Gejala rasa asam di mulut bisa sangat mengganggu.
Rasa asam di dalam mulut, atau sensasi air ludah yang terasa asam, adalah keluhan yang cukup umum dialami banyak orang. Meskipun seringkali bukan merupakan tanda kondisi medis serius, rasa asam yang persisten dapat menurunkan kualitas hidup dan menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Memahami apa yang menyebabkan perubahan rasa ini adalah langkah pertama menuju penanganan yang tepat.
Air liur (saliva) berfungsi penting untuk menetralkan asam yang diproduksi oleh bakteri dalam mulut serta membantu proses pencernaan. Ketika keseimbangan ini terganggu, timbullah sensasi rasa asam. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Ini adalah penyebab paling sering dikaitkan dengan rasa asam di mulut. GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Dalam kasus yang lebih parah, asam ini bahkan bisa mencapai bagian belakang tenggorokan atau mulut, meninggalkan rasa asam yang khas. Gejala lain yang menyertai GERD biasanya meliputi sensasi terbakar di dada (heartburn) dan mual.
Jika Anda jarang menyikat gigi, tidak menggunakan benang gigi, atau jarang membersihkan lidah, sisa makanan akan membusuk di dalam mulut. Bakteri yang berkembang biak akan memecah sisa makanan ini dan melepaskan asam sebagai produk sampingan. Akumulasi plak dan karang gigi juga dapat memicu lingkungan mulut yang lebih asam.
Air liur adalah pelindung alami mulut dari asam. Ketika produksi air liur berkurang (mulut kering), kemampuan mulut untuk membersihkan dan menetralkan asam menjadi sangat terbatas. Kondisi ini bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, dehidrasi, atau kondisi medis seperti Sindrom Sjögren.
Gigi berlubang yang parah atau abses (infeksi pada akar gigi) dapat melepaskan zat yang memberikan rasa tidak enak atau asam di mulut. Selain itu, infeksi jamur seperti kandidiasis oral (sariawan) juga dapat mengubah persepsi rasa.
Konsumsi makanan dan minuman yang sangat asam secara teratur—seperti minuman bersoda, buah sitrus dalam jumlah besar, atau makanan yang mengandung cuka—dapat sementara waktu memengaruhi pH mulut dan menyebabkan rasa asam.
Sementara rasa asam sesekali bisa diatasi dengan perbaikan kebiasaan sehari-hari, ada beberapa situasi di mana konsultasi medis sangat dianjurkan. Jika air ludah terasa asam terjadi:
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah masalahnya berasal dari saluran pencernaan, gigi, atau sistemik lainnya.
Penanganan rasa asam di mulut sangat bergantung pada penyebabnya. Namun, beberapa langkah umum berikut dapat membantu meredakan gejala:
Mengabaikan rasa asam yang persisten berarti membiarkan potensi masalah kesehatan berkembang. Dengan memahami akar penyebabnya, langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mulut dan pencernaan dapat segera diambil, mengembalikan kenyamanan rasa di dalam mulut Anda.