Aqidah, atau akidah, merupakan inti dari keimanan seorang Muslim. Ia adalah seperangkat prinsip fundamental mengenai Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, serta qada dan qadar. Memahami dan mengamalkan aqidah yang benar adalah syarat sahnya keislaman seseorang.
Meskipun rukun iman hanya enam, para ulama sering merinci ajaran inti ini menjadi poin-poin yang lebih spesifik agar mudah dipahami dan dipertahankan dalam menghadapi berbagai tantangan pemikiran. Berikut adalah ringkasan konsep yang mencakup aspek-aspek penting dalam 50 pokok aqidah Islam.
6 Rukun Iman sebagai Inti (Aplikasi Dasar)
Seluruh 50 poin aqidah berakar pada enam pilar utama yang harus diimani tanpa keraguan sedikit pun:
Iman kepada Allah SWT (Tauhid).
Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah.
Iman kepada Kitab-Kitab Allah.
Iman kepada Rasul-Rasul Allah.
Iman kepada Hari Akhir (Kiamat dan Kebangkitan).
Iman kepada Qada dan Qadar (Ketentuan Allah).
Perincian Penting dalam 50 Aqidah
Untuk menjaga kemurnian keyakinan, pembahasan aqidah sering diperluas hingga mencakup hal-hal yang membatalkan iman dan hal-hal yang wajib diketahui oleh setiap muslim. Berikut adalah representasi beberapa aspek krusial yang sering ditekankan dalam pembahasan 50 poin aqidah:
Keyakinan terhadap Keesaan Allah (Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma wa Sifat).
Penegasan bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Penolakan terhadap segala bentuk kesyirikan (syirk) dalam bentuk apapun.
Pengakuan bahwa Al-Qur'an adalah Kalamullah (Firman Allah) yang qadim (tidak diciptakan).
Mengimani bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah penutup para nabi (khatamun nabiyyin).
Pentingnya mengikuti ajaran Nabi dan menjauhi bid'ah (inovasi agama).
Keyakinan terhadap adanya kehidupan setelah kematian (alam barzakh).
Pencatatan amal perbuatan oleh malaikat Raqib dan Atid.
Pencatatan takdir oleh Malaikat Raqib dan Atid.
Kewajiban meyakini adanya hisab (perhitungan amal) dan mizan (timbangan).
Pengesahan adanya surga (Jannah) dan neraka (Jahannam) sebagai tempat akhir.
Penerimaan terhadap syafaat (pertolongan) di hari kiamat.
Menyakini bahwa rezeki dan ajal telah ditentukan oleh Allah.
Menjauhi perilaku yang termasuk kekufuran dan kemunafikan.
Mengimani bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar tanpa memerlukan alat.
Penegasan bahwa Allah adalah Al-Ahad (satu-satunya Dzat yang layak disembah).
Pentingnya memohon pertolongan hanya kepada Allah.
Keyakinan terhadap sifat kalam (berbicara) Allah yang hakiki.
Pembedaan antara sifat Allah yang merupakan kesempurnaan dengan ciptaan-Nya.
Penolakan terhadap paham Jabariyyah (fatalisme mutlak tanpa usaha).
Penolakan terhadap paham Qadariyyah (menolak takdir sepenuhnya).
Kewajiban berpegang teguh pada manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Keyakinan tentang mukjizat para nabi dan karamah para wali Allah.
Pentingnya berpegang pada syariat Islam dalam setiap aspek kehidupan.
Keyakinan bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan diridai Allah.
Menyakini akan adanya pertanggungjawaban pribadi di hadapan Allah.
Pentingnya bersabar atas ujian duniawi.
Keyakinan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, sesuai kehendak Allah.
Menjauhi sihir, tenung, dan ramalan karena itu adalah bentuk kesyirikan.
Meyakini bahwa Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya sedikitpun.
Kewajiban berbuat ihsan (beribadah seolah melihat Allah).
Menyakini bahwa iman itu bertambah dan berkurang.
Menjauhi perbuatan yang dapat menyebabkan murtad (keluar dari Islam).
Keyakinan bahwa kebaikan dan keburukan berasal dari kehendak Allah.
Pentingnya memaafkan kesalahan orang lain sebagai cerminan pengampunan Allah.
Menyakini bahwa Allah akan membangkitkan orang yang mati di hari kiamat.
Kewajiban membenarkan semua berita dari Al-Qur'an dan Hadis yang shahih.
Menjauhi perdebatan yang tidak membawa manfaat keimanan.
Keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Pentingnya bersyukur atas nikmat yang diberikan.
Keyakinan bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan tujuan yang jelas.
Menjaga lisan dari ucapan yang mengotori aqidah (seperti bersumpah dengan selain nama Allah).
Pentingnya menuntut ilmu agama untuk mengokohkan iman.
Keyakinan akan adanya pertolongan Allah bagi orang yang beriman.
Mengimani adanya dua malaikat pencatat amal di kubur (Munkar dan Nakir).
Pentingnya memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan.
Keyakinan bahwa Allah adalah Al-Hayyu (Maha Hidup) dan Al-Qayyum (Maha Berdiri Sendiri).
Pentingnya beristighfar (memohon ampunan) secara rutin.
Keyakinan bahwa setiap perbuatan baik akan dibalas berlipat ganda.
Menyimpulkan bahwa tauhid (mengesakan Allah) adalah inti kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kelima puluh poin ini (dan perinciannya) adalah benteng pertahanan akidah seorang Muslim. Dengan menguatkan fondasi ini, seorang mukmin akan kokoh dalam memandang realitas hidup dan mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi.