Air payau, yang merupakan campuran air laut dan air tawar, seringkali menjadi sumber air alternatif di daerah pesisir atau area dengan intrusi air laut. Meskipun ketersediaannya melimpah, kandungan garam (salinitas) dan mineral terlarut di dalamnya terlalu tinggi untuk dikonsumsi langsung oleh manusia atau digunakan untuk irigasi skala besar tanpa pengolahan. Mengonsumsi air payau tanpa pengolahan dapat menyebabkan dehidrasi, masalah ginjal, dan kerusakan pada tanaman.
Pengolahan air payau sederhana adalah langkah krusial untuk mengubahnya menjadi air yang aman dan bermanfaat.
Pengolahan air payau skala rumah tangga atau komunitas kecil umumnya berfokus pada pengurangan kadar garam (desalinasi) dan penghilangan kontaminan tersuspensi. Metode paling sederhana dan terjangkau adalah melalui kombinasi filtrasi fisik diikuti dengan proses penghilangan garam yang relatif murah, seperti distilasi (penguapan) atau, jika salinitasnya tidak terlalu tinggi, menggunakan teknologi membran sederhana.
Langkah pertama dalam mengolah air payau adalah menghilangkan padatan tersuspensi, lumpur, dan partikel besar. Ini penting agar filter utama (terutama membran jika digunakan nanti) tidak cepat tersumbat.
Setelah kekeruhan berkurang, tantangan utama adalah mengurangi kandungan garam. Ada dua metode sederhana yang dapat diterapkan:
Ini adalah metode paling kuno dan paling andal untuk desalinasi tanpa listrik, namun membutuhkan banyak energi matahari dan ruang. Prinsipnya meniru siklus air alami.
Kelemahan utama metode ini adalah kecepatan produksinya yang sangat lambat, biasanya hanya menghasilkan beberapa liter per hari per meter persegi area penguapan.
Jika air payau memiliki salinitas yang relatif rendah (mendekati batas toleransi konsumsi manusia), terkadang penyaringan mikro dapat membantu mengurangi beberapa ion terlarut (meskipun tidak sepenuhnya menghilangkan garam seperti Reverse Osmosis).
Filter keramik porositas sangat halus atau filter berbasis graphene yang dikembangkan saat ini dapat menjadi solusi semi-sederhana. Namun, filter ini memerlukan tekanan atau daya hisap (vakum) yang mungkin memerlukan sedikit usaha tambahan. Pastikan filter yang dipilih dirancang untuk menahan tekanan parsial garam.
Setelah garam berkurang (jika menggunakan distilasi) atau air telah difilter, langkah terakhir yang krusial adalah desinfeksi untuk membunuh bakteri dan patogen yang mungkin lolos atau berkembang selama proses penampungan.
Pengolahan air payau sederhana di rumah tangga paling realistis dicapai melalui kombinasi pra-filtrasi fisik (pasir/karbon) diikuti dengan distilasi surya jika tujuan utamanya adalah mendapatkan air minum dengan salinitas nol. Untuk skala yang lebih besar atau air payau yang sangat asin, teknologi seperti Reverse Osmosis mungkin diperlukan, meskipun ini sudah tidak tergolong 'sederhana' dari segi biaya operasional dan pemeliharaan.