Anggrek Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek yang sangat populer di kalangan penghobi maupun kolektor karena variasi warna dan bentuk bunganya yang memukau. Namun, keindahan ini seringkali diuji ketika anggrek tersebut berpindah tangan dari nursery ke rumah baru. Proses krusial yang menentukan keberhasilan adaptasi tanaman adalah **aklimatisasi anggrek Dendrobium**.
Aklimatisasi adalah tahapan di mana anggrek yang biasanya tumbuh dalam kondisi lingkungan yang sangat terkontrol (seperti rumah kaca dengan kelembapan tinggi dan suhu stabil) mulai diperkenalkan secara bertahap ke kondisi lingkungan baru di tempat penanamannya. Kegagalan dalam tahapan ini sering menyebabkan stres berat, kerontokan daun, hingga kematian. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai proses ini sangat penting.
Kebanyakan anggrek Dendrobium yang kita beli berasal dari lingkungan pembibitan yang memiliki parameter lingkungan optimal, seringkali dengan kelembapan relatif (RH) di atas 70% dan cahaya yang tersebar sempurna. Ketika anggrek dipindahkan, mereka akan mengalami "kejutan lingkungan". Daun dan akar yang terbiasa dengan kelembapan tinggi tiba-tiba menghadapi udara yang lebih kering. Untuk menghindari penguapan air berlebih dari daun sebelum akar sempat beradaptasi menyerap air dari media baru, perkenalan harus dilakukan secara perlahan.
Proses aklimatisasi yang efektif biasanya memakan waktu antara dua hingga empat minggu, tergantung pada kondisi awal tanaman dan lingkungan baru Anda.
Setelah tiba, jangan langsung memindahkan anggrek ke media tanam permanen. Periksa dengan teliti tanda-tanda hama atau penyakit. Jika anggrek masih berada dalam pot plastik kecil dengan media tanam lama (misalnya moss atau kulit kayu yang sangat padat), pertimbangkan untuk tidak mengganti media sepenuhnya pada hari pertama. Biarkan tanaman beristirahat selama 1-2 hari di area teduh.
Ini adalah fase paling penting dalam aklimatisasi anggrek Dendrobium. Tujuannya adalah mempertahankan kelembapan di sekitar daun tanpa membuat media terlalu basah yang berisiko busuk akar.
Gunakan metode "mini-greenhouse" atau sungkup plastik tipis. Letakkan tanaman di dalam wadah besar yang ditutup plastik bening, pastikan udara tetap bersirkulasi minimal (buat beberapa lubang kecil). Kelembapan tinggi di dalam sungkup akan mengurangi kebutuhan air dari daun.
Jika Anda memutuskan untuk mengganti media, lakukan dengan hati-hati. Pastikan akar tidak terluka. Gunakan media yang lebih kasar atau lebih berongga daripada media lama, misalnya campuran kulit kayu pinus ukuran sedang, sekam bakar, dan sedikit arang. Dendrobium menyukai aerasi yang baik.
Setelah repotting, siram sedikit saja, jangan sampai tergenang. Kembalikan ke area naungan selama beberapa hari.
Setelah satu minggu dan Anda melihat tidak ada tanda-tanda layu pada daun, mulailah mengurangi tingkat kelembapan lingkungan secara perlahan.
Buka sedikit penutup sungkup atau tinggalkan tutupnya dalam keadaan sedikit terbuka selama beberapa jam setiap hari. Ini memaksa tanaman untuk mulai membuka stomatanya dan menyesuaikan diri dengan RH lingkungan luar. Proses ini harus dilakukan selama minimal seminggu penuh.
Anggrek Dendrobium membutuhkan cahaya yang cukup terang namun tidak menyengat. Selama aklimatisasi, tempatkan mereka di bawah naungan 50-70% atau di bawah naungan pohon yang tidak terlalu rapat.
Penyiraman selama aklimatisasi harus lebih jarang daripada biasanya. Tunggu hingga media hampir kering sebelum menyiram kembali. Akar yang sehat akan berwarna hijau terang atau keputihan, bukan cokelat gelap atau lembek.
Keberhasilan dalam aklimatisasi anggrek Dendrobium tidak hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang memastikan tanaman tersebut memiliki energi yang cukup untuk melanjutkan pertumbuhan vegetatif dan, pada akhirnya, menghasilkan bunga yang indah. Kesabaran adalah kunci utama dalam perawatan anggrek.