Air adalah kebutuhan vital bagi kehidupan. Namun, tidak semua sumber air di alam aman untuk dikonsumsi langsung. Proses penyulingan air (distilasi) adalah salah satu metode tertua dan paling efektif untuk memurnikan air, menghilangkan kontaminan, garam terlarut, mineral, dan bahkan beberapa mikroorganisme. Memahami cara suling air sangat penting, terutama saat menghadapi krisis air bersih atau saat ingin mendapatkan air dengan tingkat kemurnian sangat tinggi.
Penyulingan adalah proses fisik yang memanfaatkan perbedaan titik didih antara air (100°C pada tekanan standar) dan zat pengotor lainnya. Proses ini melibatkan pemanasan air hingga menguap menjadi uap air (distilat), kemudian mendinginkan uap tersebut hingga mengembun kembali menjadi air cair yang murni.
Air suling yang dihasilkan hampir bebas dari segala jenis kontaminan, menjadikannya ideal untuk keperluan medis, laboratorium, setrika uap, atau konsumsi bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Anda tidak perlu peralatan industri mahal untuk melakukan penyulingan air sederhana di rumah. Berikut adalah bahan dasar yang sering digunakan dalam metode skala kecil:
Metode ini sering disebut juga sebagai distilasi sederhana menggunakan panci. Ikuti langkah-langkah berikut dengan hati-hati:
Letakkan mangkuk kecil tahan panas tepat di tengah dasar panci besar. Pastikan mangkuk tersebut berdiri tegak dan stabil.
Tuangkan air mentah atau air kotor ke dalam panci besar, di sekeliling mangkuk penampung. JANGAN sampai air masuk ke dalam mangkuk penampung. Ketinggian air di panci harus lebih rendah daripada bibir mangkuk penampung.
Tutup panci dengan posisi terbalik. Bagian pegangan tutup panci harus mengarah ke bawah (menuju ke mangkuk penampung). Pembalikan ini krusial karena akan menjadi permukaan pendingin.
Nyalakan kompor dengan api sedang cenderung kecil. Tujuannya adalah memanaskan air hingga mendidih perlahan dan menghasilkan uap. Jangan biarkan air mendidih terlalu hebat hingga menimbulkan percikan ke dalam mangkuk.
Letakkan beberapa bongkah es batu di atas permukaan tutup panci yang terbalik tadi. Es batu akan menciptakan perbedaan suhu yang drastis antara uap panas di dalam dan permukaan tutup yang dingin.
Saat uap air panas menyentuh permukaan dingin tutup panci, uap akan mengembun (berubah kembali menjadi air cair). Karena tutup panci diposisikan miring ke bawah, tetesan air murni ini akan mengalir ke titik terendah tutup, yaitu tepat di atas mangkuk penampung, lalu menetes ke dalamnya.
Setelah beberapa waktu (sekitar 30-60 menit), matikan api. Berhati-hatilah saat membuka panci karena uap panas masih tersisa. Angkat tutupnya secara perlahan dan ambil mangkuk berisi air suling yang sudah murni.
Meskipun air keran di banyak daerah sudah terjamin keamanannya, proses penyulingan menawarkan tingkat kemurnian yang lebih tinggi. Beberapa alasan mengapa orang melakukan cara suling air:
Seperti halnya semua metode pemurnian, air suling memiliki pro dan kontra:
Untuk mengatasi kekurangan mineral, banyak ahli menyarankan untuk menambahkan sedikit mineral kembali setelah air disuling jika akan dikonsumsi jangka panjang, atau menggunakan air suling hanya untuk keperluan yang benar-benar membutuhkan kemurnian absolut.