Ilustrasi: Berkah Qur'an dalam ikatan suci.
Mengapa Membaca Al-Qur'an Penting Sebelum Akad?
Akad nikah adalah janji suci yang mengikat dua insan di hadapan Allah SWT. Momen ini seharusnya tidak hanya dipenuhi dengan formalitas ijab kabul semata, namun juga diperkaya dengan nuansa spiritualitas yang mendalam. Salah satu cara terbaik untuk menanamkan keberkahan dan fondasi agama yang kuat adalah dengan menyertakan sesi membaca Al-Qur'an sebelum prosesi akad nikah dimulai.
Tindakan ini bukanlah tradisi baru yang mengada-ada, melainkan pengamalan nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya memulai setiap urusan besar dengan mengingat dan memohon petunjuk dari Allah. Ketika calon suami dan istri (atau keluarga mereka) membaca ayat-ayat suci, suasana di lokasi akad akan terasa lebih sakral, tenang, dan dipenuhi aura ketenangan (sakinah).
Membaca Al-Qur'an sebelum akad nikah berfungsi sebagai pengingat bahwa pernikahan adalah ibadah, bukan sekadar kontrak duniawi. Ini adalah komitmen yang harus berdasarkan petunjuk Ilahi.
Ayat-Ayat yang Dianjurkan Dibaca
Meskipun membaca surat apa pun dari Al-Qur'an sudah mendatangkan rahmat, ada beberapa ayat spesifik yang sangat relevan dengan tema pernikahan, cinta, dan pembentukan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
1. Surat Ar-Rum Ayat 21
Ayat ini seringkali menjadi rujukan utama karena secara eksplisit membahas tujuan pernikahan:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, agar kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih sayang). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)
Membaca ayat ini sebelum akad adalah doa dan penegasan bahwa fondasi rumah tangga yang mereka bangun harus berdasarkan cinta dan kasih sayang yang diturunkan Allah.
2. Surat An-Nisa Ayat 1
Ayat ini berbicara tentang penciptaan manusia secara berpasangan dan pentingnya bertakwa dalam setiap perbuatan, termasuk mengambil pasangan hidup.
3. Surat Al-Baqarah Ayat 223
Ayat ini menekankan bahwa istri adalah ladang subur bagi suami, dan suami wajib mempergauli istri dengan baik.
Menciptakan Ketenangan Batin Menjelang Janji Suci
Bagi calon pengantin, momen menjelang akad nikah seringkali diiringi rasa gugup dan tekanan. Jantung berdebar kencang, pikiran berkecamuk memikirkan tanggung jawab besar yang akan diemban. Inilah peran vital dari lantunan ayat suci. Al-Qur'an adalah obat penenang hati (syifa').
Ketika lantunan ayat-ayat Allah diperdengarkan, ia membawa kedamaian. Rasa gugup perlahan tergantikan oleh rasa khusyuk dan rasa syukur. Pengantin diajak untuk mengalihkan fokus dari hal-hal duniawi sesaat, menuju penguatan komitmen spiritual mereka. Ini membantu memastikan bahwa kata-kata 'Qabiltu' (Saya terima) yang akan diucapkan nanti adalah ungkapan hati yang jernih dan siap menerima amanah Allah.
Persiapan Spiritual, Bukan Sekadar Seremonial
Penting untuk dipahami bahwa sesi membaca Al-Qur'an sebelum akad nikah harus dilakukan dengan niat yang tulus sebagai persiapan spiritual. Ini bukan sekadar formalitas untuk mengisi waktu tunggu atau membuat acara terlihat lebih religius. Kehadiran ayat suci harus menjadi inti dari pemahaman bahwa pernikahan adalah separuh agama, yang memerlukan bekal ilmu dan ketakwaan.
Pasangan yang memulai ikatan mereka dengan bermunajat dan tadarus akan cenderung lebih siap menghadapi pasang surut kehidupan rumah tangga. Mereka memiliki jangkar spiritual yang kuat. Jika terjadi perselisihan di kemudian hari, mereka akan teringat kembali momen sakral tersebut, saat mereka bersama-sama mendekap janji suci di bawah naungan firman Allah.
Oleh karena itu, bagi siapa pun yang akan melangsungkan pernikahan, sangat dianjurkan untuk mengagendakan sesi pembacaan atau mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an sebelum prosesi akad. Ini adalah investasi spiritual terbaik untuk membangun mahligai rumah tangga yang diridai Allah, sebuah rumah tangga yang sakinah, harmonis, dan berkelanjutan.