Kebutuhan akan sumber air yang stabil dan melimpah seringkali mendorong pemilik sumur bor untuk mempertimbangkan menambah kedalaman sumur yang sudah ada. Keputusan ini biasanya diambil ketika debit air menurun drastis atau ketika zona akuifer yang baru ditemukan berada di kedalaman yang lebih dalam. Namun, proses memperdalam sumur bor bukanlah pekerjaan sederhana; ia memerlukan perencanaan matang, peralatan khusus, dan pemahaman geologi setempat.
Sebelum memulai langkah teknis, penting untuk memahami bahwa menambah kedalaman sumur (re-drilling atau deepening) harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada casing sumur yang sudah ada atau kontaminasi silang antar lapisan air tanah. Berikut adalah panduan langkah demi langkah mengenai cara menambah kedalaman sumur bor secara efektif.
Ilustrasi proses penambahan kedalaman sumur bor.
1. Evaluasi Kondisi Sumur Eksisting
Langkah pertama yang krusial adalah mengevaluasi sumur bor yang sudah ada. Pengecekan meliputi:
- Kondisi Casing: Pastikan casing (pipa pelindung) sumur masih utuh dan tidak mengalami keruntuhan atau korosi parah. Jika casing rusak di kedalaman tertentu, memperdalamnya tanpa perbaikan bisa menyebabkan kegagalan total.
- Peta Geologi Lokal: Konsultasikan dengan ahli hidrogeologi untuk mengetahui potensi lapisan akuifer di bawah titik sumur saat ini. Ini membantu memprediksi kedalaman target yang realistis.
- Diameter Sumur: Menambah kedalaman biasanya membutuhkan mata bor yang diameternya sama atau sedikit lebih kecil dari diameter casing eksisting, tergantung metode yang digunakan.
2. Pemilihan Metode Pendalaman Sumur
Ada dua metode utama yang umum digunakan untuk menambah kedalaman sumur bor, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya:
A. Metode "Open Hole" (Tanpa Casing Baru)
Metode ini dilakukan dengan melepaskan casing pada kedalaman tertentu dan melanjutkan pengeboran di bawah zona penyaring (saringan) yang lama. Ini memerlukan kondisi geologi yang stabil (misalnya, lapisan batuan padat) agar lubang bor tidak runtuh.
- Proses: Melanjutkan pengeboran menggunakan mata bor yang lebih kecil daripada casing utama, lalu membiarkan lubang terbuka (open hole) untuk menangkap air di lapisan baru.
- Risiko: Jika lapisan tanahnya lunak (pasir lepas), lubang bisa ambles dan menutup saluran air yang lama.
B. Metode "Underreaming" atau Pengeboran Ulang Total
Jika kondisi geologi tidak memungkinkan metode open hole, atau jika kedalaman yang dibutuhkan sangat signifikan, metode yang lebih aman adalah melakukan pengeboran ulang penuh (re-drilling) atau menggunakan teknik underreaming.
- Underreaming: Proses memperbesar diameter lubang bor di bawah casing yang sudah ada, kemudian memasukkan pipa casing baru yang lebih kecil untuk menutupi zona baru tersebut.
- Re-drilling Parsial: Jika sumur lama masih bisa digunakan sebagai panduan, sumur baru dibor sejajar, namun lebih dalam, dan kemudian dihubungkan. Metode ini lebih mahal tetapi memberikan kontrol kualitas yang lebih baik.
3. Prosedur Teknis Selama Pengeboran
Ketika proses pengeboran dilanjutkan, pengendalian lumpur bor (mud drilling) atau udara (air percussion) menjadi sangat vital.
- Pengangkatan Material: Material hasil bor harus dikeluarkan secara efisien dari lubang. Kedalaman yang lebih besar berarti waktu dan tenaga yang lebih besar untuk mengangkat cutting material.
- Pemasangan Casing (Jika Diperlukan): Jika zona yang ditembus memiliki formasi yang mudah runtuh, casing baru harus segera dipasang seiring dengan bertambahnya kedalaman untuk menjaga stabilitas lubang.
- Pengujian Hidrostatik: Setelah mencapai kedalaman target, dilakukan pengujian sederhana untuk memastikan zona akuifer baru telah terhubung dan menghasilkan air dengan debit yang memuaskan sebelum pemasangan saringan permanen.
4. Finishing dan Pemulihan Sumur
Setelah kedalaman baru tercapai dan zona air baru teridentifikasi, langkah terakhir adalah "finishing". Ini melibatkan pemasangan saringan (screen) di zona air yang baru, penempatan material filter (gravel pack) di sekitar saringan, dan kemudian melakukan proses well development. Well development bertujuan membersihkan lumpur sisa pengeboran dari pori-pori formasi batuan agar air dapat mengalir bebas ke dalam sumur. Debit air kemudian diuji kembali untuk memastikan investasi penambahan kedalaman memberikan hasil yang diharapkan.