Representasi visual baja karbon rendah AISI 1010.
Baja AISI 1010 merupakan salah satu klasifikasi baja karbon rendah (low-carbon steel) yang diatur oleh American Iron and Steel Institute (AISI). Angka "10" menunjukkan bahwa ini adalah baja karbon dasar (non-alloyed), sedangkan angka "10" di belakang menunjukkan kandungan karbon rata-rata sekitar 0.10% berat. Dalam standar internasional, baja ini sering dikaitkan dengan EN 1.0301 atau DIN C10.
Karakteristik utama dari baja AISI 1010 adalah kandungan karbonnya yang sangat rendah. Kandungan karbon yang rendah ini memberikan serangkaian sifat mekanik yang menguntungkan, terutama terkait kemampuan prosesnya. Baja ini sangat populer dalam industri manufaktur karena kemampuannya yang luar biasa untuk dibentuk, di-stamping, dan di-las tanpa memerlukan perlakuan panas yang rumit setelah pembentukan.
Salah satu keunggulan terbesar baja 1010 adalah kemampuan lasnya yang sangat baik. Karena kandungan karbonnya yang minim, risiko retak atau kerapuhan pada zona yang terpengaruh panas (Heat Affected Zone/HAZ) sangat kecil, bahkan ketika pengelasan dilakukan tanpa pra-pemanasan (preheating) yang ekstensif. Hal ini menjadikannya pilihan ideal untuk konstruksi yang memerlukan penyambungan las masif.
Dengan karbon kurang dari 0.15%, baja ini memiliki tingkat keuletan (ductility) yang tinggi. Keuletan ini memungkinkan material untuk ditarik, ditekuk, digulung, atau di-stamping menjadi bentuk yang kompleks tanpa mengalami patah atau retak. Ini sangat penting dalam proses produksi suku cadang otomotif dan peralatan rumah tangga.
Sebagai baja karbon rendah, AISI 1010 menawarkan kekuatan tarik (tensile strength) yang relatif rendah jika dibandingkan dengan baja karbon menengah atau tinggi. Namun, kekuatan ini cukup memadai untuk aplikasi struktural ringan. Kekerasan yang lebih rendah juga berarti material ini lebih mudah untuk dikerjakan dengan mesin (machinability), meskipun perlu diperhatikan bahwa pengolahan mesin pada baja karbon rendah terkadang bisa menghasilkan serpihan (chips) yang panjang.
Baja 1010 tidak responsif terhadap proses pengerasan melalui pendinginan cepat (quenching) seperti baja karbon yang lebih tinggi. Perlakuan panas standar pada baja ini biasanya bertujuan untuk mengurangi tegangan internal (stress relieving) atau meningkatkan keuletan lebih lanjut. Untuk mencapai kekerasan permukaan yang lebih tinggi, baja ini biasanya memerlukan proses seperti karburasi (carburizing).
Karena profil sifatnya yang seimbang—mudah dibentuk, mudah dilas, namun memiliki ketahanan yang wajar—baja AISI 1010 digunakan secara luas di berbagai sektor industri:
Jika dibandingkan dengan AISI 1018 (baja karbon 0.18%), 1010 sedikit lebih lunak dan memiliki kemampuan pengerjaan dingin (cold working) yang sedikit lebih baik. Sementara itu, dibandingkan dengan AISI 1045 (baja karbon menengah 0.45%), 1010 jauh lebih ulet dan mudah dilas, tetapi 1045 menawarkan kekuatan tarik dan kekerasan yang jauh lebih tinggi setelah perlakuan panas. Pemilihan antara grade-grade ini sangat bergantung pada keseimbangan antara kemudahan fabrikasi dan persyaratan kekuatan akhir produk.
Secara keseluruhan, baja AISI 1010 adalah kuda pekerja yang andal di dunia logam, menawarkan solusi ekonomis untuk komponen yang membutuhkan pembentukan yang rumit dan sambungan las yang kuat, meskipun tanpa tuntutan kekuatan ekstrem dari aplikasi tugas berat.