Panduan dan Contoh Bacaan Ijab Kabul Pernikahan yang Sah
Ijab kabul merupakan inti dari prosesi pernikahan dalam Islam. Momen ini adalah titik di mana janji suci diikrarkan secara resmi di hadapan Allah SWT, disaksikan oleh wali, dan dua orang saksi. Kesahihan pernikahan sangat bergantung pada redaksi dan pemahaman yang jelas saat prosesi ini berlangsung. Artikel ini akan memaparkan contoh bacaan ijab kabul yang umum digunakan, baik dalam versi bahasa Arab klasik maupun terjemahan bahasa Indonesianya.
Persiapan untuk ijab kabul tidak hanya mencakup kesiapan mental dan spiritual kedua calon pengantin, tetapi juga pemahaman terhadap redaksi yang akan diucapkan. Meskipun terdapat sedikit variasi tergantung pada mazhab atau tradisi daerah, prinsip dasar dan unsur rukun nikah harus terpenuhi.
Unsur Penting dalam Ijab Kabul
Sebelum masuk ke contoh bacaan, penting untuk mengetahui tiga unsur utama yang harus ada agar ijab kabul sah:
Ijab (Penawaran): Ucapan dari pihak wali nikah (atau yang mewakilinya) yang menyerahkan putrinya atau yang diwakilinya untuk dinikahkan kepada calon mempelai pria.
Qabul (Penerimaan): Ucapan dari calon mempelai pria yang menerima penyerahan tersebut dengan ridha dan ikhlas.
Saksi dan Mahar: Proses ini harus disaksikan oleh minimal dua orang saksi laki-laki yang adil, serta telah disepakatinya mahar (maskawin).
Contoh Bacaan Ijab Kabul (Versi Umum di Indonesia)
Dalam banyak pernikahan di Indonesia, prosesi ini dilakukan dengan menggabungkan lafal Arab (untuk kekhidmatan) diikuti dengan terjemahan atau pengulangan dalam bahasa Indonesia agar semua pihak memahami ikrar yang diucapkan.
1. Proses Ijab (Diucapkan oleh Wali Nikah)
Bahasa Arab:
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya nikahkan dan kawinkan engkau, [Nama Mempelai Pria] bin [Nama Ayah Mempelai Pria], dengan putri kandung saya yang bernama [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita], dengan mas kawin berupa [sebutkan mahar, misal: emas 10 gram dibayar tunai'."
Atau dengan redaksi yang lebih ringkas (sering dipakai):
"Saya nikahkan engkau dengan [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] dengan maskawin berupa [sebutkan mahar] dibayar tunai."
2. Proses Qabul (Diucapkan oleh Mempelai Pria)
Setelah wali selesai mengucapkan ijab, mempelai pria harus segera menjawab dengan tegas dan jelas, tanpa jeda yang terlalu lama, untuk menunjukkan penerimaan yang sah.
Bahasa Arab:
"Annalillahi wa inna ilaihi raji'un... (Atau langsung) ...Saya terima nikahnya [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] dengan maskawin tersebut dibayar tunai."
Catatan Penting: Sebagian ulama menganjurkan pembacaan "Qabiltu Nikahaha wa Tazwijaha bima qad aataytaha wa hadiyyat" (Saya terima nikah dan kawinnya... dengan mahar yang telah ditetapkan dan sebagai hadiah) diikuti pengucapan mahar tunai.
Pentingnya Kejelasan Lafal
Syarat utama kesahihan ijab kabul adalah kejelasan lafal. Kedua belah pihak—wali dan mempelai pria—harus mengucapkan ikrar yang dapat didengar dengan jelas oleh saksi-saksi. Jika ada keraguan atau salah ucap yang signifikan, prosesi harus diulang. Misalnya, jika wali salah menyebut nama, atau jika mempelai pria ragu-ragu, hal tersebut dapat membatalkan janji tersebut.
Di beberapa tempat, setelah Qabul selesai diucapkan oleh mempelai pria, penghulu atau petugas KUA akan menguatkan dengan ucapan: "Bagaimana para saksi, sah?" dan saksi akan menjawab serempak: "Sah!" atau "Alhamdulillah, Sah!". Penegasan dari saksi ini mengukuhkan legalitas agama dari akad yang baru saja dilangsungkan.
Peran Doa Setelah Ijab Kabul
Setelah akad nikah dinyatakan sah, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan doa selamat. Meskipun doa ini bukan bagian dari rukun ijab kabul itu sendiri, doa ini memiliki fungsi spiritual yang sangat penting untuk memohon keberkahan dari Allah SWT atas ikatan yang telah terjalin. Doa ini umumnya berisi permohonan agar kedua mempelai menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Memahami contoh bacaan di atas membantu calon pengantin dan wali untuk mempersiapkan diri secara mental, memastikan bahwa ketika tiba waktunya mengucapkan janji suci tersebut, segalanya berjalan lancar, khidmat, dan memenuhi semua rukun syar'i yang disyaratkan. Keikhlasan hati saat mengucapkan ijab dan qabul adalah kunci utama keberkahan pernikahan.
Mengingat pentingnya momen ini, disarankan bagi calon pengantin untuk berlatih bersama wali nikah dan penghulu beberapa kali sebelum hari pernikahan. Hal ini meminimalisir kesalahan pelafalan yang bisa memperlambat atau mengganggu kekhidmatan akad nikah.