Baja tahan karat (stainless steel) AISI 440C adalah salah satu paduan martensitik yang paling populer dan banyak digunakan dalam industri yang menuntut ketahanan aus yang tinggi dan kekerasan ekstrem setelah perlakuan panas. Didefinisikan oleh standar American Iron and Steel Institute (AISI), grade 440C menonjol karena kandungan karbonnya yang sangat tinggi—biasanya sekitar 0.95% hingga 1.20%. Kandungan karbon inilah yang memberikan kemampuan baja ini untuk mencapai tingkat kekerasan Rockwell C (HRC) yang sangat tinggi, seringkali melebihi 58 HRC.
Sebagai baja martensitik, 440C memiliki komposisi kimia yang memungkinkan pengerasan melalui proses pendinginan cepat (quenching) dan tempering. Meskipun menawarkan ketahanan aus yang superior, sifat ketahanan korosinya sedikit di bawah baja tahan karat austenitik seperti seri 300 (misalnya 304 atau 316), namun tetap memadai untuk banyak aplikasi yang tidak terpapar lingkungan laut yang ekstrem atau bahan kimia korosif berat.
Kinerja luar biasa dari AISI 440C sangat bergantung pada komposisi kimianya yang unik, terutama kandungan kromium (Cr) dan karbon (C) yang tinggi.
Kombinasi antara kekerasan yang bisa dicapai dan ketahanan korosi yang memadai menjadikan 440C pilihan utama untuk aplikasi di mana umur pakai komponen sangat bergantung pada kemampuan material menahan gesekan dan abrasi.
Penting untuk dicatat bahwa proses perlakuan panas (heat treatment) adalah faktor krusial dalam menentukan sifat akhir 440C. Untuk mencapai kekerasan maksimum, baja ini harus menjalani austenitisasi pada suhu tinggi, diikuti pendinginan yang cepat, dan kemudian tempering pada suhu yang lebih rendah untuk mengurangi kerapuhan tanpa mengorbankan kekerasan secara signifikan.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, pengguna harus mempertimbangkan beberapa keterbatasan material ini. Karena kandungan karbonnya yang tinggi, 440C dikenal memiliki tingkat keuletan (ductility) yang lebih rendah dibandingkan baja tahan karat lainnya. Hal ini berarti ia lebih rentan terhadap retak jika dibengkokkan secara berlebihan saat dingin.
Selain itu, ketahanan korosinya, meskipun baik, tidak sebanding dengan baja seri 300. Di lingkungan yang sangat asam atau klorida tinggi (seperti air laut), 440C rentan terhadap pitting korosi jika tidak dijaga kebersihannya. Oleh karena itu, pembersihan dan pemeliharaan rutin sangat disarankan untuk menjaga performa jangka panjangnya. Proses pengelasan (welding) pada 440C juga menantang dan memerlukan prosedur pra-panas dan pasca-panas yang hati-hati untuk mencegah retak termal.