Ilustrasi hewan kurban untuk aqiqah.
Aqiqah merupakan syariat Islam yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Secara umum, hukum aqiqah adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan). Dalam pelaksanaan ibadah ini, hewan kurban yang disembelih memiliki ketentuan khusus terkait jumlahnya, yang berbeda antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Pertanyaan mendasar yang sering muncul dalam persiapan aqiqah adalah mengenai pembagian dagingnya. Berapa banyak orang yang dapat menikmati hasil dari satu ekor kambing aqiqah? Untuk menjawab ini, kita perlu merujuk pada tata cara pembagian daging kurban secara umum dalam Islam, yang juga berlaku pada daging aqiqah.
Secara tradisional dan sesuai dengan ajaran yang dipegang oleh mayoritas ulama, pembagian daging aqiqah dianalogikan seperti pembagian daging kurban biasa. Daging hasil sembelihan aqiqah dapat dibagikan kepada beberapa kategori pihak. Walaupun terdapat perbedaan pendapat minoritas mengenai apakah daging harus dibagikan mentah atau matang, fokus utama seringkali tertuju pada kuantitas porsi yang dihasilkan.
Satu ekor kambing aqiqah (yang biasanya berukuran standar sesuai syarat aqiqah) secara umum dipandang cukup untuk dibagikan kepada:
Meskipun tidak ada batasan pasti mengenai jumlah pasti orang yang harus menerima, konsensus yang paling sering diikuti adalah bahwa daging kambing tersebut tidak harus habis dibagikan seluruhnya, tetapi harus mencakup unsur berbagi. Beberapa pandangan menyebutkan bahwa sepertiga bagian dapat diolah dan dimakan oleh keluarga yang beraqiqah, sepertiga disedekahkan, dan sepertiga sisanya dihadiahkan kepada kerabat atau tetangga.
Dalam konteks modern, terutama ketika menggunakan jasa katering aqiqah, satu ekor kambing sering kali diolah menjadi puluhan porsi makanan matang. Misalnya, satu kambing bisa menghasilkan sekitar 30 hingga 50 porsi nasi kotak atau gulai, tergantung pada cara pengolahannya.
Penting untuk diingat bahwa jumlah kambing yang disembelih berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, yang secara tidak langsung memengaruhi berapa banyak orang yang bisa terlayani:
Oleh karena itu, ketika kita membahas "1 kambing aqiqah untuk berapa orang", kita merujuk pada kapasitas maksimal hasil olahan dari satu unit hewan tersebut setelah memenuhi standar syariat yaitu adanya sedekah dan hadiah.
Banyak keluarga memilih untuk memasak daging aqiqah terlebih dahulu sebelum membagikannya karena beberapa alasan praktis. Pertama, daging yang sudah matang lebih mudah untuk didistribusikan kepada kerabat dan tetangga tanpa memberatkan mereka dengan proses memasak. Kedua, daging yang diolah menjadi masakan seperti gulai atau sate seringkali lebih lezat dan disukai, sehingga doa dan keberkahan aqiqah dapat dirasakan lebih luas.
Jika Anda memilih untuk membagikan dalam bentuk mentah (seperti yang dianjurkan oleh beberapa mazhab), satu ekor kambing tersebut bisa dibagi menjadi tiga bagian yang kemudian didistribusikan. Meskipun demikian, untuk efektivitas sedekah di lingkungan padat penduduk, membagikan dalam bentuk matang sering menjadi pilihan yang lebih efektif dan cepat tersampaikan manfaatnya kepada penerima.
Kesimpulannya, satu ekor kambing aqiqah menyediakan kuantitas yang signifikan, biasanya cukup untuk menghasilkan puluhan porsi makanan matang, atau dapat dibagi menjadi tiga bagian distribusi yang jelas (untuk keluarga, sedekah, dan hadiah).