Memiliki air sumur berwarna kuning adalah masalah umum yang sering dihadapi oleh pemilik rumah yang mengandalkan sumber air bawah tanah. Warna kuning ini tidak hanya mengganggu secara visual, tetapi juga seringkali mengindikasikan adanya kandungan mineral atau zat tertentu yang perlu diwaspadai. Memahami akar penyebabnya adalah langkah pertama menuju solusi yang efektif.
Air sumur yang berubah warna menjadi kuning biasanya disebabkan oleh empat faktor utama. Identifikasi yang tepat terhadap penyebab akan menentukan metode penjernihan yang paling cocok.
Ini adalah penyebab paling umum. Zat besi terlarut (ferrous iron) tidak berwarna saat berada dalam kondisi terlarut (anaerobik) di dalam air tanah. Namun, ketika air terpapar oksigen (saat dipompa ke permukaan atau saat terkena udara), zat besi ini akan teroksidasi dan berubah menjadi ferri hidroksida, yang menyebabkan air tampak keruh dan berwarna kuning kecoklatan. Seiring waktu, endapan karat ini akan mengendap.
Jika sumur Anda dekat dengan area rawa, hutan, atau terdapat banyak pembusukan daun dan materi organik di sekitarnya, asam tanin dan asam humat dapat larut ke dalam air tanah. Zat-zat organik ini dikenal sebagai senyawa pengkelat yang mampu memberikan warna kuning hingga coklat muda pada air, mirip seperti warna teh.
Meskipun biasanya menyebabkan warna hitam atau coklat tua, mangan dalam konsentrasi tertentu dapat berkontribusi pada warna kuning. Mangan, seperti besi, juga mudah teroksidasi saat kontak dengan udara.
Kerusakan pada casing sumur atau filter yang tidak memadai memungkinkan partikel halus dari tanah, seperti tanah liat atau sedimen mineral tertentu, masuk ke dalam air. Partikel tersuspensi ini dapat memberikan rona kekuningan atau kecoklatan, terutama setelah pompa baru saja dinyalakan atau dihidupkan kembali.
Selain estetika yang buruk, air sumur yang berwarna kuning juga menimbulkan masalah fungsional:
Langkah pertama yang krusial adalah melakukan uji laboratorium air sumur Anda untuk mengetahui konsentrasi zat besi, mangan, dan total padatan terlarut (TDS).
Proses ini melibatkan pengenalan oksigen ke dalam air secara paksa. Aerasi mengubah besi terlarut menjadi partikel padat yang kemudian dapat dihilangkan melalui proses filtrasi (penyaringan). Sistem aerasi seringkali dikombinasikan dengan filter media khusus.
Untuk kasus zat besi yang signifikan, sistem filter yang menggunakan media seperti Greensand, Birm, atau Pyrolox sangat efektif. Media ini berfungsi sebagai katalis untuk mengoksidasi zat besi, menahannya di dalam lapisan filter, dan kemudian dibersihkan melalui siklus backwash (pencucian balik) berkala.
Jika warna kuning berasal dari tanin atau materi organik, filter karbon aktif adalah solusi yang sangat baik. Karbon aktif sangat baik dalam menyerap senyawa organik yang menyebabkan warna dan bau tidak sedap.
Untuk kebutuhan air minum dengan standar kemurnian tinggi, sistem RO dapat digunakan. Meskipun mahal dan menghasilkan limbah air, RO sangat efektif menghilangkan hampir semua mineral terlarut, termasuk zat besi dan mangan dalam jumlah kecil hingga sedang.
Mengabaikan masalah air sumur berwarna kuning hanya akan memperburuk kualitas air Anda seiring berjalannya waktu. Konsultasikan dengan profesional pengolahan air untuk mendapatkan analisis mendalam dan sistem filtrasi yang dirancang khusus untuk kondisi sumur Anda.