Ilustrasi sistem pemompaan air tanah.
Memperoleh pasokan air bersih dari sumur yang memiliki kedalaman signifikan, seperti 20 meter, memerlukan perencanaan dan pemilihan peralatan yang tepat. Kedalaman ini berada di batas atas kemampuan pompa celup dangkal (submersible) standar dan sering kali membutuhkan solusi pompa jet (jet pump) yang memiliki konfigurasi khusus.
Jet pump bekerja berdasarkan prinsip Bernoulli, menggunakan ejector yang menciptakan vakum untuk menarik air ke atas. Untuk kedalaman 20 meter, konfigurasi pompa jet yang digunakan haruslah tipe dua pipa (two-pipe system) atau pompa jet tipe dalam (deep well jet pump). Pompa jet dangkal (single-pipe) biasanya hanya efektif hingga kedalaman sekitar 7-8 meter. Oleh karena itu, jika sumur Anda mencapai 20 meter, mengandalkan pompa jet dangkal hampir pasti akan mengakibatkan kinerja yang buruk atau kegagalan total dalam menarik air secara efisien.
Memilih jet pump untuk kedalaman 20 meter berarti Anda harus fokus pada kemampuan hisap (suction lift) pompa. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama:
Meskipun pompa jet menawarkan kemudahan perawatan karena motor berada di permukaan, untuk kedalaman 20 meter, pompa celup (submersible pump) seringkali menjadi pilihan yang lebih efisien secara energi. Pompa celup mendorong air dari bawah, bukan menariknya dari atas, sehingga mereka tidak dibatasi oleh batasan teoritis tekanan atmosfer seperti pompa jet.
Namun, jika lokasi sumur sulit dijangkau untuk perbaikan, atau jika Anda ingin menghindari menurunkan motor ke dalam air karena kekhawatiran kualitas air (misalnya air sangat berpasir), jet pump deep well tetap menjadi alternatif yang valid, asalkan spesifikasinya sesuai untuk head hisap 20 meter ditambah head dorong vertikal yang dibutuhkan.
Instalasi jet pump untuk kedalaman 20 meter memerlukan perhatian khusus pada pipa jet (pipa tekanan dan pipa hisap yang terhubung ke ejector). Kualitas sambungan dan material pipa harus tahan lama dan tidak bocor, karena kebocoran udara sekecil apa pun pada sisi isap akan menyebabkan pompa kehilangan primanya dan berhenti bekerja.
Pastikan saat pertama kali menggunakan, Anda melakukan proses 'priming' (pengisian air) dengan benar pada badan pompa sebelum dinyalakan. Meskipun pompa jet dirancang untuk self-priming setelah terpasang, priming awal sangat penting untuk memastikan ejector mulai bekerja secara efektif menarik air dari kedalaman 20 meter tersebut. Jika setelah priming dan penyalaan, debit air sangat kecil atau tidak ada, periksa kembali tekanan pada pipa jet atau posisi ejector.
Kesimpulannya, untuk sumur 20 meter, pilihlah deep well jet pump dengan spesifikasi HP dan diameter pipa yang sesuai untuk mengatasi hisap statis yang tinggi. Konsultasikan kurva kinerja pompa dengan produsen untuk memastikan pompa yang dipilih mampu menghasilkan debit yang Anda butuhkan pada head total 20 meter atau lebih.