Ilustrasi Sederhana Ikan Arapaima Amazon
Arapaima, atau yang juga dikenal sebagai Pirarucu (nama lokal di Brasil), adalah salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. Berasal dari cekungan Sungai Amazon di Amerika Selatan, ikan raksasa ini telah menjadi legenda hidup di antara komunitas lokal maupun para ahli ichthyologi. Dikenal karena ukurannya yang masif, kulitnya yang berlapis baja, dan kemampuannya untuk bernapas di udara, Arapaima Amazon adalah adaptasi sempurna dari lingkungan perairan tropis yang keras.
Secara ilmiah, ikan ini masuk dalam genus Arapaima dan merupakan salah satu spesies yang paling kuno di antara ikan bertulang sejati. Kehadirannya sangat vital bagi ekosistem sungai tempatnya berada, meskipun kini populasinya terancam oleh penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan.
Salah satu karakteristik paling menakjubkan dari Arapaima adalah kebutuhan uniknya untuk menghirup udara atmosfer. Meskipun memiliki insang yang berfungsi penuh, Arapaima harus secara berkala naik ke permukaan air untuk menelan udara. Hal ini dikarenakan perairan Amazon sering kali memiliki kadar oksigen yang sangat rendah, terutama selama musim kemarau atau di area rawa-rawa yang terisolasi. Kantung renang yang dimodifikasi berfungsi sebagai semacam paru-paru primitif, memungkinkan mereka bertahan hidup di kondisi anoksik (kekurangan oksigen) yang akan mematikan bagi sebagian besar ikan lain.
Tingkat adaptasi ini juga memengaruhi perilaku berburunya. Mereka cenderung menjadi predator penyergap yang mengandalkan pergerakan tiba-tiba dan kekuatan untuk menelan mangsa utuh, mulai dari ikan lain hingga kadang-kadang burung atau mamalia kecil yang terlalu dekat dengan permukaan air.
Arapaima dewasa bisa mencapai panjang lebih dari 3 meter dan berat mencapai 200 kilogram, meskipun spesimen sebesar itu kini jarang ditemukan karena tekanan penangkapan. Ukuran mereka yang kolosal tidak hanya berfungsi untuk menakut-nakuti predator, tetapi juga didukung oleh sistem pertahanan luar biasa: sisiknya.
Sisik Arapaima terkenal sangat keras dan tahan lama. Struktur sisik ini terdiri dari lapisan mineral luar yang keras dan lapisan kolagen dalam yang berfungsi meredam benturan. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa lapisan ini sangat efisien dalam melindungi ikan dari gigitan predator utama mereka saat masih muda, yaitu ikan Piranha. Lapisan ganda ini membuatnya hampir kebal terhadap gigitan tajam Piranha, sebuah mekanisme pertahanan evolusioner yang luar biasa.
Meskipun ukurannya besar, Arapaima menghadapi tantangan besar. Dalam sejarah, mereka adalah target utama perikanan komersial karena dagingnya yang dianggap lezat dan bebas duri. Karena kebutuhan mereka untuk naik ke permukaan, mereka sangat mudah ditangkap, terutama ketika air surut dan mereka terperangkap di kolam-kolam kecil.
Akibat penangkapan yang berlebihan, populasi liar Arapaima telah menurun drastis di banyak wilayah. Untungnya, banyak negara di Amazon kini menerapkan regulasi ketat, termasuk penangkapan berkelanjutan yang dikelola oleh komunitas lokal, dan mempromosikan akuakultur (budidaya) Arapaima. Praktik berkelanjutan ini bertujuan untuk menjaga populasi liar sambil memenuhi permintaan pasar. Perubahan iklim dan deforestasi yang merusak habitat juga menjadi ancaman serius yang perlu ditangani untuk memastikan kelangsungan hidup sang raksasa ini. Melindungi Sungai Amazon berarti melindungi salah satu keajaiban alam terbesar di dunia akuatik.