Ikan cere, atau yang dikenal juga sebagai ikan nila kecil atau Rasbora (tergantung spesies lokal), merupakan komoditas perikanan air tawar yang memiliki potensi besar. Meskipun ukurannya relatif kecil, permintaan pasar untuk ikan cere—baik sebagai pakan alami, ikan hias, maupun konsumsi skala rumahan—cukup stabil. Budidaya ikan cere relatif mudah, adaptif terhadap berbagai kondisi air, dan memiliki siklus reproduksi yang cepat, menjadikannya pilihan ideal bagi peternak pemula.
Keunggulan utama ikan cere terletak pada ketahanannya. Ikan ini mampu bertahan hidup di lingkungan dengan kadar oksigen terlarut yang lebih rendah dibandingkan ikan konsumsi besar seperti lele atau nila. Selain itu, biaya pakan relatif rendah karena ikan cere adalah omnivora yang menyukai plankton alami dan serangga kecil. Ini mengurangi ketergantungan penuh pada pakan pelet komersial yang mahal.
Pemilihan wadah sangat menentukan keberhasilan. Ada beberapa opsi yang bisa digunakan, disesuaikan dengan skala usaha Anda:
Kolam tanah memberikan ekosistem yang paling alami bagi ikan cere karena memungkinkan tumbuhnya fitoplankton dan zooplankton sebagai pakan alami. Persiapan kolam meliputi pengeringan, pembersihan lumpur, dan pengapuran (menggunakan kapur dolomit) untuk menaikkan pH air dan membunuh patogen. Setelah itu, kolam perlu diisi air dan diberi pupuk organik (seperti kotoran ayam) untuk memicu pertumbuhan pakan alami.
Untuk skala rumahan atau urban, kolam terpal atau beton lebih praktis. Kelemahannya, Anda harus lebih intensif dalam pemberian pakan dan menjaga kualitas air karena tidak ada sumber pakan alami yang terbentuk secara otomatis. Pastikan kolam memiliki aerasi yang cukup, meskipun ikan cere tidak se-sensitif ikan hias tertentu.
Pemilihan indukan yang sehat adalah kunci. Carilah ikan cere yang aktif bergerak, tidak ada cacat fisik, dan memiliki warna cerah. Ikan cere dikenal sangat mudah berkembang biak secara alami di dalam kolam. Proses pemijahan (bertelur) biasanya dipicu oleh perubahan suhu air atau setelah periode hujan deras.
Untuk budidaya yang lebih terstruktur (bukan pembiakan alami), Anda perlu memisahkan indukan jantan dan betina. Setelah telur dibuahi dan menetas (biasanya 24-36 jam), burayak (larva ikan cere) akan mulai berenang bebas setelah menyerap kantung kuning telurnya habis (sekitar 3-5 hari).
Selama fase awal kehidupan (burayak hingga ukuran benih), makanan utama mereka adalah mikroorganisme air. Namun, ketika ukuran sudah mulai membesar, pakan tambahan perlu diberikan:
Kualitas air harus dipantau secara rutin. Ikan cere toleran, tetapi air yang keruh atau kadar amonia tinggi akan menyebabkan stres dan kematian massal. Pergantian air sebagian (sekitar 10-20%) perlu dilakukan secara berkala, terutama pada kolam tertutup. Pertahankan pH air antara 6.5 hingga 8.0.
Waktu panen sangat bergantung pada tujuan budidaya. Jika ditujukan untuk benih atau bibit, panen dapat dilakukan saat mencapai ukuran 1-3 cm. Jika ditujukan sebagai ikan konsumsi atau pakan, biasanya dibudidayakan hingga ukuran 5-7 cm. Proses panen dilakukan secara bertahap (pemilihan ukuran) atau panen total, menggunakan jaring halus agar ikan tidak terluka.
Budidaya ikan cere menawarkan jalur cepat menuju keuntungan di sektor akuakultur skala kecil. Dengan perawatan yang tepat dan pemahaman dasar ekosistem air, ikan kecil ini dapat memberikan hasil yang signifikan.