Akad nikah adalah momen krusial dalam pernikahan. Agar prosesi berjalan lancar, khidmat, dan sah secara agama maupun hukum, persiapan matang sangat diperlukan. Salah satu persiapan terpenting adalah memahami apa saja yang perlu ditanyakan dan dipastikan sebelum hari-H.
Berikut adalah kumpulan pertanyaan penting seputar akad nikah yang sering menjadi sorotan, disusun untuk membantu Anda dan pasangan mempersiapkan diri sepenuhnya.
Pertanyaan Dasar Mengenai Pelaksanaan Akad
Jumlah saksi minimal dua orang laki-laki dewasa, berakal sehat, dan muslim (jika pernikahan Islam). Penting untuk memastikan mereka telah diberitahu dan menyetujui perannya jauh hari sebelumnya. Tanyakan juga apakah ada persyaratan tambahan dari KUA atau petugas pencatat nikah setempat.
Dalam konteks Islam, akad sebaiknya dilakukan pada waktu yang diperbolehkan, menghindari waktu yang makruh seperti saat matahari terbit atau terbenam. Konsultasikan jadwal yang tersedia dengan penghulu atau petugas KUA, karena mereka yang paling memahami batasan waktu resmi.
Pastikan lokasi sudah dikonfirmasi, apakah di KUA, masjid, atau lokasi lain yang diizinkan. Jika di luar KUA, pastikan petugas pencatat nikah bisa datang tepat waktu dan akses lokasi mudah.
Pertanyaan Kritis Mengenai Mahar (Mas Kawin)
Mahar bisa berupa uang tunai, logam mulia, seperangkat alat sholat, atau manfaat lainnya. Tanyakan apakah mahar tersebut akan diserahkan secara tunai di hadapan penghulu saat akad, atau sudah diserahkan sebelumnya. Pencatatan nominal mahar harus jelas di dokumen resmi.
Mahar yang sah secara syar'i adalah yang diikrarkan saat akad (mas kawin). Mahar tambahan (seperti perhiasan mewah) seringkali merupakan adat atau hadiah. Pastikan perbedaan antara mahar pokok yang tercatat dan hadiah tambahan dipahami oleh kedua belah pihak.
Administrasi dan Dokumen Penting
Secara umum meliputi KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Surat Pengantar Nikah dari kelurahan/desa asal (N1, N2, N3), dan surat pernyataan belum pernah menikah (atau surat cerai/kematian jika ada). Pastikan semua dokumen sudah difotokopi rangkap dan disahkan sesuai kebutuhan KUA.
Jika wali nasab (ayah kandung) berhalangan, prosedur harus mengikuti aturan wali hakim. Ini memerlukan koordinasi intensif dengan KUA setempat untuk memastikan wali pengganti (atau hakim) sah secara hukum agama dan administrasi.
Pertanyaan Mengenai Isi Ijab Qabul
Meskipun formulasi bisa sedikit berbeda antar daerah, pastikan kalimatnya jelas, tidak ambigu, dan menggunakan bahasa yang dipahami semua pihak. Penghulu biasanya akan memandu, namun mempelai pria harus menghafal atau setidaknya memahami inti dari lafadz ijab yang diucapkan wali/penghulu dan qabul yang diucapkan mempelai pria.
Prosesi inti akad (termasuk pembacaan doa dan penyerahan mahar) biasanya hanya memakan waktu sekitar 10 hingga 20 menit. Namun, persiapan sebelum dan sesudah akad (pemeriksaan dokumen, pembacaan nasihat pernikahan) bisa memakan waktu lebih lama. Ini penting untuk pengaturan waktu resepsi.
Mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan mengurangi kecemasan dan memastikan bahwa ikatan suci yang Anda bina telah memenuhi semua persyaratan formalitas, baik yang bersifat spiritual maupun administratif. Persiapan yang matang adalah kunci menuju pernikahan yang berkah.