Air adalah medium kehidupan yang paling mendasar di planet Bumi, menutupi lebih dari 70% permukaannya. Di dalam hamparan air yang luas ini, mulai dari sungai yang mengalir deras, danau yang tenang, hingga lautan dalam yang misterius, terdapat sebuah ekosistem yang kaya dan beragam: ikan. Ikan yang hidup di air merupakan kelompok vertebrata yang paling sukses dan beragam secara evolusioner, menampilkan adaptasi luar biasa untuk bertahan hidup di lingkungan akuatik. Keberadaan mereka sangat krusial bagi keseimbangan ekosistem, baik sebagai predator, mangsa, maupun indikator kesehatan lingkungan perairan.
Secara umum, ikan dapat diklasifikasikan berdasarkan habitatnya: ikan air tawar (freshwater fish) dan ikan air asin atau laut (marine fish). Meskipun keduanya memiliki ciri dasar yang sama—bernapas menggunakan insang untuk mengekstrak oksigen terlarut dari air dan bergerak menggunakan sirip—adaptasi fisiologis mereka terhadap salinitas lingkungan sangat berbeda dan menjadi penentu utama di mana mereka dapat berkembang biak.
Ikan air tawar, seperti mujair, lele, atau gurame, hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan cairan tubuh mereka. Ini menimbulkan tantangan osmosis yang signifikan: air cenderung terus-menerus masuk ke dalam tubuh ikan melalui kulit dan insang. Untuk mengatasi hal ini, ikan air tawar harus secara aktif membuang kelebihan air. Mereka memiliki ginjal yang sangat efisien yang memproduksi urin dalam jumlah besar dan encer. Selain itu, mereka tidak perlu minum banyak air, karena air yang dibutuhkan sudah diserap secara pasif. Keunikan sistem osmoregulasi ini memungkinkan mereka mendominasi ekosistem sungai dan danau di seluruh dunia.
Sebaliknya, ikan laut, seperti tuna, hiu, atau kerapu, menghadapi tantangan kebalikan. Lingkungan di luar tubuh mereka lebih asin daripada cairan tubuh mereka. Akibatnya, air cenderung keluar dari tubuh mereka, menyebabkan dehidrasi jika tidak diatasi. Ikan laut beradaptasi dengan cara yang sangat berbeda. Mereka secara aktif minum air laut dalam jumlah besar untuk mengganti cairan yang hilang. Kemudian, melalui mekanisme khusus di insang mereka (terutama sel klorida), mereka secara aktif membuang kelebihan garam kembali ke lingkungan. Ginjal mereka menghasilkan sedikit urin yang sangat pekat untuk meminimalkan kehilangan air. Adaptasi ini adalah kunci keberhasilan ikan di lautan yang luas.
Keanekaragaman ikan yang hidup di air tidak hanya terbatas pada habitat salinitas. Bentuk tubuh ikan mencerminkan fungsi dan tempat mereka mencari makan. Misalnya, ikan pelagis (hidup di kolom air terbuka) seperti makarel cenderung memiliki bentuk tubuh hidrodinamis seperti torpedo, yang memungkinkan pergerakan cepat untuk mengejar mangsa atau menghindari predator. Sementara itu, ikan demersal (hidup di dasar laut) seperti ikan pari atau beberapa jenis ikan buntal seringkali memiliki bentuk tubuh pipih atau tidak beraturan untuk berkamuflase di dasar lumpur atau karang.
Sirip juga menunjukkan spesialisasi. Sirip dada dan perut dapat digunakan untuk bermanuver halus, mengerem, atau bahkan berjalan di dasar laut (seperti pada beberapa jenis ikan berkurung). Sementara itu, keberadaan kantung renang (swim bladder), organ yang berisi gas, membantu ikan mengontrol daya apung mereka sehingga mereka dapat mempertahankan posisi vertikal pada kedalaman tertentu tanpa perlu mengeluarkan energi berlebih. Ini adalah inovasi evolusioner yang vital bagi ikan yang hidup di zona air yang berbeda.
Ikan merupakan komponen penting dalam rantai makanan. Mereka mengontrol populasi invertebrata, herbivora, dan juga menjadi sumber makanan bagi mamalia laut, burung, dan manusia. Hilangnya populasi ikan, akibat penangkapan berlebihan (overfishing) atau polusi, dapat memicu efek domino yang merusak stabilitas seluruh ekosistem perairan. Kehidupan ikan yang terikat erat pada kualitas air menjadikannya alarm alami bagi kesehatan planet kita. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan kelestarian habitat air tawar maupun air asin adalah tanggung jawab krusial untuk memastikan bahwa keragaman ikan yang hidup di air dapat terus berkembang biak untuk generasi yang akan datang.