Gejala umum ketika mata mengalami iritasi atau alergi.
Mata yang terasa gatal, disertai dengan produksi air mata berlebih (berair), adalah keluhan yang sangat umum dan sering kali mengganggu aktivitas harian. Kondisi ini jarang sekali berbahaya, namun ketidaknyamanan yang ditimbulkannya seringkali membuat penderitanya ingin segera mencari solusi. Memahami apa yang menyebabkan mata sering berair dan gatal adalah langkah pertama menuju penanganan yang efektif.
Gejala mata gatal dan berair dapat berasal dari berbagai sumber, mulai dari reaksi alergi hingga infeksi ringan. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Ini adalah penyebab paling sering. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya (alergen). Alergen yang sering memicu reaksi pada mata meliputi serbuk sari (musim semi atau gugur), bulu hewan peliharaan, debu, atau spora jamur. Ketika terpapar, histamin dilepaskan, menyebabkan pembuluh darah mata membengkak, yang mengakibatkan rasa gatal hebat dan mata berair.
Ironisnya, mata kering dapat menyebabkan mata berair. Ketika mata kekurangan lubrikasi yang cukup (baik kuantitas maupun kualitas air mata), mata akan mencoba mengompensasinya dengan memproduksi air mata refleksif yang banyak, namun air mata ini seringkali tidak cukup efektif untuk melumasi. Rasa tidak nyaman ini seringkali memicu rasa gatal atau sensasi seperti ada pasir di mata.
Paparan terhadap asap rokok, polusi udara, klorin dari kolam renang, atau bahkan angin kencang dapat mengiritasi permukaan mata. Iritasi ini memicu respon pertahanan alami tubuh, yaitu mengeluarkan air mata untuk membilas zat asing tersebut, disertai rasa perih atau gatal sementara.
Blefaritis adalah peradangan pada tepi kelopak mata, sering disebabkan oleh penumpukan minyak berlebih atau bakteri. Kondisi ini membuat kelopak mata terasa gatal, bengkak, dan sering menyebabkan mata tampak merah serta berair, terutama saat bangun tidur.
Dikenal juga sebagai 'pink eye', ini disebabkan oleh virus atau bakteri. Meskipun konjungtivitis infeksius lebih sering ditandai dengan mata merah dan keluarnya cairan kental (nanah), versi virusnya bisa menyebabkan iritasi parah dan mata berair yang sangat menular.
Jangan Mengucek Mata! Mengucek mata saat gatal adalah insting alami, namun ini justru akan memperparah iritasi dan dapat melukai kornea, terutama jika penyebabnya adalah alergen atau benda asing.
Untuk meredakan gatal dan pembengkakan akibat alergi, kompres dingin adalah solusi cepat. Bungkus es batu dengan kain bersih atau gunakan kain lap yang sudah dibasahi air dingin. Tempelkan lembut pada mata tertutup selama 5 hingga 10 menit. Suhu dingin membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi respons inflamasi.
Jika Anda menduga ada debu atau partikel asing, bilas mata Anda dengan larutan saline (cairan infus steril) atau air bersih yang mengalir. Hindari menggunakan air keran langsung jika kualitasnya diragukan.
Jika penyebabnya adalah mata kering atau iritasi ringan, tetes mata yang dijual bebas (tanpa obat) dapat memberikan pelumasan instan. Ini membantu membersihkan iritan dan menjaga kelembapan mata.
Walaupun sebagian besar kasus mata gatal dan berair dapat diatasi di rumah, ada beberapa gejala yang menandakan perlunya pemeriksaan profesional:
Dokter mata dapat melakukan tes untuk mengidentifikasi alergen spesifik atau mendiagnosis kondisi seperti blefaritis atau sindrom mata kering secara akurat, sehingga penanganan dengan obat resep (seperti antihistamin topikal atau antibiotik jika diperlukan) dapat diberikan.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk meminimalkan risiko mata sering berair dan gatal, terapkan langkah pencegahan berikut:
Dengan memahami pemicunya dan menerapkan kebiasaan merawat mata yang baik, frekuensi masalah mata sering berair dan gatal dapat dikurangi secara signifikan, memungkinkan Anda menikmati penglihatan yang nyaman setiap hari.