Ketentuan Menyembelih Hewan Aqiqah Sesuai Syariat

Aqiqah adalah salah satu ibadah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) dalam agama Islam yang dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak. Pelaksanaan ibadah ini melibatkan prosesi penyembelihan hewan ternak yang memiliki ketentuan menyembelih hewan aqiqah yang harus dipenuhi, sebagaimana tuntunan dari Rasulullah SAW.

Memahami tata cara dan syarat sahnya penyembelihan adalah kunci agar ibadah aqiqah diterima oleh Allah SWT. Persiapan yang matang mencakup pemilihan hewan, jumlah hewan, hingga aspek teknis saat proses penyembelihan berlangsung.

Simbolisasi pelaksanaan syariat aqiqah.

1. Jumlah Hewan yang Disembelih

Jumlah hewan yang disembelih dalam aqiqah memiliki ketetapan spesifik berdasarkan jenis kelamin anak yang baru lahir:

Prinsip ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah. Meskipun demikian, jika hanya mampu satu ekor untuk laki-laki, hal tersebut tetap dibolehkan, namun keutamaan dua ekor lebih besar.

2. Syarat Keabsahan Hewan Aqiqah

Hewan yang digunakan untuk aqiqah harus memenuhi kriteria yang sama dengan hewan kurban. Pemilihan hewan yang sehat adalah bagian penting dari ketentuan menyembelih hewan aqiqah yang sah:

Usia Hewan

Hewan harus mencapai usia minimal yang telah ditetapkan syariat:

Kondisi Fisik Hewan

Hewan harus bebas dari cacat yang jelas dan parah. Cacat yang dapat menggugurkan keabsahan aqiqah meliputi:

3. Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Waktu ideal untuk melaksanakan aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran. Namun, jika ada kendala, diperbolehkan dilaksanakan pada hari ke-14 atau ke-21. Jika waktu tersebut terlewat, aqiqah tetap dapat dilaksanakan kapan saja setelahnya, meskipun keutamaan pada hari ketujuh sangat dianjurkan.

4. Tata Cara Penyembelihan Sesuai Syariat

Aspek teknis dalam proses penyembelihan adalah penekanan utama dalam ketentuan menyembelih hewan aqiqah agar menjadi halal dan bernilai ibadah. Prosedur ini harus dilakukan oleh seorang Muslim yang berakal sehat.

Niat dan Bacaan Doa

Sebelum menyembelih, niat yang ikhlas karena Allah SWT harus diucapkan. Kemudian, disunnahkan untuk membaca Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) dan Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk aqiqah, niat harus spesifik menyebutkan bahwa penyembelihan ini adalah untuk aqiqah anak bernama [Nama Anak].

Proses Penyembelihan

Penyembelihan harus dilakukan dengan cepat dan pisau harus sangat tajam. Tiga saluran utama harus terpotong sempurna, yaitu:

  1. Tenggorokan (saluran pernapasan/trakea).
  2. Kerongkongan (saluran makanan/esofagus).
  3. Dua pembuluh darah utama (vena jugularis) di leher.

Memotong urat nadi (arteri karotis) sangat penting untuk memastikan hewan mati karena kehabisan darah secara cepat dan meminimalkan penderitaan hewan.

5. Distribusi Daging Aqiqah

Setelah hewan disembelih dan diproses, daging aqiqah biasanya dibagi menjadi tiga bagian, sesuai dengan anjuran yang sering dipraktikkan meskipun tidak wajib dibagi rata secara persis:

Berbeda dengan kurban, sebagian ulama membolehkan daging aqiqah untuk dijual atau dimasak dan disajikan dalam acara syukuran. Namun, yang lebih utama adalah membagikannya sebagai sedekah kepada yang membutuhkan.

Mematuhi setiap ketentuan menyembelih hewan aqiqah memastikan bahwa tradisi ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga sebuah ibadah yang sempurna sesuai dengan sunnah Nabi, menghadirkan keberkahan bagi sang buah hati.

🏠 Homepage