Mata Mengeluarkan Air: Penyebab Umum dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi Mata Mengeluarkan Air Gambar vektor sederhana yang menunjukkan mata dengan tetesan air mata mengalir.

Mata yang tiba-tiba atau terus-menerus mengeluarkan air (epifora) adalah kondisi umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Fenomena ini terjadi ketika produksi air mata melebihi kemampuan saluran pembuangan air mata untuk mengalirkannya kembali ke hidung. Meskipun seringkali tidak berbahaya, mata berair bisa menjadi indikasi adanya masalah yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

Mengapa Mata Mengeluarkan Air? Memahami Penyebab Utama

Air mata berfungsi untuk melumasi, membersihkan, dan melindungi permukaan mata. Produksi air mata biasanya seimbang dengan penguapannya atau pengalirannya. Ketika keseimbangan ini terganggu, air mata akan meluap ke pipi. Penyebabnya dapat dibagi menjadi dua kategori utama: produksi berlebihan atau drainase yang terhambat.

1. Iritasi dan Lingkungan

Paparan terhadap elemen lingkungan adalah penyebab paling umum. Debu, asap rokok, polusi udara, atau bahkan udara dingin dan berangin dapat memicu mata untuk memproduksi lebih banyak air mata sebagai respons protektif. Kondisi seperti alergi (rhinitis alergi atau konjungtivitis alergi) juga sering menyebabkan mata merah dan berair karena pelepasan histamin.

2. Infeksi dan Peradangan

Kondisi seperti konjungtivitis (mata merah muda) akibat bakteri atau virus sering disertai dengan mata berair yang signifikan, seringkali disertai dengan rasa lengket atau keluarnya kotoran mata. Peradangan pada kelopak mata (blefaritis) juga dapat mengganggu fungsi kelenjar minyak di tepi kelopak mata, yang berdampak pada kualitas air mata dan memicu produksi air mata refleksif.

3. Sumbatan Saluran Air Mata (Dacryostenosis)

Sistem drainase air mata mengalir dari mata melalui duktus nasolakrimalis menuju rongga hidung. Jika saluran ini tersumbat, baik karena penyempitan akibat usia, infeksi kronis, atau bahkan karena cedera, air mata tidak dapat mengalir dengan baik dan menumpuk di mata. Pada bayi, sumbatan saluran air mata sangat umum dan seringkali sembuh sendiri, namun pada orang dewasa mungkin memerlukan intervensi medis.

4. Masalah Kelopak Mata

Posisi kelopak mata yang tidak normal dapat memicu mata berair. Ektropion (kelopak mata bawah terbalik keluar) menyebabkan air mata tidak tertampung dan langsung menetes. Sebaliknya, entropion (kelopak mata terbalik ke dalam) menyebabkan bulu mata menggesek kornea, menyebabkan iritasi hebat dan produksi air mata berlebihan.

Langkah Penanganan Awal di Rumah

Jika mata Anda mengeluarkan air tanpa disertai gejala serius lainnya (seperti nyeri hebat atau perubahan penglihatan), Anda bisa mencoba beberapa langkah penanganan sederhana di rumah:

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter mata jika mata berair disertai dengan:

Tips Mengurangi Iritasi

  1. Hindari Pemicu: Jika Anda menduga alergi, gunakan kacamata hitam saat berada di luar ruangan untuk melindungi mata dari angin dan debu.
  2. Kompres Hangat: Untuk kasus yang berhubungan dengan disfungsi kelenjar minyak atau blefaritis, kompres hangat lembut pada kelopak mata selama beberapa menit dapat membantu melancarkan aliran minyak alami.
  3. Pembersihan Lembut: Bersihkan area mata dengan tisu lembut dan air hangat steril untuk menghilangkan iritan atau kotoran yang mungkin menumpuk.
  4. Gunakan Air Mata Buatan: Untuk mata kering yang secara paradoks dapat menyebabkan mata berair refleksif, tetes mata pelumas (air mata buatan) dapat membantu menstabilkan lapisan air mata.

Penanganan medis akan bervariasi tergantung diagnosisnya. Dokter mungkin meresepkan obat tetes mata antialergi, antibiotik jika terjadi infeksi, atau dalam kasus sumbatan saluran drainase yang kronis, prosedur bedah sederhana mungkin diperlukan untuk membuka kembali saluran tersebut. Memahami penyebab akar masalah adalah kunci untuk menghentikan fenomena mata yang mengeluarkan air secara efektif.

🏠 Homepage