Ilustrasi: Lapisan minyak (hitam) mencemari lapisan air tanah (biru).
Air tanah adalah sumber daya vital yang tersimpan di bawah permukaan bumi, mengisi ruang pori-pori batuan dan tanah. Namun, seringkali sumber air bersih ini terkontaminasi. Salah satu masalah pencemaran yang cukup mengkhawatirkan adalah munculnya air tanah yang berminyak. Fenomena ini bukan sekadar masalah bau atau rasa, tetapi indikasi adanya infiltrasi zat hidrokarbon ke dalam akuifer.
Secara umum, air tanah yang berminyak terjadi ketika zat yang tidak larut dalam air, seperti minyak bumi, bahan bakar, atau produk pelumas, merembes masuk dan bercampur dengan air di bawah permukaan. Secara visual, air yang tercemar akan tampak keruh, memiliki lapisan tipis berminyak di permukaannya saat diambil, dan seringkali mengeluarkan bau khas hidrokarbon yang menyengat.
Penyebab kontaminasi minyak pada air tanah sangat beragam, namun umumnya berhubungan dengan aktivitas manusia di permukaan. Memahami sumber pencemaran adalah langkah pertama dalam mitigasi. Beberapa penyebab utamanya meliputi:
Ini adalah salah satu sumber kontaminasi paling umum. Tangki penyimpanan bahan bakar (seperti bensin atau solar) yang sering digunakan di SPBU, industri, atau bahkan rumah tangga tertentu dapat mengalami korosi seiring waktu. Ketika dinding tangki atau pipa penghubungnya berkarat dan bocor, cairan hidrokarbon akan meresap ke dalam tanah dan mencapai zona jenuh air (akuifer).
Banyak proses industri, seperti bengkel, pabrik pengolahan logam, atau fasilitas pelumasan, menggunakan minyak pelumas atau cairan berbasis minyak lainnya. Jika limbah ini tidak ditangani sesuai prosedur—misalnya dibuang langsung ke saluran pembuangan yang tidak tertutup atau tanah terbuka—kontaminan akan bergerak vertikal ke bawah hingga mencemari air tanah.
Jalan raya, tempat parkir, dan area pemeliharaan kendaraan rentan terhadap tumpahan oli mesin atau rembesan bahan bakar. Air hujan yang kemudian menyapu area tersebut membawa kontaminan terlarut atau terdispersi ke dalam tanah, terutama jika lapisan penutup tanahnya sudah rusak atau tidak kedap air.
Insiden kecelakaan yang melibatkan truk tangki pengangkut minyak atau bahan bakar dapat menyebabkan pelepasan volume besar zat hidrokarbon ke lingkungan. Jika lokasi kecelakaan berada di atas area resapan air tanah yang rentan, pencemaran dapat terjadi dengan cepat.
Air tanah yang berminyak tidak hanya menimbulkan masalah estetika, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Zat-zat yang menyebabkan minyak pada air tanah, seperti Benzena, Toluena, Etilbenzena, dan Xilena (BTEX), merupakan senyawa organik volatil (VOCs) yang bersifat karsinogenik atau berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang. Paparan jangka panjang melalui konsumsi air minum dapat meningkatkan risiko kanker, kerusakan sistem saraf, serta masalah hati dan ginjal.
Mengatasi air tanah berminyak memerlukan pendekatan multi-tahap yang hati-hati:
Masyarakat yang mendapati air sumurnya menunjukkan ciri-ciri berminyak sangat dianjurkan untuk segera menghentikan penggunaannya untuk keperluan konsumsi dan menghubungi dinas lingkungan hidup setempat atau ahli hidrogeologi untuk analisis lebih lanjut.