Mata Mengeluarkan Air Terus: Mengenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Simulasi Mata Berair

Ilustrasi mata yang mengeluarkan air berlebihan.

Mata yang terus-menerus mengeluarkan air (epifora) adalah keluhan umum yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun air mata adalah mekanisme alami untuk menjaga kelembapan dan membersihkan mata dari debu, produksi air mata yang berlebihan, atau ketidakmampuan saluran air mata mengalirkannya dengan baik, dapat menjadi sinyal adanya masalah kesehatan mata yang perlu diperhatikan.

Mengapa Mata Saya Terus Berair?

Ada dua mekanisme utama mengapa mata bisa menjadi basah terus-menerus: produksi air mata yang berlebihan atau drainase (pengeluaran) air mata yang terhambat. Kedua kondisi ini seringkali tumpang tindih dan disebabkan oleh berbagai faktor.

1. Produksi Air Mata Berlebihan (Overproduksi)

Mata biasanya memproduksi air mata sebagai respons terhadap iritasi atau rangsangan. Beberapa penyebab umum overproduksi meliputi:

2. Gangguan Drainase Air Mata (Penyumbatan Saluran)

Air mata yang diproduksi normalnya akan mengalir melalui saluran kecil (punktum) yang menuju ke hidung. Jika saluran ini tersumbat, air mata akan meluap ke pipi.

Kapan Harus Segera ke Dokter? Jika mata berair disertai dengan nyeri hebat, perubahan penglihatan yang mendadak, mata merah parah, atau sensitivitas ekstrem terhadap cahaya (fotofobia), segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata.

Langkah Mengatasi Mata yang Terus Mengeluarkan Air

Penanganan mata berair sangat bergantung pada akar penyebabnya. Diagnosis yang tepat dari dokter mata sangat krusial.

Penanganan Awal di Rumah

Jika penyebabnya diduga kuat karena iritasi lingkungan ringan, beberapa langkah berikut mungkin membantu:

  1. Kompres Hangat: Kompres lembut dengan kain bersih yang dibasahi air hangat selama beberapa menit dapat membantu meredakan peradangan ringan dan membuka saluran yang mungkin tersumbat sementara.
  2. Hindari Iritan: Sebisa mungkin, hindari paparan asap rokok, AC yang terlalu dingin, atau udara kering. Gunakan kacamata pelindung saat beraktivitas di luar ruangan.
  3. Gunakan Tetes Mata Buatan (Air Mata Tiruan): Jika dicurigai mata kering adalah pemicunya, tetes mata non-preservatif dapat membantu menstabilkan lapisan air mata dan mengurangi respons refleks.
  4. Kebersihan Mata: Jaga kebersihan area sekitar mata, terutama jika ada indikasi blefaritis (radang kelopak mata).

Prosedur Medis

Untuk kasus yang persisten atau disebabkan oleh masalah struktural, dokter mungkin merekomendasikan:

Mata berair yang berlangsung lama bukan sekadar masalah kosmetik; ini bisa menjadi gejala yang menandakan kebutuhan perawatan medis. Jangan menunda pemeriksaan mata jika Anda merasa produksi air mata tidak terkontrol atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

🏠 Homepage