Perubahan warna dan kejernihan air seni (urin) adalah salah satu indikator paling penting mengenai kondisi kesehatan seseorang. Secara normal, air seni memiliki warna kuning pucat hingga kuning jernih. Namun, ketika Anda mengamati bahwa air seni menjadi keruh kemerahan, ini adalah sinyal yang tidak boleh diabaikan dan memerlukan perhatian serius.
Kondisi air seni yang keruh sering kali mengindikasikan adanya materi asing atau peningkatan konsentrasi zat tertentu. Sementara itu, warna kemerahan—yang bisa berkisar dari merah muda, merah terang, hingga cokelat gelap—hampir selalu disebabkan oleh adanya darah (hematuria) atau pigmen lain yang abnormal. Kombinasi kedua gejala ini (keruh dan kemerahan) meningkatkan urgensi untuk mencari tahu akar permasalahannya.
Ada berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan air seni tampak keruh dan mengandung unsur kemerahan. Penyebabnya berkisar dari masalah ringan hingga kondisi darurat yang mengancam jiwa. Penting untuk membedakan apakah kemerahan tersebut disebabkan oleh darah atau makanan/obat-obatan.
Ini adalah penyebab paling umum dari warna kemerahan. Hematuria dibagi menjadi dua jenis: mikroskopis (darah hanya terlihat di bawah mikroskop) dan makroskopis (darah terlihat jelas oleh mata telanjang). Air seni yang keruh kemerahan biasanya menunjukkan hematuria makroskopis atau adanya sel darah putih yang tinggi (menyebabkan kekeruhan).
ISK, terutama yang menyerang kandung kemih (sistitis) atau ginjal (pielonefritis), adalah penyebab utama. Bakteri menyebabkan peradangan hebat, yang mengakibatkan keluarnya darah, nanah (menyebabkan kekeruhan), dan lendir. Gejala penyerta sering meliputi nyeri saat buang air kecil (disuria) dan sering ingin berkemih.
Ketika batu bergerak melalui ureter atau berada di kandung kemih, mereka dapat menggores dinding saluran kemih, menyebabkan iritasi dan perdarahan. Rasa sakit hebat yang datang dan pergi (kolik renal) sering menyertai kondisi ini. Kekeruhan bisa disebabkan oleh debris seluler atau kristal.
Kondisi yang memengaruhi unit penyaringan ginjal (glomerulus) dapat menyebabkan darah dan protein bocor ke dalam urin. Glomerulonefritis, sering dipicu oleh infeksi atau penyakit autoimun, dapat menghasilkan urin yang tidak hanya merah tetapi juga berbusa atau keruh karena adanya protein.
Meskipun jarang, warna kemerahan juga bisa disebabkan oleh zat lain selain darah:
Jika air seni keruh kemerahan disertai dengan demam tinggi, menggigil, nyeri punggung bawah yang parah, muntah, atau jika Anda tidak dapat buang air kecil sama sekali, segera cari pertolongan medis darurat. Ini bisa menandakan infeksi ginjal serius atau sumbatan.
Mendiagnosis penyebab pasti air seni keruh kemerahan memerlukan evaluasi profesional. Dokter akan melakukan beberapa langkah diagnostik:
Mengabaikan air seni yang keruh kemerahan adalah risiko besar. Meskipun terkadang penyebabnya ringan, potensi adanya batu yang besar, infeksi yang menyebar, atau—dalam kasus yang lebih jarang—kanker saluran kemih, menuntut pemeriksaan cepat dan akurat. Pastikan Anda mendapatkan evaluasi medis yang tepat untuk mengembalikan kesehatan sistem kemih Anda.