Sensasi panas saat buang air kecil seringkali mengindikasikan iritasi atau infeksi.
Sensasi hangat, terbakar, atau nyeri saat buang air kecil, sering disebut sebagai disuria, adalah keluhan umum yang dapat dialami oleh pria maupun wanita. Meskipun terkadang sensasi ini hilang dengan cepat, dalam banyak kasus, perasaan **air seni panas disebabkan oleh** adanya kondisi medis tertentu yang memerlukan perhatian. Penting untuk tidak mengabaikan gejala ini karena bisa menjadi indikator masalah pada sistem saluran kemih Anda.
Penyebab paling sering dari air seni terasa panas adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK terjadi ketika bakteri, paling umum bakteri *E. coli*, masuk ke dalam saluran kemih—uretra—dan mulai berkembang biak. Ketika bakteri mencapai kandung kemih, mereka memicu peradangan (sistitis), yang menghasilkan rasa terbakar saat urin melewatinya. Gejala lain yang menyertai ISK meliputi dorongan untuk sering buang air kecil, urin yang keruh, dan bau yang menyengat.
Salah satu faktor non-infeksi yang paling mudah diidentifikasi adalah dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyerap kembali air, menghasilkan urin yang lebih pekat. Urin yang pekat memiliki konsentrasi zat sisa metabolisme yang lebih tinggi. Zat-zat ini, seperti urea dan asam urat, dapat menjadi sangat iritatif bagi lapisan uretra dan kandung kemih, sehingga menimbulkan sensasi panas atau perih. Jika Anda merasa air seni Anda panas setelah periode aktivitas berat atau kurang minum, meningkatkan asupan cairan jernih biasanya akan meredakan sensasi ini dalam waktu singkat.
Beberapa Penyakit Menular Seksual (PMS) juga dapat menyebabkan gejala disuria. Kondisi seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis seringkali menyerang uretra, menyebabkan peradangan lokal. Pada pria, ini sering dikenal sebagai uretritis, sedangkan pada wanita bisa disertai dengan vaginitis. Jika sensasi panas disertai dengan keluarnya cairan abnormal dari uretra atau vagina, serta rasa gatal, kemungkinan besar penyebabnya adalah PMS, yang memerlukan diagnosis dan pengobatan spesifik dari dokter.
Terkadang, **air seni panas disebabkan oleh** iritasi eksternal atau paparan bahan kimia. Pada wanita, penggunaan sabun wangi, gel mandi berbahan keras, *douche*, atau bahkan deterjen pakaian tertentu dapat mengiritasi area sensitif di sekitar uretra. Gesekan dari pakaian yang terlalu ketat juga bisa memperparah iritasi. Sementara itu, pada kedua jenis kelamin, konsumsi makanan atau minuman tertentu, seperti makanan pedas, kafein berlebihan, atau alkohol, dapat membuat urin menjadi lebih asam dan mengiritasi saluran kemih.
Selain ISK, ada kondisi lain yang lebih serius yang perlu dipertimbangkan jika gejala berlanjut:
Meskipun dehidrasi dapat diselesaikan dengan minum lebih banyak air, jika sensasi panas tidak hilang dalam satu atau dua hari, atau jika disertai dengan gejala penyerta yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan. Tanda bahaya meliputi:
Diagnosis yang akurat melalui tes urin akan menentukan apakah penyebabnya adalah bakteri yang memerlukan antibiotik, atau kondisi lain yang membutuhkan penanganan berbeda. Ingatlah bahwa penanganan cepat sangat penting untuk mencegah infeksi menyebar ke ginjal.