AISI 347 adalah salah satu paduan baja tahan karat austenitik yang sangat penting, terutama dikenal karena stabilitasnya yang unggul pada suhu tinggi. Baja ini merupakan turunan dari AISI 304 yang terkenal, namun dengan penambahan unsur stabilisasi, yaitu Niobium (Columbium), yang memberikan perbedaan signifikan dalam aplikasinya, khususnya dalam lingkungan yang membutuhkan ketahanan terhadap korosi intergranular setelah terpapar suhu tinggi.
Kunci dari kinerja luar biasa AISI 347 terletak pada komposisi kimianya. Seperti baja tahan karat seri 300 lainnya, ia mengandung Kromium (Cr) untuk ketahanan korosi dan Nikel (Ni) untuk mempertahankan struktur austenitiknya pada suhu kamar dan tinggi. Namun, yang membedakannya adalah adanya Niobium (Nb). Dalam standar ASTM, Niobium sering disebut sebagai Columbium (Cb).
Penambahan Niobium bertujuan untuk mengikat Karbon (C) dalam paduan tersebut. Baja tahan karat seri 300, terutama ketika dipanaskan dalam rentang suhu kritis (sekitar 450°C hingga 870°C), rentan terhadap pembentukan karbida kromium di sepanjang batas butir. Fenomena ini disebut sensitisasi, yang secara drastis mengurangi ketahanan baja terhadap korosi di lingkungan asam atau lembap.
Dengan adanya Niobium, ia membentuk Niobium Karbida (NbC) yang stabil, sehingga mencegah Kromium bebas bergabung dengan Karbon membentuk Kromium Karbida (Cr23C6). Hal ini memastikan bahwa kandungan Kromium tetap tersedia dalam matriks baja untuk membentuk lapisan pasif pelindung, sehingga ketahanan korosi pada batas butir tetap terjaga bahkan setelah proses pengelasan atau paparan suhu tinggi yang berkepanjangan.
Baja AISI 347 menawarkan serangkaian karakteristik yang membuatnya ideal untuk aplikasi khusus:
Berkat kombinasi ketahanan suhu tinggi dan ketahanan korosi, AISI 347 banyak digunakan dalam industri di mana keandalan struktural pada lingkungan yang menantang sangat penting. Aplikasi ini mencakup sektor-sektor berikut:
Seringkali, AISI 347 dibandingkan dengan paduan stabil lainnya seperti AISI 321 (yang menggunakan Titanium sebagai stabilisator) atau 304L (versi karbon rendah). Meskipun 304L menawarkan ketahanan sensitisasi yang baik pada suhu pengoperasian yang lebih rendah, AISI 347 dan 321 lebih unggul pada suhu operasional yang sangat tinggi.
Perbedaan antara 347 (Niobium stabil) dan 321 (Titanium stabil) sering kali didasarkan pada preferensi pabrikan atau persyaratan spesifik lingkungan korosif. Namun, Niobium dalam 347 sering dianggap memberikan stabilitas yang sedikit lebih baik dalam beberapa lingkungan oksidasi pada suhu tertinggi.
Fabrikasi AISI 347 relatif mudah. Ia dapat dibentuk dengan proses pembengkokan dan permesinan standar. Namun, perlu diperhatikan bahwa sifat pengerasan regangan (strain hardening) pada baja austenitik memerlukan peralatan yang lebih kuat saat proses pembentukan dingin. Untuk pengelasan, meskipun 347 resisten terhadap sensitisasi, disarankan untuk menggunakan kawat las atau elektroda yang mengandung Niobium (misalnya ER347 atau E347) untuk memastikan integritas material hasil las tetap terjaga.
Secara keseluruhan, AISI 347 tetap menjadi standar industri untuk aplikasi yang membutuhkan material yang dapat diandalkan dalam kondisi suhu tinggi yang rentan menyebabkan korosi batas butir. Keputusan untuk memilih 347 sering didasarkan pada kebutuhan spesifik untuk ketahanan termal yang superior dibandingkan paduan kromium-nikel standar.