Panduan Bacaan Saat Ijab Kabul

Simbol Pernikahan dan Janji Suci Janji Suci

Pentingnya Ijab Kabul dalam Pernikahan

Ijab kabul adalah inti dan tiang utama dalam sahnya pernikahan dalam Islam. Momen ini adalah deklarasi resmi janji suci antara calon suami dan wali (atau wakil wali) mempelai wanita, yang kemudian disaksikan oleh para hadirin. Keabsahan hubungan pernikahan sangat bergantung pada lancarnya prosesi ini. Oleh karena itu, persiapan bacaan ijab kabul harus dilakukan dengan matang, baik oleh penghulu, mempelai pria, maupun wali.

Memahami setiap kalimat yang terucap sangat krusial, sebab kesalahan lafadz atau jeda yang terlalu panjang bisa membatalkan akad. Bagian ini menuntut konsentrasi penuh serta keseriusan dalam niat untuk mengikat janji sehidup semati di hadapan Allah SWT.

Struktur Bacaan Ijab Kabul

Proses ijab kabul umumnya terdiri dari tiga tahapan utama: Pembukaan (Tashihul I'tibab), Ijab (Penyerahan), dan Kabul (Penerimaan). Setiap tahapan memiliki bacaan spesifik yang harus diikuti.

1. Sesi Tashihul I'tibab (Penegasan dan Persetujuan)

Sebelum masuk ke inti ijab, biasanya akan ada sesi penegasan dan permintaan izin dari wali kepada calon mempelai pria.

Contoh Bacaan Wali (kepada calon suami):

"Wahai Ananda [Nama Calon Suami], saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya yang bernama [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] dengan mas kawin berupa [Sebutkan Mahar], dibayar tunai."

Bagian ini sering dilakukan oleh penghulu atau petugas KUA yang memandu prosesi.

2. Bacaan Ijab (Pengucapan dari Wali)

Ini adalah momen ketika wali secara resmi menyerahkan hak perwalian putrinya kepada calon suami. Lafadznya harus jelas, tegas, dan tanpa keraguan.

Contoh Bacaan Ijab:

"Bismillahirrahmanirrahim. Ananda [Nama Calon Suami], saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya yang bernama [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] dengan mas kawin berupa [Sebutkan Mahar], dibayar tunai."

Wali harus memastikan bahwa mahar (maskawin) disebutkan secara spesifik, baik berupa uang, emas, atau benda berharga lainnya.

3. Bacaan Kabul (Jawaban dari Mempelai Pria)

Ini adalah momen puncak. Calon mempelai pria harus segera menjawab kabul tanpa jeda yang lama setelah ijab selesai diucapkan. Jawaban kabul yang sah adalah yang sesuai dengan redaksi ijab.

Contoh Bacaan Kabul:

"Bismillahirrahmanirrahim. Saya terima nikah dan kawinnya [Nama Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai."

Setelah kalimat kabul diucapkan, maka status keduanya secara syar'i telah menjadi suami istri yang sah. Doa dan penutup akad akan menyusul setelah momen krusial ini.

Tips Mempersiapkan Diri untuk Ijab Kabul

Kelancaran proses ijab kabul sangat dipengaruhi oleh persiapan mental dan lisan para pihak yang terlibat.

  • Latihan Berulang Kali: Hafalkan lafadz ijab dan kabul. Lakukan simulasi beberapa kali, terutama jika Anda adalah mempelai pria yang akan mengucapkan kabul.
  • Kontrol Emosi: Momen ini sarat emosi. Cobalah untuk tetap tenang dan fokus pada setiap kata yang diucapkan.
  • Ketahui Mahar dengan Pasti: Pastikan besaran dan bentuk mahar sudah disepakati dan dihafal agar tidak terjadi keraguan saat penyebutan.
  • Dengarkan Petunjuk Penghulu: Ikuti arahan dari penghulu atau petugas KUA dengan seksama, karena mereka yang memegang kendali tata cara resmi.

Ijab kabul bukan hanya formalitas, melainkan janji suci yang mengikat dua insan di dunia dan akhirat. Kejelasan bacaan memastikan keberkahan pernikahan sejak awal terjalin.

🏠 Homepage