Kebutuhan akan sumber air bersih yang andal seringkali mendorong banyak orang untuk mempertimbangkan pembuatan sumur sendiri. Bagi lahan dengan kondisi geologi yang mendukung (lapisan air dangkal), membuat sumur bor dangkal bisa menjadi solusi yang jauh lebih ekonomis dan cepat dibandingkan sumur artesis yang dalam. Sumur dangkal umumnya memiliki kedalaman antara 10 hingga 30 meter.
Membuat sumur bor sendiri membutuhkan perencanaan yang matang, peralatan yang tepat, serta pemahaman dasar mengenai struktur tanah. Berikut adalah langkah-langkah rinci mengenai cara membuat sumur bor dangkal yang efektif dan aman.
1. Tahap Perencanaan dan Survei Lokasi
Sebelum mulai mengebor, perencanaan adalah kunci keberhasilan. Kesalahan dalam penentuan lokasi dapat mengakibatkan sumur kering atau air yang tercemar.
Identifikasi Zona Air Tanah Dangkal: Cari tahu riwayat sumur tetangga atau konsultasikan dengan ahli lokal. Di daerah perumahan, air tanah dangkal seringkali berada di kedalaman 5-15 meter.
Jarak Aman (Sanitasi): Pastikan lokasi pengeboran berjarak minimal 10-15 meter dari sumber kontaminasi potensial, seperti septic tank, saluran pembuangan, atau tempat pembuangan sampah. Ini krusial untuk mencegah air sumur terkontaminasi bakteri.
Aksesibilitas: Pilih lokasi yang mudah dijangkau oleh alat bor dan memiliki ruang kerja yang cukup.
2. Pemilihan Metode Pengeboran
Untuk sumur dangkal, ada beberapa metode yang umum digunakan, tergantung pada jenis tanah dan ketersediaan alat:
A. Metode Pengeboran Manual (Metode Sederhana/Tracel)
Metode ini cocok untuk tanah gembur hingga sedang dan kedalaman yang tidak melebihi 15 meter. Alat utamanya adalah pipa bor berulir dan mata bor sederhana. Prosesnya mengandalkan tenaga manusia untuk memutar dan menekan pipa bor ke dalam tanah sambil sesekali ditarik keluar untuk membuang tanah galian.
B. Metode Pengeboran Hidrolik Sederhana (Menggunakan Mesin Kecil)
Metode ini menggunakan mesin kecil (seringkali modifikasi dari mesin potong rumput atau pompa air) yang berfungsi memutar pipa bor dengan bantuan sistem hidrolik atau rantai. Ini mempercepat proses pengeboran secara signifikan dibandingkan metode manual.
3. Peralatan yang Diperlukan
Jika menggunakan metode mekanis sederhana, pastikan Anda memiliki perlengkapan berikut:
Pipa Bor (Auger): Pipa besi yang disambung-sambung sesuai kedalaman yang diinginkan, dengan mata bor di ujungnya.
Mesin Pengebor (Jika tidak manual): Untuk memutar pipa bor.
Pipa Casing (Selubung): Pipa PVC berdiameter lebih besar (biasanya 4 inci) yang berfungsi melapisi dinding lubang bor agar tidak longsor dan melindungi dari rembesan air permukaan yang kotor.
Pompa Sumur (Jet Pump atau Submersible): Untuk mengangkat air dari kedalaman.
Bahan Filter: Kerikil halus atau ijuk (sabut kelapa) untuk melindungi saringan air (screen) dari material halus yang bisa menyumbat.
4. Langkah-Langkah Proses Pengeboran
Setelah lokasi dan alat siap, mulailah proses pengeboran:
Penandaan dan Pembersihan Area: Tandai titik pusat pengeboran dan bersihkan area sekitar dari batu besar atau vegetasi.
Pengeboran Awal: Mulai putar pipa bor. Jika menggunakan metode manual, lakukan secara perlahan sambil menekan ke bawah. Jika ada hambatan keras (batu besar), mungkin perlu dibor ulang atau dicari jalur lain.
Menyambung Pipa: Setelah pipa bor yang pertama masuk cukup dalam, pasang sambungan pipa bor berikutnya dan lanjutkan proses pemutaran dan penekanan. Ulangi hingga mencapai kedalaman target atau hingga air ditemukan.
Pemasangan Pipa Casing: Setelah kedalaman yang diinginkan tercapai, turunkan pipa casing ke dalam lubang bor. Pastikan ujung bawah casing berada di lapisan akuifer (lapisan pembawa air).
Penyaringan (Screening): Pada bagian bawah casing yang menyentuh atau berada di lapisan air, harus dipasang screen (saringan) atau dibiarkan terbuka, lalu bagian luar casing diisi dengan kerikil halus (gravel pack) untuk mencegah pasir halus masuk ke dalam sumur.
Pengangkatan Alat Bor: Keluarkan mata bor dan pipa sambungan dari dalam casing.
5. Pengembangan dan Pengujian Sumur
Setelah pengeboran selesai, sumur belum siap digunakan. Proses pengembangan (development) sangat penting untuk membersihkan lumpur dan sedimen halus di sekitar zona penyerapan air.
Proses ini biasanya dilakukan dengan memompa dan menguras air sumur secara berkala hingga air yang keluar benar-benar jernih, tidak lagi keruh atau berlumpur. Setelah air jernih, pasang pompa permanen dan uji debit air pada waktu yang berbeda (musim kemarau dan penghujan) untuk memastikan ketersediaan air stabil.
Pembuatan sumur bor dangkal adalah proyek yang dapat dilakukan secara mandiri, namun selalu pertimbangkan untuk meminta saran profesional jika Anda menghadapi jenis tanah yang sangat sulit atau jika Anda meragukan kualitas air hasil temuan pertama.