Mata Kering dan Berair: Dilema yang Sering Terjadi

Ilustrasi Mata Kering dan Berair Gambarkan mata yang tampak iritasi, satu sisi menunjukkan tetesan air mata berlebihan, sisi lain menunjukkan mata yang tampak kering. Berair Kering

Kondisi mata kering dan mata berair mungkin terdengar kontradiktif, namun keduanya adalah masalah umum yang sering dialami banyak orang. Seringkali, ketika mata terasa kering, respons alami tubuh adalah memproduksi air mata berlebihan (berair) sebagai mekanisme kompensasi. Memahami akar permasalahan dari gejala yang saling bertentangan ini adalah langkah pertama menuju penanganan yang efektif.

Mengapa Mata Kering Terjadi?

Mata kering (Dry Eye Syndrome) terjadi ketika mata tidak menghasilkan air mata yang cukup, atau ketika kualitas air mata yang dihasilkan tidak memadai untuk melumasi permukaan mata secara efektif. Air mata sangat penting untuk menjaga kesehatan kornea dan memberikan penglihatan yang jelas. Komponen utama air mata terdiri dari lapisan minyak (lipid), air (aqueous), dan lendir (mucus).

Beberapa faktor utama yang menyebabkan mata kering meliputi:

Paradoks: Mata Kering Menyebabkan Mata Berair

Inilah bagian yang sering membingungkan. Mengapa mata yang kekurangan pelumas justru bisa terus-menerus mengeluarkan air mata?

Ketika permukaan mata mengalami iritasi parah akibat kekeringan kronis, saraf di mata akan mengirimkan sinyal darurat ke otak. Otak merespons dengan memicu refleks berlebihan, yaitu memproduksi air mata dalam jumlah besar secara tiba-tiba. Air mata refleks ini biasanya memiliki komposisi yang berbeda dari air mata pelumas normal; mereka mengandung lebih banyak air dan lebih sedikit minyak pelindung.

Air mata refleks ini mengalir deras, membanjiri mata (menjadi berair), namun karena kurangnya lapisan minyak yang stabil, air mata tersebut cepat hilang atau tidak menempel lama di permukaan mata. Akibatnya, iritasi kembali terjadi, dan siklus antara kering-iritasi-berair terus berulang.

Langkah Penanganan untuk Mata Kering dan Berair

Penanganan harus berfokus pada menstabilkan lapisan air mata dan mengurangi iritasi, bukan sekadar menghentikan air mata berlebih.

1. Mengatasi Mata Kering (Inti Masalah)

2. Modifikasi Gaya Hidup

Untuk mengurangi beban pada mata saat beraktivitas digital, terapkan aturan 20-20-20:

Setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama minimal 20 detik. Pastikan juga Anda berkedip penuh dan sering.

Kapan Harus Menemui Dokter Mata?

Jika gejala mata kering dan berair berlanjut meskipun sudah menggunakan tetes mata bebas dan melakukan penyesuaian gaya hidup, segera konsultasikan dengan dokter mata. Dokter dapat mendiagnosis penyebab yang mendasarinya, seperti blefaritis (radang kelopak mata), alergi, atau gangguan autoimun, dan merekomendasikan perawatan spesifik seperti obat tetes resep atau prosedur medis lainnya untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan visual Anda tetap terjaga.

🏠 Homepage