Gambar ilustratif ikan yang hidup berdampingan di lingkungan air yang sama.
Budidaya ikan secara monokultur memang lebih mudah dikontrol, namun sistem polikultur atau mencampur beberapa jenis ikan dalam satu kolam menawarkan berbagai keuntungan, termasuk pemanfaatan ruang dan pakan yang lebih efisien. Nila (Oreochromis niloticus) adalah komoditas yang populer karena pertumbuhannya cepat dan toleransinya yang tinggi terhadap kualitas air. Namun, ketika ingin mencampurnya dengan ikan lain, pemilihan mitra harus dilakukan dengan hati-hati.
Kunci keberhasilan mencampur ikan adalah memastikan mereka memiliki zona makan yang berbeda, tidak saling memangsa, dan memiliki kebutuhan lingkungan (suhu, pH) yang serupa. Berikut adalah beberapa jenis ikan yang secara umum kompatibel dan sering direkomendasikan untuk dicampur dengan ikan nila.
Ikan mas adalah salah satu mitra klasik untuk nila. Nila cenderung makan di kolom tengah hingga atas air, sementara ikan mas, terutama varietas yang makan di dasar (seperti ikan mas tipe kumpai atau yang biasa diberi pelet di dasar), dapat mengisi ceruk ekologis yang berbeda.
Lele, terutama Lele Sangkuriang atau Lele Dumbo, adalah ikan yang hidup dominan di dasar kolam. Mereka adalah pemakan oportunistik dan relatif mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi air, mirip dengan nila.
Patin adalah ikan yang tumbuh cepat dan memiliki tingkat konversi pakan yang baik. Seperti nila, patin juga cenderung berada di kolom air bagian tengah hingga atas.
Mencampur nila dan patin sering dilakukan untuk diversifikasi hasil panen. Keduanya memiliki selera makan yang serupa, sehingga manajemen pemberian pakan menjadi lebih terpusat. Namun, karena mereka berbagi zona makan yang sama, penting untuk tidak memberikan pakan berlebih yang dapat menurunkan kualitas air secara drastis.
Tawes adalah ikan herbivora yang baik. Dalam sistem polikultur, tawes sering dimasukkan karena perannya dalam mengendalikan pertumbuhan fitoplankton (alga) di kolam. Peningkatan alga yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi air yang buruk bagi nila.
Tawes memakan alga di permukaan atau dekat permukaan, membantu menjaga kejernihan air yang bermanfaat bagi nila. Mereka umumnya damai dan tidak mengganggu induk nila.
Meskipun banyak ikan yang bisa hidup bersama nila, ada beberapa jenis yang harus diwaspadai karena potensi persaingan atau predasi:
Untuk memastikan kolam bersama berjalan sukses, terlepas dari jenis ikan yang Anda pilih sebagai mitra nila, selalu perhatikan tiga prinsip utama:
Pertama, Kepadatan Tebar. Jangan terlalu padat. Kelebihan populasi akan meningkatkan amonia dan mengurangi efisiensi pakan, yang merugikan semua spesies.
Kedua, Pemantauan Kualitas Air. Karena ada lebih banyak ikan, laju penguraian bahan organik akan lebih cepat. Pengukuran pH, Oksigen Terlarut (DO), dan amonia harus lebih sering dilakukan.
Ketiga, Ukuran Benih yang Seragam. Mulailah dengan benih yang ukurannya relatif sama untuk meminimalkan kanibalisme atau pemangsaan antar spesies.
Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan mitra yang tepat—seperti ikan mas, lele, atau patin—budidaya nila Anda dapat menghasilkan panen yang lebih beragam dan efisien secara ekologis.