Panduan Pemilihan Hewan Aqiqah: Jantan atau Betina?

Aqiqah merupakan ibadah sunnah muakkad yang dilakukan sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak. Dalam pelaksanaan aqiqah, salah satu pertimbangan penting yang sering ditanyakan adalah mengenai jenis kelamin hewan yang akan disembelih, apakah lebih baik menggunakan hewan jantan atau betina. Pemilihan ini didasarkan pada tuntunan agama Islam, meskipun ada beberapa perbedaan pandangan di kalangan ulama.

Domba Jantan Domba Betina

Ilustrasi perbandingan hewan aqiqah

Tuntunan Rasulullah SAW Mengenai Aqiqah

Secara umum, sunnah Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan aqiqah adalah menyembelih dua ekor kambing/domba untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Mengenai jenis kelamin hewan yang disembelih, mayoritas ulama berpegang pada hadis yang secara eksplisit menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengaqiqahi Hasan dan Husain (cucu beliau) dengan dua ekor domba jantan.

Hadis yang sering dijadikan acuan adalah:

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaqiqahi al-Hasan dengan dua ekor kibasy (domba jantan)." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa hadis tersebut hanya menyebutkan jenis yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, bukan menunjukkan larangan mutlak untuk menggunakan hewan betina.

Pandangan Ulama Mengenai Hewan Jantan vs Betina

Perbedaan pandangan muncul ketika membahas apakah hewan aqiqah harus jantan, ataukah hewan betina tetap sah jika digunakan.

1. Keutamaan Hewan Jantan

Sebagian besar ulama, terutama dari mazhab Syafi'i dan Hanbali, cenderung menyatakan bahwa lebih utama (afdhal) menggunakan hewan jantan. Alasannya adalah mengikuti keteladanan Rasulullah SAW yang menggunakan domba jantan (kibasy). Hewan jantan dianggap memiliki kemuliaan tersendiri dalam konteks persembahan atau kurban.

2. Kesahihan Hewan Betina

Ulama lain, seperti yang tercatat dalam pandangan sebagian mazhab Hanafi, berpendapat bahwa hewan betina juga sah untuk aqiqah selama memenuhi syarat yang sama dengan hewan kurban, seperti usia dan kondisi fisik (tidak cacat). Argumen utama mereka adalah bahwa tujuan aqiqah adalah bersyukur dan berbagi daging, dan selama hewan tersebut memenuhi syarat syar'i (seperti tidak cacat), maka jenis kelamin tidak menjadi penghalang kesahihan.

Mayoritas ulama sepakat bahwa syarat utama hewan aqiqah adalah harus memenuhi syarat sah hewan kurban, yaitu:

Mengapa Domba Jantan Sering Diprioritaskan?

Dalam tradisi dan kebiasaan, domba atau kambing jantan seringkali menjadi pilihan utama karena:

  1. Mengikuti Sunnah: Prioritas utama adalah meneladani praktik Nabi SAW.
  2. Nilai Jual: Secara umum, hewan jantan terkadang memiliki harga yang sedikit lebih tinggi atau dianggap lebih 'berisi' dibandingkan hewan betina dengan usia yang sama (terutama dalam konteks penggembalaan).
  3. Aspek Keindahan: Beberapa masyarakat menganggap hewan jantan lebih gagah untuk dipersembahkan.

Namun, jika ketersediaan hewan jantan berkualitas sulit didapatkan, atau jika biayanya menjadi penghalang signifikan, menggunakan hewan betina yang sehat dan memenuhi syarat tetap merupakan pilihan yang dapat diterima secara syariat, terutama jika niatnya murni untuk ibadah syukur.

Kesimpulan Praktis untuk Orang Tua

Ketika Anda merencanakan aqiqah, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

Pilihan Terbaik (Afddhal): Sediakan dua ekor domba jantan (untuk anak laki-laki) atau satu ekor domba jantan (untuk anak perempuan), mengikuti keteladanan Rasulullah SAW.

Pilihan Sah dan Memadai: Jika ketersediaan atau pertimbangan lain membuat Anda harus memilih hewan betina, maka selama hewan tersebut memenuhi syarat usia dan kesehatan sebagaimana syarat hewan kurban, maka aqiqah tersebut tetap sah dan pahala ibadahnya tetap diperoleh.

Inti dari aqiqah adalah ketulusan hati dalam bersyukur kepada Allah SWT atas karunia anak. Pemilihan jenis kelamin sebaiknya didasarkan pada kemampuan dan kemudahan dalam mengikuti tuntunan yang paling mendekati sunnah, tanpa memberatkan diri.

🏠 Homepage