Ilustrasi visual rasa asam pada rongga mulut.
Sensasi ketika **liur terasa asam** adalah pengalaman umum yang sering kali mengganggu kenyamanan sehari-hari. Meskipun sering dianggap sepele, rasa asam ini bisa menjadi petunjuk adanya perubahan pada keseimbangan pH di dalam mulut atau adanya masalah pencernaan yang lebih mendasar. Memahami akar penyebabnya adalah langkah pertama menuju penanganan yang efektif.
Rasa asam pada liur biasanya disebabkan oleh lonjakan asam lambung yang naik ke kerongkongan hingga mencapai rongga mulut, atau karena perubahan komposisi air liur itu sendiri. Berikut adalah beberapa pemicu paling umum:
Ini adalah penyebab paling sering. Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) terjadi ketika katup antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus bawah) melemah. Hal ini memungkinkan asam lambung (yang sangat korosif) untuk naik kembali (refluks). Ketika asam ini mencapai mulut, sensasi yang tertinggal adalah rasa asam yang kuat pada air liur, terutama setelah makan atau saat berbaring.
Air liur (saliva) berfungsi menetralkan asam di mulut. Jika produksi air liur berkurang drastis (xerostomia atau mulut kering), kemampuan netralisasi ini menurun. Kondisi seperti efek samping obat-obatan tertentu, dehidrasi, atau kondisi medis seperti Sindrom Sjögren dapat menyebabkan penurunan produksi air liur, yang membuat rasa asam lebih dominan karena tidak ada cukup cairan basa untuk melawannya.
Makanan yang sangat asam atau pedas, konsumsi minuman berkarbonasi atau sitrus secara berlebihan, dapat sementara waktu mengubah pH mulut. Selain itu, makan terlalu larut malam sebelum tidur meningkatkan risiko refluks asam, yang kemudian memicu sensasi liur terasa asam saat bangun pagi.
Meskipun kurang umum menyebabkan rasa asam yang persisten, infeksi parah pada gusi atau gigi berlubang yang dalam dapat memicu respons peradangan yang melibatkan keluarnya cairan yang mungkin memiliki rasa tidak biasa, termasuk asam. Kebersihan mulut yang buruk secara keseluruhan juga berkontribusi pada ketidakseimbangan flora bakteri di mulut.
Jika sensasi **liur terasa asam** hanya terjadi sesekali setelah mengonsumsi makanan tertentu, kemungkinan besar ini terkait dengan diet atau refluks ringan. Namun, jika kondisi ini terjadi hampir setiap hari, disertai dengan gejala lain seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), kesulitan menelan, batuk kronis, atau kerusakan enamel gigi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dini GERD atau gangguan pencernaan lainnya akan memastikan penanganan yang tepat.
Mengelola penyebab utamanya sering kali dapat meredakan gejala rasa asam pada air liur. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
Mengabaikan rasa asam yang persisten pada liur tidak disarankan. Meskipun sering kali merupakan gejala refluks yang umum, kondisi ini dapat merusak gigi dan kerongkongan dalam jangka panjang. Dengan menerapkan perubahan gaya hidup dan mencari bantuan profesional ketika diperlukan, Anda dapat mengembalikan keseimbangan pH alami dalam mulut Anda dan menghilangkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh liur yang terasa asam.
Semoga informasi ini membantu dalam memahami dan mengatasi masalah rasa asam pada air liur Anda.