Panduan Lengkap: Cara Buat Saringan Air Sumur Mandiri

Ilustrasi Saringan Air Sederhana Bertingkat Wadah Luar Air Sumur Kerikil Kasar Pasir Kasar Arang Aktif Air Bersih

Air sumur seringkali menjadi sumber kehidupan utama di banyak rumah tangga, namun kualitasnya bisa sangat bervariasi. Masalah umum seperti bau tidak sedap, warna keruh, atau kandungan mineral berlebih (seperti zat besi) seringkali membuat air kurang layak konsumsi langsung. Solusi yang efektif dan ekonomis adalah dengan buat saringan air sumur sendiri di rumah. Metode DIY ini memanfaatkan prinsip filtrasi berlapis yang terbukti mampu meningkatkan kejernihan dan mengurangi kontaminan padat.

Mengapa Perlu Membuat Saringan Air Sendiri?

Sistem filtrasi komersial memang menawarkan kemudahan, tetapi harganya bisa sangat mahal. Dengan membangun saringan air sederhana berbasis gravitasi, Anda bisa mendapatkan air yang jauh lebih baik dengan biaya yang relatif rendah. Ini sangat ideal untuk kebutuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) atau bahkan pra-filtrasi sebelum disalurkan ke sistem pemurnian utama.

Prinsip kerjanya sederhana: air dilewatkan melalui beberapa lapisan material penyaring dengan ukuran partikel yang semakin halus, menangkap sedimen, lumpur, dan beberapa zat organik. Meskipun ini bukan pengganti filter RO (Reverse Osmosis) untuk air minum murni, ini adalah langkah krusial pertama dalam mengolah air sumur yang keruh.

Bahan-Bahan Utama untuk Saringan Air Sumur

Keberhasilan sistem ini bergantung pada pemilihan media penyaring yang tepat. Anda akan membutuhkan wadah besar (idealnya dua ember plastik bertingkat atau drum), dan media filtrasi. Berikut adalah daftar bahan yang umum digunakan, disusun dari lapisan paling atas (paling kasar) hingga paling bawah (paling halus):

Langkah-Langkah Membuat Sistem Filtrasi Berlapis

Untuk buat saringan air sumur yang efektif, ikuti urutan pemasangan media berikut pada ember bagian atas (ember yang akan menerima air kotor):

  1. Persiapan Wadah Atas: Bor beberapa lubang kecil di dasar ember bagian atas. Ini adalah tempat air bersih akan menetes ke ember penampung di bawahnya.
  2. Lapisan Pemisah Bawah: Letakkan kain saring atau ijuk kelapa (serabut) di dasar ember untuk mencegah media jatuh melalui lubang.
  3. Lapisan Arang Aktif (Tebal): Pasang lapisan arang aktif dengan ketebalan ideal 10 hingga 15 cm. Ini adalah inti pemurnian rasa dan bau.
  4. Lapisan Pasir Halus: Di atas arang aktif, letakkan lapisan pasir halus setebal 5-7 cm.
  5. Lapisan Pasir Kasar: Letakkan pasir kasar sekitar 5-7 cm di atas pasir halus.
  6. Lapisan Kerikil Kasar (Paling Atas): Lapisan teratas setebal 10 cm ini berfungsi untuk mencegah aliran air yang deras merusak lapisan di bawahnya.
  7. Persiapan Wadah Bawah: Wadah kedua berfungsi menampung air yang sudah disaring. Pastikan wadah ini dilengkapi keran keluaran yang mudah diakses.

Pengujian dan Perawatan Rutin

Setelah saringan selesai dirakit, sangat penting untuk melakukan pembilasan awal. Alirkan air bersih (bukan air sumur) perlahan melalui sistem hingga air yang keluar dari bawah tampak jernih. Setelah itu, baru gunakan air sumur Anda.

Perawatan rutin adalah kunci umur panjang saringan. Karena air sumur membawa banyak lumpur, lapisan atas (kerikil dan pasir kasar) akan cepat tersumbat. Setiap beberapa minggu atau bulan (tergantung seberapa keruh air awal Anda), Anda perlu membongkar dan mencuci lapisan kerikil dan pasir. Arang aktif memiliki masa pakai terbatas (biasanya 6 bulan hingga 1 tahun) dan harus diganti agar efektivitas penyerapannya tetap maksimal dalam hal buat saringan air sumur yang berkelanjutan.

Dengan pemahaman yang baik mengenai material dan cara perakitan, Anda dapat secara signifikan meningkatkan kualitas air sumur tanpa perlu investasi besar. Selamat mencoba membangun sistem filtrasi air mandiri Anda!

🏠 Homepage