Rasa tidak nyaman pada mata, seperti terasa perih dan berair secara bersamaan, adalah keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas harian. Sensasi ini sering kali menjadi sinyal bahwa mata sedang mengalami iritasi atau kondisi tertentu yang membutuhkan perhatian. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama menuju penanganan yang efektif.
Penyebab Umum Mata Perih dan Berair
Air mata berfungsi untuk melumasi dan membersihkan mata. Namun, ketika produksi air mata berlebihan atau kualitas air mata menurun, mata akan terasa basah dan sering kali disertai rasa perih. Beberapa faktor pemicu utama meliputi:
- Sindrom Mata Kering (Dry Eye Syndrome): Ironisnya, kekurangan cairan pelumas yang cukup dapat memicu mata bereaksi berlebihan dengan memproduksi air mata secara refleks, yang sering kali terasa perih.
- Alergi Lingkungan: Paparan debu, serbuk sari (pollen), bulu hewan, atau asap dapat memicu respons histamin, menyebabkan mata merah, gatal, dan berair.
- Iritasi Fisik: Partikel asing seperti debu atau asap rokok yang masuk ke mata akan menyebabkan refleks berkedip dan produksi air mata yang intens untuk mengeluarkannya.
- Infeksi Ringan: Konjungtivitis (radang selaput mata) atau mata merah sering ditandai dengan rasa perih dan keluarnya cairan bening atau kental.
- Penggunaan Gadget Berlebihan: Saat fokus menatap layar (komputer, ponsel), frekuensi berkedip berkurang drastis, menyebabkan mata cepat kering dan akhirnya perih.
Mengatasi Mata yang Terasa Perih Saat Ini
Jika Anda sedang mengalami gejala mata perih dan berair saat ini, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan untuk meredakan ketidaknyamanan:
- Segera Istirahatkan Mata: Jauhi layar elektronik. Tutup mata Anda selama beberapa menit. Ini memberikan kesempatan bagi mata untuk kembali terlumasi secara alami.
- Bilas dengan Air Bersih: Jika Anda curiga ada debu atau kotoran, basuh mata dengan air bersih yang mengalir atau gunakan larutan saline (air garam steril) yang dijual di apotek. Jangan menggosok mata.
- Gunakan Kompres Dingin: Untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan akibat alergi atau kelelahan, letakkan kain bersih yang dibasahi air dingin di atas kelopak mata selama 5-10 menit.
- Hindari Iritan: Pindah ke area dengan udara yang lebih bersih, jauhkan diri dari asap rokok, dan pastikan ventilasi ruangan baik.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Meskipun kebanyakan kasus mata perih dan berair bersifat sementara dan dapat diatasi sendiri, Anda perlu segera mencari bantuan profesional jika gejala Anda disertai dengan:
- Nyeri mata yang hebat atau terasa menusuk.
- Perubahan penglihatan mendadak (pandangan kabur).
- Mata sangat merah dan mengeluarkan cairan kental berwarna kuning atau hijau (indikasi infeksi serius).
- Sensitivitas ekstrem terhadap cahaya (fotofobia).
- Gejala tidak membaik setelah 24-48 jam perawatan mandiri.
Dokter mata akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan akar masalah, apakah itu alergi kronis, infeksi, atau gangguan pada kelenjar air mata. Penanganan yang tepat, mulai dari obat tetes mata khusus hingga perubahan gaya hidup, sangat penting untuk menjaga kesehatan visual jangka panjang. Pencegahan melalui kebersihan yang baik dan penggunaan kacamata pelindung saat beraktivitas di luar ruangan juga merupakan investasi penting untuk kenyamanan mata Anda.