Panduan dan Contoh Jawaban Ijab Kabul Mempelai Pria

Momen sakral pengucapan janji pernikahan.

Ijab kabul merupakan inti dari sebuah pernikahan dalam hukum Islam. Momen ini adalah penyerahan dan penerimaan resmi antara wali mempelai wanita (biasanya ayah) dan mempelai pria. Bagi mempelai pria, mengucapkan kalimat kabul adalah penanda sahnya ikatan pernikahan di mata agama dan negara.

Karena sakralnya momen ini, persiapan mental dan pelafalan yang benar sangat ditekankan. Kesalahan kecil dalam lafal atau susunan kata dapat membatalkan prosesi jika tidak segera diperbaiki sesuai tuntunan agama.

Memahami Struktur Ijab Kabul

Proses ijab kabul umumnya terdiri dari tiga bagian utama: Ijab (penyerahan), Kabul (penerimaan), dan penyerahan mahar (maskawin). Bagian yang paling krusial dan membutuhkan fokus penuh dari mempelai pria adalah **Kabul**.

Sebelum mempelai pria mengucapkan kabul, wali nikah (atau yang mewakilinya) akan mengucapkan ijab, yang sering kali diawali dengan kalimat penyerahan yang jelas. Contoh umum ijab sering kali mencakup penyerahan "dirinya" (maksudnya hak perwalian atas mempelai wanita) atau "anak saya" dengan menyebutkan nama mempelai wanita.

Formula Jawaban Ijab Kabul Mempelai Pria

Jawaban kabul dari mempelai pria haruslah lugas, jelas, dan sesuai dengan lafal ijab yang diucapkan wali. Jawaban ini harus mengandung unsur penerimaan janji tersebut secara sadar dan tanpa paksaan.

Secara umum, formula kabul harus mengandung unsur berikut:

  1. Pengakuan diri sebagai penerima.
  2. Penyebutan nama mempelai wanita yang dinikahi.
  3. Pernyataan menerima dengan lafal yang setara dengan ijab.
  4. Penyebutan besaran mahar yang telah disepakati.
Contoh Jawaban Kabul (Model Umum di Indonesia):

"Saya terima nikahnya [Nama Lengkap Mempelai Wanita] binti [Nama Ayah Mempelai Wanita] dengan maskawin berupa [Sebutkan Mahar, misalnya: emas 24 gram dibayar tunai/kontan]."

Penting untuk dicatat bahwa lafal ini harus diucapkan dengan suara yang jelas, tidak terputus-putus, dan dengan jeda yang tepat sesuai instruksi penghulu atau petugas KUA.

Tata Cara Pengucapan yang Benar

Banyak calon mempelai pria merasa gugup saat momen ini tiba. Berikut adalah tips agar jawaban ijab kabul berjalan lancar:

1. Dengarkan Ijab dengan Seksama

Fokus utama Anda adalah mendengarkan setiap kata yang diucapkan wali. Jangan terburu-buru menjawab sebelum kalimat ijab selesai diucapkan secara penuh.

2. Ucapkan dengan Lantang dan Jelas

Kejelasan suara menunjukkan kesungguhan dan kesadaran penuh Anda. Meskipun gugup, usahakan volume suara Anda cukup untuk didengar oleh semua yang hadir dan terekam oleh saksi.

3. Jangan Mengubah Kalimat Pokok

Jika wali menggunakan versi bahasa tertentu (misalnya bahasa Arab atau versi baku KUA setempat), usahakan untuk mengikutinya. Jika Anda ingin menggunakan versi yang berbeda, diskusikan dan pastikan penghulu menyetujuinya terlebih dahulu. Dalam banyak kasus, keseragaman lafal sangat diutamakan.

4. Pengulangan Jika Diperlukan

Jika ada salah ucap atau penghulu merasa ada bagian yang kurang jelas, Anda mungkin diminta mengulang. Tetap tenang dan ulangi lafal sesuai arahan. Ini bukan berarti pernikahan batal, melainkan hanya koreksi lafal agar akad sah sempurna.

5. Menyebutkan Mahar Secara Spesifik

Pastikan Anda mengingat detail mahar (jumlah, jenis, status pembayaran: tunai/diangsur) yang telah disepakati sebelumnya. Mahar harus disebutkan dalam lafal kabul.

Variasi Jawaban Kabul Berdasarkan Adat dan Agama

Meskipun inti ajaran Islamnya sama, praktik di lapangan terkadang memiliki variasi, terutama dalam penyebutan nama dan bahasa. Di beberapa daerah, kabul dilakukan dalam bahasa Arab penuh, meskipun mayoritas di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai jembatan.

Jika pernikahan dilakukan di bawah naungan Kantor Urusan Agama (KUA), lafal yang digunakan umumnya sudah terstandarisasi untuk memudahkan pencatatan sipil dan memastikan kesesuaian syariat.

Intinya, jawaban ijab kabul mempelai pria adalah pernyataan penerimaan tunggal yang berisikan nama wanita yang dinikahi dan mahar yang disanggupi. Pengucapan ini adalah titik balik di mana dua individu resmi menjadi suami istri secara agama.

Latihan di rumah, meski hanya di depan cermin, sangat disarankan. Memahami makna di balik setiap kata yang Anda ucapkan akan menambah kekhusyukan dan meminimalkan risiko kesalahan pada hari besar Anda.

🏠 Homepage