Pompa sumur dalam submersible, atau sering disebut pompa celup, adalah jenis pompa air yang dirancang khusus untuk ditempatkan sepenuhnya di dalam air, biasanya di dalam sumur bor yang dalam. Berbeda dengan pompa jet pump konvensional yang berada di permukaan, pompa submersible bekerja dengan cara mendorong air ke atas melalui pipa dorong, bukan menghisapnya. Desain ini menjadikannya solusi ideal untuk mengakses sumber air pada kedalaman puluhan hingga ratusan meter.
Keunggulan utama dari pompa jenis ini terletak pada efisiensi operasinya. Karena pompa berada di dasar sumur, ia tidak perlu berjuang melawan tekanan atmosfer untuk menarik air, sehingga mengurangi risiko kavitas dan memungkinkan debit air yang lebih stabil dan besar.
Ilustrasi: Pompa Submersible bekerja di kedalaman.
Pemilihan pompa sangat bergantung pada karakteristik sumur Anda. Pompa submersible menjadi pilihan utama jika:
Memilih pompa yang tepat memastikan umur panjang dan efisiensi biaya operasional. Ada tiga parameter utama yang harus diperhatikan selain anggaran Anda.
Ini adalah jarak vertikal total yang harus ditempuh air, dihitung dari permukaan air dinamis (saat pompa bekerja) hingga titik tertinggi air keluar (tandon atas). Pastikan spesifikasi Total Dynamic Head (TDH) pompa melebihi kebutuhan head total sumur Anda.
Debit air (liter per menit atau meter kubik per jam) menentukan seberapa banyak air yang bisa dipindahkan pompa. Sesuaikan debit dengan kebutuhan harian rumah tangga atau industri Anda. Mengambil debit terlalu besar dari sumur yang debit alaminya kecil dapat menyebabkan sumur cepat kering (running dry).
Pompa submersible modern umumnya menggunakan motor listrik yang efisien, seringkali menggunakan teknologi motor kering atau basah. Pastikan material rumah pompa dan impeler (bagian kipas) terbuat dari bahan tahan korosi seperti stainless steel, terutama jika air sumur Anda mengandung mineral tinggi atau agak asam.
Instalasi pompa submersible harus dilakukan dengan hati-hati. Pemasangan yang salah, seperti menggantung pompa hanya mengandalkan kabel listrik, adalah kesalahan umum yang menyebabkan kerusakan. Sebaiknya gunakan tali nilon atau kawat baja tahan karat yang diikatkan pada dudukan pompa untuk menopang berat total unit.
Perawatan rutin mencakup pengecekan sambungan listrik dan memastikan pompa tidak terlalu sering menyala-mati (cycling), yang bisa disebabkan oleh pengaturan pelampung tandon yang tidak tepat. Jika debit air tiba-tiba menurun, pompa mungkin tersumbat atau motornya mengalami penurunan performa akibat endapan mineral.