Ilustrasi: Sensasi rasa pahit pada mulut.
Air ludah (saliva) memiliki peran vital dalam kesehatan mulut, membantu pencernaan, membersihkan sisa makanan, dan menjaga keseimbangan pH. Namun, banyak orang yang pernah mengalami kondisi di mana air ludah mereka tiba-tiba terasa pahit atau memiliki rasa tidak enak yang persisten. Sensasi ini sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari dan menjadi pertanda adanya masalah kesehatan tertentu.
Rasa pahit di mulut, atau disgeusia, bisa berasal dari berbagai sumber, mulai dari kebiasaan sederhana hingga kondisi medis yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Memahami penyebab utamanya sangat penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
Salah satu penyebab paling umum dari rasa pahit di mulut berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama masalah asam lambung. Ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan hingga mencapai mulut, kondisi ini disebut penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau refluks asam. Asam lambung mengandung enzim pencernaan yang, ketika mencapai mulut, dapat memberikan rasa asam atau pahit yang kuat.
Selain GERD, masalah kantung empedu atau hati yang kurang berfungsi juga dapat mempengaruhi produksi empedu. Empedu adalah cairan yang diproduksi hati dan disimpan di kantung empedu, berfungsi membantu pencernaan lemak. Jika empedu bocor atau saluran empedu bermasalah, rasa pahit dapat muncul di mulut.
Kebersihan mulut yang tidak memadai adalah biang keladi utama bagi banyak masalah rasa. Jika sikat gigi dan flossing dilakukan tidak teratur, sisa makanan akan membusuk di antara gigi, menyebabkan pertumbuhan bakteri anaerob. Bakteri ini melepaskan senyawa sulfur volatil (VSC) yang menyebabkan bau mulut (halitosis) dan rasa pahit.
Kondisi seperti radang gusi (gingivitis) atau infeksi jamur (oral thrush) juga dapat mengubah persepsi rasa dan meninggalkan residu pahit di lidah.
Beberapa jenis obat-obatan memiliki efek samping yang memengaruhi indra perasa. Hal ini sering terjadi karena zat kimia dari obat tersebut dikeluarkan melalui air liur atau memengaruhi saraf perasa.
Obat-obatan yang dikenal dapat menyebabkan rasa pahit meliputi:
Jika Anda menduga obat adalah penyebabnya, jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Air liur bertindak sebagai pembersih alami. Ketika tubuh mengalami dehidrasi—karena kurang minum, terlalu banyak kafein atau alkohol—produksi air liur akan menurun drastis. Mulut kering (xerostomia) ini menyebabkan konsentrasi sisa makanan dan bakteri menjadi lebih tinggi, sehingga rasa pahit lebih mudah terdeteksi.
Perubahan hormon yang signifikan, terutama yang dialami wanita saat hamil (trimester pertama), dapat memicu perubahan pada indra perasa (dysgeusia). Fenomena ini sering disebut 'metal taste' atau rasa seperti logam/pahit yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, namun dipercaya terkait dengan fluktuasi hormon estrogen.
Saraf penciuman dan saraf perasa terletak berdekatan. Infeksi sinus yang parah atau peradangan pada saluran pernapasan atas dapat mengganggu komunikasi antara hidung dan mulut, menyebabkan persepsi rasa yang terdistorsi menjadi pahit.
Mengatasi air ludah pahit memerlukan pendekatan bertarget berdasarkan penyebabnya. Jika penyebabnya ringan, langkah-langkah berikut mungkin membantu:
Jika rasa pahit bertahan lebih dari beberapa hari atau disertai gejala lain seperti nyeri ulu hati, kesulitan menelan, atau demam, segera konsultasikan dengan dokter gigi atau dokter umum untuk pemeriksaan lebih lanjut. Rasa pahit yang kronis bisa menjadi indikasi kondisi medis yang memerlukan penanganan profesional.