Ilustrasi Keseimbangan Akidah
Definisi Akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah
Akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah (ASWJ) merupakan landasan keyakinan dalam Islam yang teguh berpegang pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah ﷺ, sebagaimana dipahami dan diamalkan oleh tiga generasi terbaik umat Islam: para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in. "Sunnah" merujuk pada tradisi Nabi Muhammad ﷺ, sementara "Jamaah" menekankan pentingnya kesatuan umat dan mengikuti konsensus ulama yang terpercaya.
Pegangan akidah ini berfungsi sebagai kompas spiritual dan intelektual bagi seorang Muslim, memastikan bahwa praktik keagamaan dan pemahaman terhadap sifat-sifat Allah (Asma' wa Sifat) serta hal-hal gaib lainnya berada di jalur yang lurus, jauh dari penyimpangan dan bid'ah (inovasi dalam agama) yang tidak memiliki dasar syar'i yang kuat.
Tiga Pilar Utama dalam Akidah ASWJ
Keyakinan ASWJ dibangun di atas beberapa pilar fundamental yang harus diimani secara totalitas:
1. Keimanan kepada Allah
Ini mencakup tauhid dalam rububiyyah (keesaan Allah dalam penciptaan dan pengaturan), uluhiyyah (keesaan Allah dalam peribadatan), dan asma' wa sifat (nama-nama dan sifat-sifat Allah). Dalam hal asma' wa sifat, ASWJ menerapkan metode penetapan (itsbat) terhadap apa yang telah ditetapkan Allah untuk diri-Nya dalam Al-Qur'an dan Rasulullah ﷺ dalam As-Sunnah, tanpa ta'thil (menolak), tamtsil (menyerupakan dengan makhluk), takyif (mempertanyakan bagaimana), atau ta'wil (interpretasi yang menyimpang dari makna zahir tanpa dalil yang sahih).
2. Keimanan kepada Rasul dan Kitab Suci
Iman yang kokoh terhadap kenabian Muhammad ﷺ sebagai penutup para nabi, serta keimanan bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah yang diturunkan tanpa ada keraguan di dalamnya. ASWJ juga meyakini seluruh kitab suci sebelumnya sebagai wahyu yang sah dari Allah, namun telah mengalami perubahan atau penyempurnaan oleh Al-Qur'an.
3. Landasan Beragama: Al-Qur'an dan Sunnah
Sumber rujukan utama adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah (Hadis sahih). Ketika terjadi perbedaan penafsiran, umat harus kembali kepada pemahaman para ulama salaf (pendahulu yang saleh). Jika teks dalam kedua sumber tersebut jelas, maka tidak diperlukan lagi penambahan atau pengurangan dalam keyakinan.
Metodologi dalam Berakidah
Metode yang digunakan oleh Ahli Sunnah Wal Jamaah sangat menekankan pada ketelitian dan keterikatan pada dalil. Beberapa karakteristik metodologi ini meliputi:
- Mengikuti Atsar: Mengutamakan riwayat-riwayat shahih yang datang dari Nabi ﷺ dan para sahabatnya.
- Tawazun (Keseimbangan): Menjaga keseimbangan antara akal dan wahyu. Akal digunakan sebagai alat untuk memahami dalil, bukan sebagai penentu mutlak kebenaran agama.
- Ittiba' (Mengikuti): Menghindari bid'ah dengan hanya mengikuti apa yang telah ditetapkan, bukan menciptakan ritual atau keyakinan baru atas dasar hawa nafsu atau logika semata.
- Menjauhi Tasyabbuh (Penyerupaan): Menjaga keunikan identitas seorang Muslim, baik dalam keyakinan maupun praktik, yang berbeda dari ajaran agama lain atau ideologi sekuler.
Pentingnya Pegangan Akidah yang Benar
Pegangan akidah yang benar adalah fondasi diterimanya seluruh amal ibadah seorang Muslim. Tanpa akidah yang sahih, amal perbuatan yang banyak sekalipun terancam sia-sia. Akidah ASWJ memberikan ketenangan jiwa karena seorang Muslim memahami Tuhannya sebagaimana adanya tanpa perlu mengarang-ngarang sifat atau menolak keagungan-Nya.
Memahami dan berpegang teguh pada akidah ini juga menjadi benteng pertahanan terhadap pemikiran-pemikiran menyimpang yang muncul seiring perkembangan zaman. Ini menjamin bahwa umat Islam tetap berada di jalan yang lurus yang telah dicontohkan oleh para pendahulu terbaik mereka. Konsistensi dalam mengikuti Sunnah dan pemahaman Salafus Shalih adalah kunci keberhasilan dunia dan akhirat bagi mereka yang memegang teguh prinsip ini.