Aqiqah merupakan sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) dalam Islam sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak. Prosesi aqiqah melibatkan penyembelihan hewan ternak (biasanya kambing atau domba) sesuai dengan syariat. Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan aqiqah adalah siapa yang sebaiknya melakukan penyembelihan tersebut. Pertanyaan mengenai dalam menyembelih hewan aqiqah sebaiknya dilakukan oleh siapa seringkali muncul di kalangan umat Muslim yang ingin memastikan ibadah mereka sah dan sesuai tuntunan.
Kriteria Utama: Kemampuan dan Keahlian
Secara umum, penyembelihan hewan aqiqah harus memenuhi standar syariat Islam, sama seperti penyembelihan hewan kurban atau untuk konsumsi halal lainnya. Hal ini memerlukan keahlian khusus agar hewan tidak tersiksa dan darah keluar dengan sempurna, yang merupakan syarat kehalalan.
Dalam hal dalam menyembelih hewan aqiqah sebaiknya dilakukan oleh orang yang memenuhi kriteria berikut:
- Muslim (Beragama Islam): Penyembelih harus beragama Islam, karena proses penyembelihan (dzبح - dzabihah) yang disyariatkan hanya sah dilakukan oleh seorang Muslim yang berakal dan baligh.
- Memiliki Keahlian (Mahir): Orang yang menyembelih harus mampu menggunakan pisau yang sangat tajam dan mengetahui tata cara penyembelihan yang benar, yaitu memutus tiga saluran vital (tenggorokan/pernapasan, kerongkongan/makanan, dan dua urat nadi utama di leher) dengan cepat dan tanpa keraguan.
- Tidak Sedang dalam Ihram (Bagi Pelaksana Aqiqah/Keluarga): Meskipun ini lebih ketat pada konteks haji/umrah, prinsipnya adalah menjalankan sesuai tuntunan. Namun, bagi tukang jagal profesional, ini umumnya tidak menjadi masalah selama ia menjalankan tugasnya.
Pilihan Pelaksana Penyembelihan
Berdasarkan kriteria di atas, terdapat beberapa opsi praktis mengenai siapa yang dapat dipercaya untuk melakukan penyembelihan:
1. Pemilik Hewan Sendiri (Jika Mampu)
Jika orang tua atau wali dari anak yang diaqiqahi memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai dalam menyembelih hewan sesuai syariat, maka ia boleh melakukannya sendiri. Ini sering dianggap lebih afdhal (utama) karena melibatkan partisipasi langsung dalam ibadah syukur tersebut. Namun, jika keraguan akan kemampuan teknis atau kebersihan proses menyembelih muncul, lebih baik menyerahkannya kepada ahlinya.
2. Tukang Jagal Muslim yang Profesional
Ini adalah pilihan yang paling umum dan paling aman dari sisi teknis. Jika Anda menggunakan jasa rumah potong hewan (RPH) atau tukang jagal lokal, pastikan mereka adalah Muslim yang terpercaya. Penting untuk mengawasi atau setidaknya memastikan bahwa proses penyembelihan mengikuti kaidah Islam, termasuk membaca Bismillah sebelum menyembelih.
3. Tokoh Agama atau Pemuka Masyarakat yang Kompeten
Dalam beberapa tradisi, penyembelihan dilakukan oleh seorang kiai, ustadz, atau tokoh masyarakat yang dikenal memiliki integritas dan keahlian memotong hewan secara syar’i. Keuntungan dari pilihan ini adalah adanya nilai keberkahan dan keiklasan dalam pelaksanaan ritual.
Pentingnya Mengucapkan Basmalah
Terlepas dari siapa yang melakukan penyembelihan, aspek krusial yang tidak boleh terlewatkan adalah membaca Basmalah (Bismillah Wallahu Akbar). Dalam urusan dalam menyembelih hewan aqiqah sebaiknya dilakukan oleh siapa pun, niat dan penyebutan nama Allah saat proses pemotongan adalah syarat kehalalan daging tersebut. Jika penyembelih lupa atau sengaja meninggalkannya, daging hasil sembelihan tersebut bisa menjadi haram untuk dikonsumsi oleh keluarga yang berniat aqiqah.
Oleh karena itu, ketika menyerahkan tugas penyembelihan kepada orang lain, sangat disarankan untuk mengingatkan mereka agar selalu membaca Basmalah dan takbir sebelum mengalirkan darah hewan.
Prosedur Setelah Penyembelihan
Setelah hewan disembelih dengan benar, daging hasil aqiqah biasanya diolah (dimasak) atau dibagikan dalam keadaan mentah kepada mereka yang berhak menerimanya. Sunnah aqiqah menganjurkan pembagian daging dalam tiga porsi, meskipun pembagian keseluruhan dalam keadaan matang juga diperbolehkan (tergantung mazhab dan kebiasaan setempat).
Kesimpulannya, dalam menyembelih hewan aqiqah sebaiknya dilakukan oleh individu yang beragama Islam, memiliki keahlian memotong hewan secara syar’i, dan memastikan bahwa setiap tahapan dilakukan dengan penuh kesadaran dan penyebutan nama Allah SWT. Prioritaskan keabsahan dan kebersihan proses di atas faktor lainnya.