Ilustrasi sederhana cara kerja air sumur artesis.
Air sumur artesis, atau sering disebut sebagai sumur bor artesis, merupakan salah satu bentuk sumber daya air tanah yang paling dicari. Fenomena ini terjadi ketika air tanah terperangkap dalam lapisan akuifer yang diapit oleh dua lapisan batuan atau tanah yang kedap air (akuiklud). Kondisi inilah yang menciptakan tekanan hidrostatis yang luar biasa pada air di dalamnya.
Secara geologis, sumur artesis terbentuk di wilayah di mana lapisan akuifer miring ke bawah, dan titik keluar air (jika dibor) berada di bawah ketinggian muka air di area pengisian akuifer (area rekrutmen). Karena tekanan yang terakumulasi, ketika lapisan akuifer ini ditembus oleh pengeboran, air akan naik secara alami, bahkan bisa memancar keluar tanpa perlu dipompa. Inilah yang membedakan sumur artesis dari sumur biasa.
Tidak semua pengeboran sumur menghasilkan air artesis. Diperlukan konfigurasi geologi yang spesifik agar kondisi tekanan ini dapat terbentuk. Ada tiga syarat utama yang harus terpenuhi agar terbentuknya air sumur artesis:
Jika tekanan ini cukup besar, air akan naik melebihi elevasi permukaan tanah, menghasilkan kondisi sumur pancar (flowing artesian well). Jika air hanya naik hingga mencapai permukaan, namun tidak memancar, sumur tersebut disebut sumur artesis non-pancar.
Keberadaan sumur artesis menawarkan keuntungan signifikan, terutama bagi daerah yang kesulitan mendapatkan pasokan air permukaan yang stabil atau mengalami penurunan muka air tanah dangkal.
Namun, pengelolaan air sumur artesis memerlukan perhatian khusus. Eksploitasi yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan tekanan secara drastis. Ketika tekanan turun di bawah titik tertentu, sumur yang tadinya memancar bisa berhenti memancar atau bahkan mengering. Oleh karena itu, pengelolaan debit air harus bijaksana agar sumber daya ini dapat berkelanjutan.
Penting untuk membedakan sumur artesis dari sumur sumur biasa (sumur dangkal/sumur bebas). Sumur biasa mengambil air dari akuifer yang tidak tertekan (unconfined aquifer), di mana muka airnya sejajar dengan ketinggian muka air tanah bebas.
Sebaliknya, air sumur artesis adalah air dari akuifer yang berada di bawah tekanan signifikan. Bahkan setelah air dipompa habis hingga kedalaman tertentu, tekanan sisa di dalam batuan akan terus mendorong air naik. Ini adalah sumber daya yang terbentuk melalui proses geologi jutaan tahun, menjadikannya aset penting bagi ketahanan air suatu wilayah.
Memanfaatkan air sumur artesis memerlukan teknik pengeboran yang lebih dalam dan presisi. Konsultasi dengan ahli geologi dan hidrogeologi sangat disarankan sebelum melakukan pengeboran untuk memastikan formasi geologi mendukung keberadaan akuifer artesis dan untuk menentukan potensi debit serta tekanan yang bisa diharapkan.