Air sumur bor seringkali menjadi sumber air utama bagi banyak rumah tangga. Namun, air dari sumur bor seringkali mengandung zat besi, mangan, lumpur, atau bahkan bau tak sedap akibat kandungan mineral yang tinggi. Memasang sistem penyaringan air yang efektif sangat penting untuk memastikan air yang Anda gunakan aman dan nyaman untuk kebutuhan sehari-hari. Untungnya, Anda bisa membuat sistem penyaring air sederhana namun efektif di rumah.
Mengapa Air Sumur Bor Perlu Disaring?
Air yang bersumber dari sumur bor memang cenderung lebih jernih daripada air permukaan, namun ini tidak menjamin kebersihannya. Kualitas air bor sangat dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilewatinya. Beberapa masalah umum pada air sumur bor meliputi:
- Kandungan Besi dan Mangan: Menyebabkan air berwarna kekuningan atau kecoklatan, meninggalkan noda karat, dan terkadang menimbulkan rasa logam.
- Endapan Lumpur dan Pasir: Partikel padat ini membuat air keruh (turbiditas tinggi) dan dapat merusak peralatan rumah tangga seperti pompa atau pipa.
- Bau Tidak Sedap: Seringkali disebabkan oleh gas hidrogen sulfida (bau telur busuk) atau mikroorganisme tertentu.
- pH Tidak Seimbang: Air bisa bersifat terlalu asam atau basa, yang dapat merusak pipa instalasi.
Langkah-Langkah Membuat Sistem Penyaring Air Sederhana
Sistem penyaringan yang akan kita buat ini menggunakan prinsip gravitasi dengan beberapa lapisan media filter alami. Ini adalah solusi awal yang baik sebelum menggunakan filter kimia atau UV yang lebih kompleks.
1. Siapkan Wadah Filter
Anda memerlukan wadah yang cukup besar dan kokoh, seperti tong plastik bekas ukuran 200 liter atau pipa PVC besar dengan penutup. Pastikan wadah tersebut sudah dibersihkan secara menyeluruh. Di bagian bawah wadah, bor beberapa lubang kecil untuk jalur keluarnya air yang sudah tersaring.
2. Susun Media Filter (Dari Bawah ke Atas)
Kunci dari sistem penyaringan gravitasi adalah menyusun lapisan media berdasarkan ukuran partikel, dari yang paling halus di bagian bawah hingga yang paling kasar di bagian atas. Tujuannya adalah menangkap partikel besar terlebih dahulu sebelum mencapai filter halus.
- Lapisan Bawah (Saringan Awal): Letakkan kain kasa atau ijuk (sabut kelapa) di atas lubang pembuangan untuk mencegah media filter jatuh.
- Arang Aktif (Karbon Aktif): Ini adalah komponen terpenting untuk menghilangkan bau, rasa, dan sebagian besar zat kimia organik. Tebal lapisan ini idealnya minimal 10-15 cm.
- Pasir Halus (Filter Partikulat): Pasir bersih yang sudah dicuci hingga air bilasan bening. Lapisan ini berfungsi menyaring partikel yang lebih kecil. Ketebalan sekitar 20 cm.
- Pasir Kasar: Fungsinya sama, namun menangkap partikel yang sedikit lebih besar dari pasir halus. Ketebalan sekitar 10 cm.
- Kerikil Kecil (Gravel): Berfungsi sebagai lapisan penyangga dan menangkap sampah padat awal. Ketebalan 10 cm.
- Lapisan Atas (Penyangga): Anda bisa meletakkan beberapa batu besar di bagian paling atas untuk memecah aliran air yang masuk, sehingga tidak merusak susunan filter di bawahnya.
3. Proses Instalasi dan Pengujian
Setelah media filter tersusun rapi, alirkan air sumur bor secara perlahan ke bagian atas filter. Pada penggunaan pertama, air yang keluar mungkin akan keruh atau berwarna hitam pekat (dari residu arang). Terus alirkan air hingga air yang keluar dari bawah tampak jernih.
Perawatan Rutin Agar Filter Awet
Sistem filter buatan sendiri memerlukan perawatan rutin. Jika laju aliran air mulai melambat, itu tandanya media filter sudah mulai tersumbat kotoran.
- Backwashing (Pencucian Balik): Alirkan air bersih dari bawah ke atas selama beberapa menit untuk melepaskan kotoran yang menempel pada lapisan atas.
- Penggantian Media: Arang aktif memiliki batas penyerapan. Ganti arang aktif setiap 6 hingga 12 bulan tergantung seberapa sering air digunakan dan seberapa kotor air awal Anda. Pasir dan kerikil bisa dicuci ulang.
Dengan pemahaman yang tepat mengenai cara kerja filtrasi sederhana ini, Anda dapat meningkatkan kualitas air sumur bor Anda secara signifikan dan mandiri.