Pohon Akar Bahar, atau yang sering dikenal dengan nama ilmiahnya Euplectella aspergillum (walaupun seringkali yang diperdagangkan adalah jenis karang hitam atau Gorgonian), adalah salah satu komoditas unik yang banyak dicari, terutama untuk koleksi, kerajinan tangan, dan keperluan spiritual atau mistis. Keunikan bentuknya yang bercabang menyerupai pohon mini menjadikannya elemen dekoratif yang sangat eksotis. Namun, daya tarik ini berbanding lurus dengan variasi harga yang bisa ditemui di pasaran. Memahami faktor penentu harga pohon akar bahar menjadi kunci bagi para pembeli.
Berbeda dengan komoditas pertanian biasa, harga akar bahar sangat dipengaruhi oleh beberapa variabel penting. Pertama dan yang paling utama adalah asal dan jenis. Akar bahar yang berasal dari laut dalam atau perairan tertentu yang terkenal memiliki kualitas serat yang lebih baik cenderung memiliki harga yang lebih tinggi. Beberapa jenis dianggap langka karena sulit didapatkan atau proses pengambilannya yang memerlukan sertifikasi khusus.
Faktor kedua adalah ukuran dan tingkat kerumitan cabang. Pohon akar bahar yang besar, dengan cabang yang padat, simetris, dan memiliki detail ukiran alami yang indah, jelas akan dihargai jauh lebih mahal dibandingkan potongan kecil atau yang bentuknya kurang sempurna. Estetika sangat berperan dalam menentukan nilai jual di pasar seni dan koleksi.
Selain itu, kondisi pengolahan juga memengaruhi harga. Akar bahar yang telah melalui proses pembersihan, penghalusan, pewarnaan (jika diinginkan), dan pengawetan yang profesional akan memiliki nilai jual yang lebih stabil dan tinggi dibandingkan bahan mentah. Proses pengawetan yang baik menjamin durabilitas produk dari serangan hama dan pelapukan.
Kisaran harga pohon akar bahar sangat fluktuatif, tergantung di mana Anda membelinya—apakah langsung dari nelayan atau pengrajin di daerah pesisir, atau melalui toko suvenir dan marketplace online. Secara umum, harga bisa berkisar dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah untuk spesimen luar biasa.
| Kategori Ukuran | Kondisi | Estimasi Harga (IDR) |
|---|---|---|
| Kecil (10-20 cm) | Bahan Mentah/Cabang Tunggal | Rp 50.000 - Rp 150.000 |
| Sedang (20-40 cm) | Sudah Dibersihkan, Bentuk Tidak Terlalu Rapat | Rp 150.000 - Rp 400.000 |
| Besar (40-60 cm) | Bentuk Ideal, Siap Pajang | Rp 400.000 - Rp 1.200.000 |
| Spesimen Langka/Ukiran | Kualitas Terbaik, Detail Tinggi | Di atas Rp 1.500.000 |
Jika Anda berniat membeli, selalu lakukan pengecekan mendetail. Pastikan warna yang Anda inginkan adalah warna alami atau hasil pewarnaan yang berkualitas. Hindari akar bahar yang terlalu rapuh saat disentuh, karena ini menandakan proses pengeringan atau pengawetan yang kurang baik. Membeli dari sumber terpercaya yang menyediakan informasi detail mengenai asal-usulnya juga akan meminimalkan risiko mendapatkan produk yang harganya tidak sesuai dengan kualitasnya.
Di Indonesia, permintaan akar bahar tidak hanya datang dari kolektor barang antik, tetapi juga dari industri kerajinan tangan yang mengolahnya menjadi perhiasan, tongkat komando, atau hiasan meja. Oleh karena itu, pasar selalu terbuka untuk berbagai jenis dan ukuran. Meskipun Anda mencari informasi mengenai harga pohon akar bahar, penting untuk diingat bahwa nilai sebenarnya seringkali terletak pada keindahan alamiah dan cerita di balik setiap batangnya. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat melakukan transaksi yang lebih memuaskan.
Pertimbangkan juga aspek keberlanjutan. Karena akar bahar diambil dari laut, pastikan penjual mengikuti regulasi konservasi yang berlaku untuk memastikan kelestarian ekosistem laut. Meskipun harganya tampak mahal untuk beberapa spesimen, nilai historis dan keindahan organik yang ditawarkannya seringkali dianggap sepadan oleh para penggemar.