Visualisasi mata yang terus mengeluarkan air.
Mata yang terus mengeluarkan air, atau dalam istilah medis disebut epifora, adalah kondisi yang sangat umum namun bisa mengganggu kualitas hidup sehari-hari. Fenomena ini terjadi ketika produksi air mata berlebihan atau saluran pembuangan air mata (duktus nasolakrimalis) mengalami penyumbatan. Ketika air mata tidak bisa mengalir dengan lancar ke hidung, cairan akan meluap dan menetes keluar dari kelopak mata.
Ada berbagai faktor yang dapat memicu mata berair. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat. Beberapa penyebab utama meliputi:
Paparan terhadap iritan adalah penyebab paling sering. Debu, asap rokok, polusi udara, atau bahkan angin kencang dapat menyebabkan mata memproduksi lebih banyak air mata sebagai mekanisme pertahanan alami. Selain itu, reaksi alergi, seperti alergi musiman (hay fever) atau reaksi terhadap bulu hewan peliharaan, sering disertai gejala mata gatal, merah, dan berair.
Saluran air mata menghubungkan sudut mata dengan rongga hidung. Jika saluran ini tersumbat, air mata tidak bisa dikeringkan. Sumbatan ini bisa terjadi pada bayi (kongenital) atau orang dewasa akibat peradangan kronis, infeksi, atau penuaan. Ketika sumbatan parah, air mata akan terus menggenang dan meluber.
Ini mungkin terdengar bertentangan, tetapi mata kering justru sering menyebabkan mata berair. Ketika permukaan mata sangat kering (karena kualitas air mata yang buruk atau produksi yang kurang), saraf di mata akan mengirimkan sinyal darurat ke otak. Sebagai respons, otak memerintahkan kelenjar lakrimal untuk memproduksi air mata dalam jumlah besar dan cepat. Namun, air mata refleks ini seringkali hanya berupa air encer yang tidak melembapkan secara efektif, sehingga segera meluap.
Kelopak mata memainkan peran penting dalam mendistribusikan dan mengalirkan air mata. Beberapa kondisi dapat mengganggu fungsi ini:
Infeksi seperti konjungtivitis (mata merah) yang disebabkan oleh bakteri atau virus sering menyebabkan mata sangat berair, disertai rasa lengket atau keluarnya cairan kental. Peradangan pada bagian lain mata, seperti uveitis, juga dapat menjadi pemicunya.
Meskipun banyak kasus mata berair bisa diatasi di rumah, konsultasi medis sangat dianjurkan jika Anda mengalami gejala berikut bersamaan dengan air mata yang terus keluar:
Untuk kasus mata berair ringan yang disebabkan oleh iritasi lingkungan atau mata kering ringan, beberapa langkah berikut mungkin membantu:
Perawatan lebih lanjut, seperti antibiotik untuk infeksi, antihistamin untuk alergi, atau prosedur bedah minor untuk mengatasi sumbatan saluran air mata, hanya dapat ditentukan setelah pemeriksaan menyeluruh oleh dokter spesialis mata.