Ilustrasi: Kandungan mineral dalam air sadah.
Air sadah, atau air yang mengandung konsentrasi mineral terlarut tinggi, terutama kalsium (Ca²⁺) dan magnesium (Mg²⁺), sering kali dianggap merepotkan karena menyebabkan kerak (scale) pada pipa dan peralatan rumah tangga. Namun, di balik potensi masalah kerak tersebut, air sadah menyimpan segudang manfaat kesehatan yang sering terabaikan. Di banyak wilayah, air minum yang berasal dari sumber alami cenderung memiliki tingkat kesadahan yang signifikan, dan ini bisa menjadi sumber asupan mineral penting bagi tubuh.
Tubuh manusia membutuhkan kalsium dan magnesium dalam jumlah yang cukup untuk menjaga fungsi metabolisme dan struktur tubuh. Kalsium esensial untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi yang kuat, sementara magnesium berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik, termasuk fungsi saraf, otot, dan regulasi gula darah. Mengonsumsi air minum yang mengandung mineral-mineral ini secara teratur dapat menjadi cara yang mudah untuk melengkapi asupan harian.
Berbeda dengan suplemen yang mungkin memiliki bioavailabilitas yang bervariasi, mineral yang terlarut dalam air sadah umumnya dianggap mudah diserap oleh sistem pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa mineral dari air minum, khususnya kalsium, memiliki tingkat penyerapan yang sebanding, bahkan kadang lebih baik, daripada yang diperoleh dari produk susu dalam beberapa konteks diet. Oleh karena itu, bagi individu yang memiliki intoleransi laktosa atau membatasi konsumsi produk susu, air sadah dapat menjadi alternatif yang bernilai.
Salah satu area di mana keuntungan air sadah paling banyak diteliti adalah pada kesehatan jantung. Magnesium dikenal memiliki efek kardioprotektif. Kekurangan magnesium sering dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan aritmia (gangguan irama jantung). Konsumsi air sadah secara konsisten telah dikaitkan dalam beberapa studi epidemiologis dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Kalsium juga memainkan peran penting dalam mengatur kontraksi otot jantung. Dengan menyediakan mineral ini melalui air minum, tubuh didukung untuk menjaga ritme kardiovaskular yang stabil.
Selain tulang dan jantung, konsumsi air sadah juga dilaporkan memberikan manfaat pada sistem tubuh lainnya:
Penting untuk dicatat bahwa istilah "air sadah" mencakup spektrum tingkat kesadahan yang berbeda. Kesadahan biasanya diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau bagian per juta (ppm). Air dianggap lunak jika kandungan mineralnya rendah, sementara air sadah tinggi memiliki kandungan mineral yang sangat banyak. Meskipun keuntungan kesehatan umumnya terkait dengan tingkat kesadahan sedang hingga tinggi, konsumsi air yang terlalu sadah (ekstrem) bisa tetap menimbulkan masalah penumpukan kerak di dalam tubuh, meski ini jarang terjadi pada pola makan normal.
Oleh karena itu, kesadahan air di bawah 120 mg/L sering dianggap ideal untuk konsumsi sehari-hari karena memberikan manfaat mineral tanpa menimbulkan masalah kerak berlebihan pada peralatan. Memahami karakteristik air yang kita minum adalah langkah awal menuju gaya hidup yang lebih sehat, di mana keuntungan air sadah dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai bagian dari asupan nutrisi harian kita.