Air ludah yang bercampur dengan darah, atau dalam istilah medis disebut hemosputum (jika berasal dari saluran pernapasan bawah) atau hematemesis (jika dari saluran pencernaan atas), seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi siapa pun yang mengalaminya. Meskipun dalam banyak kasus ini disebabkan oleh kondisi ringan dan sementara, terkadang hal ini bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis segera. Memahami penyebab air ludah berdarah adalah langkah pertama untuk menentukan tindakan yang tepat.
1. Masalah Kesehatan Mulut dan Gusi (Penyebab Paling Umum)
Sebagian besar kasus air liur bercampur darah berasal dari iritasi atau cedera di dalam rongga mulut atau tenggorokan. Karena mulut kaya akan pembuluh darah kecil, luka sekecil apa pun dapat menyebabkan perdarahan yang terlihat saat bercampur dengan air liur.
Gingivitis dan Periodontitis: Ini adalah peradangan gusi yang disebabkan oleh penumpukan plak. Gusi yang meradang menjadi bengkak, sensitif, dan mudah berdarah saat menyikat gigi, menggunakan benang gigi, atau bahkan saat mengunyah makanan yang keras. Jika perdarahannya signifikan, darah tersebut akan bercampur dengan air ludah.
Sikat Gigi Terlalu Keras: Menyikat gigi dengan tekanan berlebihan atau menggunakan sikat gigi berbulu keras dapat melukai gusi atau lapisan dalam mulut.
Cedera Trauma Lokal: Terjatuh, tergigit (misalnya, tidak sengaja menggigit bagian dalam pipi atau lidah), atau luka akibat makanan yang tajam (seperti tulang ikan atau keripik keras) akan menyebabkan perdarahan lokal.
Sariawan atau Luka Lainnya: Luka terbuka di dalam mulut karena infeksi jamur atau bakteri juga dapat menjadi sumber darah.
2. Kondisi Saluran Pernapasan Atas
Perdarahan yang berasal dari hidung atau tenggorokan seringkali mengalir ke belakang dan bercampur dengan air liur sebelum ditelan atau dikeluarkan.
Mimisan (Epistaksis): Jika mimisan tidak terlalu deras, darah dapat mengalir ke belakang tenggorokan (post-nasal drip) dan bercampur dengan liur, membuatnya tampak seperti air liur berdarah saat Anda meludah.
Radang Tenggorokan Berat (Faringitis): Peradangan parah, terutama yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di tenggorokan pecah.
Batuk Keras dan Kronis: Batuk yang sangat kuat, misalnya akibat bronkitis atau infeksi pernapasan, dapat menyebabkan tekanan tinggi pada pembuluh darah halus di tenggorokan atau saluran pernapasan atas, sehingga memicu sedikit pendarahan.
3. Penyebab yang Lebih Serius (Membutuhkan Pemeriksaan)
Meskipun jarang, air ludah berdarah juga bisa menjadi indikasi masalah yang lebih dalam di sistem pernapasan atau pencernaan. Penting untuk dicatat bahwa jika darah yang dikeluarkan jumlahnya banyak, berwarna merah cerah (darah segar), atau disertai gejala lain seperti sesak napas atau nyeri dada, Anda harus segera mencari pertolongan medis.
Infeksi Paru-Paru: Kondisi seperti pneumonia parah atau bronkiektasis (pelebaran abnormal saluran napas) dapat menyebabkan batuk berdarah (hemoptisis). Darah dari paru-paru biasanya berwarna merah muda berbuih saat bercampur dengan air liur.
Tuberkulosis (TBC): Meskipun kasusnya menurun, TBC masih menjadi penyebab penting batuk darah.
Masalah Lambung atau Esofagus: Jika darah berasal dari kerongkongan (esofagus) atau lambung, biasanya darah akan berwarna lebih gelap (seperti bubuk kopi) karena sudah bercampur dengan asam lambung (hematemesis). Namun, jika pendarahannya baru, darah masih bisa tampak segar.
Gangguan Pembekuan Darah: Kondisi medis yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku (misalnya karena efek samping obat pengencer darah atau gangguan hematologi) dapat menyebabkan perdarahan lebih mudah terjadi di mana saja, termasuk di mulut.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami:
Darah yang keluar sangat banyak.
Darah berwarna merah terang dan bercampur busa.
Disertai demam tinggi, sesak napas, atau nyeri dada.
Kondisi ini berulang dalam jangka waktu yang lama tanpa sebab yang jelas (seperti setelah menyikat gigi).
Diagnosis dan Tindakan Awal
Jika Anda mendapati air liur berdarah, langkah pertama adalah memeriksa sumber perdarahannya. Periksa gusi Anda di depan cermin; apakah gusi tampak bengkak atau berdarah setelah Anda menyentuhnya? Jika ya, fokuskan pada perawatan kebersihan mulut yang lebih lembut dan teratur.
Untuk kasus perdarahan ringan yang tidak jelas sumbernya, istirahat dan menjaga kelembapan mulut bisa membantu. Hindari makanan yang terlalu panas, pedas, atau keras. Namun, jika perdarahan berlanjut atau Anda curiga sumbernya berasal dari dalam tenggorokan atau paru-paru, konsultasi dengan dokter umum atau dokter gigi sangat dianjurkan untuk diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat sesuai penyebab air ludah berdarah yang mendasarinya.