Bacaan Penghulu Sebelum Akad Nikah: Persiapan Jiwa Menuju Janji Suci

Simbol kesatuan dan janji suci.

Akad nikah adalah momen puncak dalam sebuah pernikahan, sebuah upacara sakral di mana dua insan mengikat janji suci di hadapan Allah SWT dan para saksi. Sebelum prosesi ijab kabul yang menegangkan itu tiba, biasanya terdapat sesi pengarahan atau nasihat yang disampaikan oleh penghulu atau petugas pencatat nikah. Sesi ini bukan sekadar formalitas; ia adalah bekal rohani dan panduan praktis bagi calon mempelai untuk memulai babak baru kehidupan rumah tangga mereka.

Pentingnya Pembekalan Sebelum Akad

Mengapa pembacaan atau nasihat penghulu sebelum akad nikah begitu krusial? Pernikahan dalam pandangan agama adalah ibadah terpanjang. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai hakikat pernikahan, tanggung jawab masing-masing pihak, serta tujuan mulia dari perkawinan harus tertanam kuat sebelum ikatan resmi diucapkan. Nasihat ini berfungsi sebagai "penguat sinyal" agar kedua mempelai tidak hanya fokus pada kemeriahan acara, tetapi juga meresapi makna terdalam dari janji yang akan mereka ucapkan.

Pembekalan ini seringkali meliputi penekanan pada konsep ta'aruf (saling mengenal) yang telah usai dan kini beralih ke tahap tasharruf (mengelola rumah tangga). Penghulu berperan sebagai pemandu spiritual yang mengingatkan bahwa pernikahan bukanlah akhir dari pencarian, melainkan awal dari perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran, pengertian, dan komitmen tiada henti.

Materi Inti dalam Bacaan Penghulu

Meskipun redaksi bisa bervariasi tergantung lembaga atau wilayah, materi inti yang selalu ditekankan dalam arahan sebelum akad biasanya mencakup beberapa poin fundamental. Pertama, penekanan pada niat tulus. Calon suami dan istri diingatkan untuk memastikan bahwa niat pernikahan mereka adalah murni karena Allah, untuk mencari keridhaan-Nya, membina keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, dan menegakkan syiar agama.

Kedua, penjelasan singkat mengenai tanggung jawab suami dan istri. Penghulu biasanya mengingatkan suami akan perannya sebagai qawwam (pemimpin dan pelindung) yang wajib menafkahi lahir batin, serta mendidik keluarga. Sementara itu, istri diingatkan mengenai kewajibannya menjaga kehormatan suami, memelihara rumah tangga, dan taat dalam hal kebaikan. Penjelasan ini bertujuan menghindari kesalahpahaman fundamental setelah pernikahan berlangsung.

Fokus pada Kesinambungan dan Komunikasi

Salah satu tantangan terbesar dalam rumah tangga baru adalah fase adaptasi. Dalam nasihat pra-akad, seringkali ditekankan bahwa perbedaan pendapat itu wajar, namun harus disikapi dengan kepala dingin. Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci utama. Penghulu menekankan pentingnya menghindari menyimpan unek-unek yang dapat menumpuk menjadi konflik besar.

Nasihat ini juga sering menyentuh sisi spiritual, misalnya pentingnya menjaga shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an bersama, serta menciptakan suasana rumah yang senantiasa mengingat Tuhan. Kehadiran unsur ilahiah ini yang membedakan pernikahan dalam pandangan Islam dengan konsep perkawinan sekuler; yaitu adanya pengawasan ilahi yang menuntut kedua belah pihak untuk senantiasa berintrospeksi diri.

Menyambut Janji Suci dengan Ketenangan

Momen sesaat sebelum ijab kabul seringkali diwarnai ketegangan. Oleh karena itu, arahan dari penghulu berfungsi sebagai penenang batin. Dengan memahami secara utuh apa yang akan mereka lakukan—yaitu membuat perjanjian yang mengikat di dunia dan akhirat—maka calon pengantin diharapkan dapat mengucapkan janji tersebut dengan penuh kesadaran, keyakinan, dan ketenangan hati.

Kesimpulannya, bacaan penghulu sebelum akad nikah adalah ritual persiapan mental dan spiritual yang tak ternilai harganya. Ini adalah bekal terakhir sebelum gerbang rumah tangga dibuka. Nasihat tersebut memastikan bahwa janji yang akan diucapkan bukan sekadar rangkaian kata yang terucap di bibir, melainkan sumpah sehidup semati yang berlandaskan ilmu, iman, dan kesiapan untuk menerima segala dinamika kehidupan berumah tangga. Memahami dan meresapi setiap kalimat yang disampaikan oleh penghulu adalah langkah pertama menuju pernikahan yang diberkahi dan langgeng.

🏠 Homepage