Aqiqah adalah sunnah muakkad dalam ajaran Islam, sebuah ritual syukuran yang dilaksanakan ketika seorang anak lahir. Ritual ini melibatkan penyembelihan hewan ternak (kambing atau domba) sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas karunia seorang buah hati. Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan aqiqah adalah menentukan hari untuk aqiqah yang tepat.
Menentukan hari pelaksanaan aqiqah seringkali menjadi pertanyaan bagi orang tua baru. Meskipun tidak ada paksaan mutlak mengenai tanggal pastinya, terdapat anjuran kuat berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW. Secara umum, terdapat tiga opsi waktu utama:
Hari ketujuh setelah kelahiran adalah waktu yang paling dianjurkan dan paling utama untuk melaksanakan aqiqah. Hal ini berdasarkan riwayat dari Samurah bin Jundub, Rasulullah SAW bersabda: "Setiap anak tergadai (terikat) dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan atas namanya pada hari ketujuh."
Melaksanakan aqiqah di hari ketujuh ini memiliki keutamaan besar karena mengikuti keteladanan Nabi. Pada hari ini pula, bayi biasanya dicukur rambutnya dan diberi nama secara resmi jika belum dilakukan sebelumnya.
Jika karena alasan tertentu (misalnya kondisi ibu yang masih lemah pasca melahirkan, atau menunggu anggota keluarga inti berkumpul), hari keempat belas kelahiran menjadi alternatif waktu yang baik. Ini adalah pilihan kedua yang menunjukkan fleksibilitas dalam menjalankan sunnah ini, namun tetap dalam rentang waktu yang dianjurkan.
Waktu ketiga yang dianjurkan adalah pada hari kedua puluh satu. Ini memberikan jeda waktu lebih panjang bagi keluarga untuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk membeli hewan ternak dan mengurus logistik pembagian daging. Hari kedua puluh satu ini menandai berakhirnya tiga minggu pertama kehidupan bayi, sebuah periode krusial.
Lalu, bagaimana jika karena kendala biaya, kesulitan menemukan hewan yang sesuai, atau alasan lain yang mendesak, orang tua baru melewati hari ke-21? Para ulama umumnya sepakat bahwa aqiqah tetap dianjurkan untuk dilaksanakan kapan pun setelah hari ke-21, bahkan hingga anak tersebut baligh.
Menentukan hari untuk aqiqah juga harus disertai persiapan matang. Hewan yang disembelih harus memenuhi kriteria syar'i, sama seperti hewan kurban.
Memilih hari yang tepat, terutama pada hari ketujuh, akan memberikan keberkahan lebih pada prosesi syukuran kelahiran tersebut. Namun, yang terpenting adalah memastikan bahwa ibadah ini tetap dilaksanakan sebagai wujud cinta dan ketaatan kepada ajaran Islam.