjidil Haram. Meskipun fokus utama adalah ibadah, ziarah di Makkah memberikan perspektif sejarah perjuangan Rasulullah.
Jabal Nur (Gua Hira): Tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama.
Jabal Tsur (Gua Tsur): Tempat persembunyian Nabi dan Abu Bakar saat Hijrah.
Arafah (Jabal Rahmah): Tempat bertemunya kembali Nabi Adam dan Hawa, serta lokasi khutbah wada' Nabi.
Museum Haramain: Tempat artefak dan sejarah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
VII. Pendalaman Spiritual dan Manajemen Emosi
Tantangan terbesar dalam ibadah ini bukanlah fisik atau logistik, melainkan pengendalian diri (nafsu) dan menghadapi ujian kesabaran di tengah keramaian. Basmallah Travel menekankan bahwa ibadah haji/umrah adalah madrasah terbesar untuk melatih kesabaran.
A. Memahami Makna Filosofis Ritual
Setiap gerakan dalam ibadah memiliki makna yang mendalam:
Ihram: Melambangkan penanggalan segala status duniawi; semua manusia sama di hadapan Allah.
Talbiyah: Pengakuan terus-menerus akan panggilan Allah, melambangkan tauhid (keesaan Allah).
Tawaf: Mengikuti gerakan alam semesta yang bertawaf mengelilingi pusat (Ka'bah), menandakan Allah adalah pusat segala kehidupan.
Sa'i: Mengingat ketabahan Siti Hajar dalam mencari air, melambangkan ketekunan dan tawakkal dalam menghadapi kesulitan.
Wukuf di Arafah: Miniatur Padang Mahsyar, momen untuk bertaubat total dan menyadari kefanaan dunia.
B. Seni Mengelola Emosi dan Menghadapi Keramaian
Diperlukan manajemen emosi yang tinggi, terutama saat berdesakan di sekitar Ka'bah, saat melontar jumrah, atau saat menunggu transportasi di Arafah.
Etika Jamaah:
Jauhkan diri dari perdebatan, pertengkaran, dan umpatan. Menjaga lisan adalah ibadah terberat. Basmallah Travel mengajarkan prinsip "La Rafatsa wa La Fusuqa wa La Jidala fil Hajj" (Tidak boleh berbuat keji, tidak boleh berbuat fasiq, dan tidak boleh bertengkar dalam ibadah Haji).
Fokuslah pada amalan yang bisa dilakukan sendiri (zikir, doa, istighfar) daripada mengkritik kondisi atau jamaah lain.
C. Pentingnya Ikhlas dan Khusyuk
Ibadah ini harus murni Lillahi Ta'ala (karena Allah semata). Jauhi sikap riya' (pamer) atau mencari pengakuan dari manusia. Basmallah Travel mendorong jamaah untuk memanfaatkan setiap jeda waktu (misalnya saat menunggu adzan atau di bus) untuk bermuhasabah dan membaca Al-Qur’an.
Teknik Khusyuk di Tengah Keramaian:
Fokus pada arti doa yang dibaca, bukan sekadar pelafalan.
Bayangkan Ka'bah/Nabi Muhammad SAW (di Madinah) di depan mata sebagai penguat kehadiran hati.
Mengingat dosa-dosa yang telah dilakukan sebagai pemicu untuk bersungguh-sungguh memohon ampunan.
Aspek Logistik Penerbangan dan Pergerakan.
VIII. Detail Fiqih Lanjutan dan Permasalahan Kontemporer
Dalam kerumitan ibadah Haji dan Umrah, sering muncul pertanyaan terkait keringanan (rukhshah), pelaksanaan dam, dan ibadah bagi wanita. Basmallah Travel memastikan jamaah mendapatkan fatwa yang jelas dan sesuai dengan Mazhab Syafi'i, yang umumnya dianut di Indonesia.
A. Keringanan (Rukhshah) dalam Ibadah
Rukhshah diberikan untuk memudahkan ibadah dalam kondisi tertentu, seperti sakit atau usia lanjut. Penggunaan rukhshah tidak mengurangi pahala jika memang dibutuhkan.
Badal Haji/Umrah: Melaksanakan ibadah atas nama orang lain yang telah meninggal atau tidak mampu fisik secara permanen. Syarat-syarat badal harus dipenuhi (orang yang membadalkan sudah pernah berhaji).
Thawaf dengan Kursi Roda: Diperbolehkan bagi yang sakit atau lemah. Saat ini, otoritas Masjidil Haram menyediakan layanan kursi roda manual maupun elektrik.
Waktu Melontar Jumrah: Diperbolehkan bagi lansia atau wanita untuk melontar pada waktu malam hari (setelah Isya) untuk menghindari kepadatan ekstrem pada waktu Dzuhur. Ini merupakan rukhshah penting yang diakomodasi oleh Basmallah Travel.
Menggabungkan Shalat (Jamak dan Qashar): Wajib dilaksanakan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Jamaah harus memahami tata cara jamak taqdim dan jamak ta'khir.
B. Hukum dan Pelaksanaan Dam (Denda)
Kesalahan atau pelanggaran terhadap larangan ihram memerlukan dam. Penting bagi jamaah untuk jujur melaporkan potensi pelanggaran kepada Mutawwif agar dam dapat dibayarkan tepat waktu dan sesuai syariat.
Dam Tamattu'/Qiran: Berupa seekor kambing, atau puasa 10 hari (3 hari di Makkah, 7 hari setelah pulang).
Dam Pelanggaran (Fidyah): Untuk pelanggaran ringan (misalnya memotong kuku atau rambut yang tidak disengaja), pilihannya adalah berpuasa 3 hari, memberi makan 6 fakir miskin, atau menyembelih seekor kambing.
Dam Hubungan Suami Istri: Jika terjadi sebelum Tahallul Awal (khusus Haji), maka wajib menyembelih seekor unta atau sapi, dan haji batal, serta wajib diulang tahun berikutnya. Ini adalah pelanggaran paling berat.
C. Ibadah Khusus bagi Wanita
Wanita memiliki tantangan tambahan terkait kondisi haid dan nifas, yang mempengaruhi pelaksanaan Tawaf dan Sa'i.
Jika wanita mengalami haid saat di Makkah:
Tawaf: Tidak sah dilakukan saat haid. Wanita harus menunggu suci untuk Tawaf Ifadah (Haji) atau Tawaf Umrah.
Sa'i dan Wukuf: Sah dilakukan meskipun sedang haid.
Tawaf Wada': Gugur kewajibannya (tidak berdosa) jika pulang dalam kondisi haid.
Larangan Ihram: Larangan ihram tetap berlaku meskipun sedang haid, kecuali larangan shalat dan Tawaf.
Basmallah Travel menyediakan pendampingan khusus bagi jamaah wanita untuk mengatur jadwal ibadah mereka agar tidak bentrok dengan kondisi haid, termasuk penyediaan obat penunda haid (sesuai anjuran dokter).
IX. Pasca-Kepulangan: Menjaga Kemabruran
Haji atau Umrah bukanlah akhir dari perjalanan spiritual, melainkan awal. Kemabruran adalah kualitas ibadah yang diterima, dan tanda kemabruran adalah perubahan positif dalam perilaku setelah kepulangan.
A. Refleksi dan Amalan Setelah Haji/Umrah
Tingkat kemabruran diukur dari perbaikan hubungan dengan Allah dan sesama manusia. Jamaah harus menjaga rutinitas ibadah yang diperoleh di Tanah Suci:
Shalat Berjamaah: Berusaha istiqomah shalat di masjid.
Menjaga Lisan: Tetap menghindari pertengkaran dan perkataan sia-sia.
Sedekah: Meningkatkan kepedulian sosial dan kedermawanan.
Dzikir dan Istighfar: Menjaga rutinitas zikir pagi dan petang.
B. Layanan Pasca-Kepulangan Basmallah Travel
Basmallah Travel tetap menjalin silaturahmi dengan jamaah. Kami memfasilitasi pertemuan pasca-Haji/Umrah untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan pasca-kepulangan, dan memperkuat ukhuwah islamiyah yang terjalin selama perjalanan.
Kami berharap setiap jamaah yang kembali dari Tanah Suci dapat menjadi duta-duta kebaikan, membawa berkah Basmallah, dan menginspirasi lingkungan sekitarnya untuk meraih ibadah yang mabrur. Dengan persiapan yang matang, niat yang tulus, dan bimbingan yang tepat, Insya Allah, perjalanan suci Anda akan menjadi pengalaman yang mengubah hidup selamanya.