Dalam dunia pengobatan tradisional atau pengobatan rumahan yang diwariskan turun-temurun, terdapat berbagai klaim mengenai khasiat bahan-bahan yang tidak biasa. Salah satu klaim yang kerap muncul, terutama di kalangan masyarakat awam, adalah penggunaan air kencing untuk sakit mata. Praktik ini sering dikaitkan dengan keyakinan bahwa urin mengandung zat antibakteri atau komponen penyembuh yang dapat mengatasi infeksi mata seperti konjungtivitis (mata merah).
Namun, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai kepercayaan ini, sangat penting untuk memahami apa sebenarnya air kencing itu dan bagaimana fungsi mata yang sensitif bekerja. Air kencing, atau urin, adalah produk limbah yang dikeluarkan tubuh setelah ginjal menyaring darah. Meskipun sebagian besar terdiri dari air (sekitar 95%), sisanya mengandung berbagai zat sisa metabolisme seperti urea, asam urat, kreatinin, dan elektrolit. Ketika tubuh sedang mengalami infeksi atau dehidrasi, komposisi urin bisa berubah secara signifikan.
Asal Mula Mitos dan Kandungan Urea
Mitos bahwa air kencing bisa menyembuhkan penyakit mata kemungkinan besar berakar dari kandungan urea. Urea, dalam bentuk murni dan terkontrol, memang digunakan dalam beberapa formulasi obat topikal untuk kondisi kulit tertentu karena sifatnya yang melembapkan dan sedikit mengelupaskan. Namun, urea yang ada dalam urin bukanlah urea tingkat farmasi. Urin seringkali mengandung bakteri, terutama jika orang tersebut mengalami infeksi saluran kemih (ISK).
Menerapkan cairan yang mengandung produk limbah langsung ke mata adalah tindakan yang sangat berisiko. Mata manusia memiliki lapisan pelindung yang sangat tipis (kornea dan konjungtiva) yang rentan terhadap iritasi dan infeksi. Memasukkan zat yang tidak steril ke dalamnya dapat memperburuk kondisi yang sudah ada, bahkan menyebabkan cedera permanen.
Risiko Kesehatan dari Penerapan Langsung
Para profesional kesehatan dan dokter mata sangat melarang keras penggunaan air kencing untuk mengobati sakit mata. Berikut adalah beberapa risiko utama yang mungkin timbul:
- Infeksi Sekunder: Urin bukanlah cairan steril. Jika ada bakteri yang mengontaminasi urin, memasukkannya ke mata akan langsung menanamkan patogen baru, berpotensi menyebabkan infeksi yang lebih parah dari kondisi awal.
- Iritasi dan Peradangan: Kandungan garam, asam urat, dan amonia dalam urin dapat menyebabkan iritasi hebat pada jaringan mata yang sudah meradang, menimbulkan rasa perih yang luar biasa.
- Kerusakan Kornea: Komposisi kimia urin yang tidak seimbang dapat mengikis atau merusak lapisan luar kornea, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan penglihatan kabur atau bahkan kebutaan.
Representasi visual mengenai bahaya menerapkan zat asing ke mata.
Apa yang Seharusnya Dilakukan Jika Sakit Mata?
Sakit mata, terutama yang disertai kemerahan, gatal, atau keluarnya cairan kental (nanah), seringkali merupakan gejala dari konjungtivitis, yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau alergi. Penanganan yang tepat sangat krusial untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Jika Anda mengalami gejala sakit mata, langkah-langkah yang benar meliputi:
- Kompres Hangat/Dingin: Untuk meredakan bengkak dan ketidaknyamanan, gunakan kain bersih yang dibasahi air bersih hangat (untuk mata kering/belekan) atau dingin (untuk alergi/bengkak).
- Jangan Mengucek Mata: Mengucek mata dapat memindahkan bakteri atau virus dari satu mata ke mata lainnya, atau memperparah iritasi.
- Gunakan Tetes Mata Saline (Air Garam Steril): Cairan saline yang dijual bebas di apotek dapat membantu membersihkan kotoran dan menenangkan mata tanpa risiko bahan kimia berbahaya.
- Konsultasi Medis: Langkah terpenting adalah segera mengunjungi dokter umum atau, lebih baik lagi, dokter spesialis mata. Mereka dapat mendiagnosis penyebab pasti sakit mata dan meresepkan antibiotik (jika bakteri) atau obat antivirus/antihistamin yang sesuai.
Perbedaan Pengobatan Modern dan Tradisional yang Tidak Teruji
Pengobatan modern didasarkan pada penelitian ilmiah yang ketat, pengujian klinis, dan pemahaman mendalam tentang patofisiologi penyakit. Ketika mata terinfeksi, kita membutuhkan agen yang memiliki kemampuan membunuh kuman (antimikroba) tanpa merusak jaringan mata. Sebaliknya, pengobatan tradisional yang tidak teruji seringkali didasarkan pada anekdot dan kepercayaan yang mungkin sudah usang.
Meskipun niat di balik penggunaan air kencing untuk sakit mata mungkin adalah upaya cepat untuk mencari pertolongan, risiko bahaya yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada manfaat yang diklaim. Kesehatan mata adalah aset yang sangat berharga. Menggunakan air kencing sebagai obat adalah perjudian yang tidak sepadan dengan potensi kerugian penglihatan.
Kesimpulannya, klaim mengenai air kencing untuk sakit mata harus dihindari sepenuhnya. Selalu utamakan kebersihan, gunakan produk yang steril, dan percayakan penanganan masalah mata Anda kepada tenaga medis profesional. Mata Anda pantas mendapatkan perawatan terbaik yang didukung oleh ilmu pengetahuan, bukan mitos yang berisiko.